Prinsip-prinsip Penerapan PAIKEM KONSEP PAIKEM

29 8. Membedakan antara aktif fisik aktif mental; dalam pembelajaran PAIKEM, aktif mental sebenarnya lebih diharapkan dari pada aktif fisik. Karena itu, aktifitas sering bertanya, mempertanyakan pendapat orang lain mengemukakan gagasan sendiri merupakan indikasi dari keaktifan mental peserta didik. 36 Sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut Muhibbin Syah dan Rahayu Kariadinata juga berpendapat bahwa hal-hal yang harus diperhatikan dalam implementasi PAIKEM adalah: a. Memahami sifat yang dimiliki peserta didik b. Memahami perkembangan kecerdasan peserta didik c. Mengenal peserta didik secara perorangan d. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar e. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah f. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik g. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar h. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar i. Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental 37

D. Hubungan PAIKEM dengan Teori Pembelajaran

Belajar dalam konteks PAIKEM dimaknai sebagai proses aktif dalam membangun pengetahuan atau membangun makna. Dalam proses belajar, peserta didik akan terlibat dengan proses sosial, dan proses tersebut akan dilaksanakan secara berkesinambungan atau sepanjang hayat. Makna tersebut didasari oleh pandangan konstruktivisme. Sedangkan Dalam banyak penelitian diungkapkan bahwa teori perubahan konsep juga dipengaruhi atau didasari oleh filsafat konstruktivisme. Filsafat ini menekankan bahwa pengetahuan dibentuk oleh peserta didik yang sedang belajar, dan teori perubahan konsep menjelaskan bahwa peserta didik 36 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam …., h. 54-56 37 Muhibbin Syah Rahayu Kariadinata, Bahan Pelatihan tentang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Erektif, Menyenangkan ……………, hal. 6-13 30 yang mengalami perubahan konsep terus menerus, sangat berperan dalam menjelaskan mengapa seorang peserta didik bisa salah mengerti dalam menangkap suatu konsep yang ia pelajari, sehingga teori perubahan konsep bisa dikatakan sejalan dengan makna belajar dalam konteks PAIKEM. Begitu juga menurut teori skema, pengetahuan disimpan dalam suatu paket informasi, atau skema yang terdiri dari konstruksi mental gagasan kita. Teori ini lebih menunjukkan bahwa pengetahuan kita tersusun dalam suatu skema yang terletak dalam ingatan kita. Dalam belajar, kita dapat menambah skema yang ada sehingga dapat menjadi lebih luas dan berkembang. 38 Hal tersebut juga ditekankan oleh PAIKEM dalam proses belajar dimana peserta didik diharapkan mampu menancapkan pengetahuannya dengan kuat long term memory. Bruner dalam teori belajar penemuan discovery learning mengasumsikan bahwa belajar paling baik apabila peserta didik menemukan sendiri informasi dan konsep-konsep. Dalam belajar penemuan, peserta didik menggunakan penalaran deduktif untuk mendapatkan prinsip-prinsip, contoh- contoh. Misalnya, guru menjelaskan kepada peserta didik tentang penemuan sinar lampu pijar, kamera, dan CD, serta perbandingan antara invertion dengan discovery misalnya listrik, nuklir dan gravitasi. Peserta didik kemudian menjabarkan sendiri apakah yang dimaksud dengan invertion dan bagaimana perbedaannya dengan discovery. Dalam belajar penemuan, peserta didik ”menemukan” konsep dasar atau prinsip-prinsip dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendemonstrasikan konsep tersebut. Bruner yakin bahwa peserta didik ”memiliki” pengetahuan apabila menemukan sendiri dan bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya sendiri, yang memotivasinya untuk belajar. Sementara mengajar dalam konteks PAIKEM bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru ke peserta didik, melainkan sesuatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya sendiri. Mengajar berarti partisipasi peserta didik dalam membentuk pengetahuannya 38 http:www.freewebs.com 31 sendiri, membuat makna, mencari kejelasan, berpikir kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi mengajar adalah suatu bentuk belajar itu sendiri. 39

E. Kelebihan dan Kekurangan PAIKEM

Beberapa kelebihan dari strategi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan PAIKEM di antaranya adalah: a. Proses belajar mengajar menjadi proses yang menyenangkan learning is fun. Karena peserta didik terlibat dan berperan aktif di dalam proses situ. Pengetahuan yang mereka peroleh, mereka konstruksi sendiri melalui pengalaman belajar bukan transfer dari guru kepada peserta didik. Dengan demikian pembelajran menjadi bermakna meaningful. b. Strategi PAIKEM sangat sesuai dengan berbagai gaya belajar. Pada umumnya gaya belajar peserta didik ada tiga macam, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. 1 Visual Gaya belajar ini sangat mengandalkan indera penglihatan. Mereka sangat mudah mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat. Seseorang yang sangat visual mempunyai ciri-ciri: a Teratur, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan; b Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan; c Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail, mengingat apa yang dilihat. 2 Auditorial Gaya belajar ini sangat mengandalkan indera pendengaran. Mereka sangat mudah mengakses segala jenis bunyi dan kata, seperti musik, nada dan irama. Ciri-ciri seseorang yang auditorial adalah: a Perhatiannya mudah terpecah; b Berbicara dengan pola berirama; c Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibirberbicara saat membaca. d Berdialog secara internal dan eksternal 3 Kinestetik Gaya belajar ini mampu mengakses segala jenis gerak dan emosi – diciptakan maupun diingat – gerakan, koordinasi irama, tanggapan emosional dan kenyamanan fisik sangat menonjol di sini. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut: a Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak; b Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik; c Mengingat sambil berjalan dan melihat. 39 http:www.depdiknas.go.id