Pengertian Profesi, Profesional dan Profesionalisme

BAB II KAJIAN TEORITIS MENGENAI KONSEP PROFESIONALISME

A. Pengertian Profesi, Profesional dan Profesionalisme

1. Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin Proffesio yang mempunyai dua pengertian, yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan. Artinya bila dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan apa saja dan siapa saja untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan, dalam arti sempit, profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu, juga dituntut adanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. 15 Dalam pengertian yang lain, profesi memiliki makna yaitu bidang pekerjaan yang ditekuni yang didasarkan pada keahlian atau kemampuan atau kompetensi yang dimiliki. 16 Profesi juga dapat diartikan sebagai pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan atau pendidikan tertentu. 17 Istilah profesi didapat dari orang-orang yang mengajarkan “to profess” atau menyatakan, yang pada awalnya ini merupakan perintah dari agama, tetapi pada abat ke 17, definisi dari perkataan ini dialihkan ke dalam masalah duniawi yang berarti “proses pencapaian hak kualifikasi”. Cafario berpendapat mengenai profesi, menurutnya bahwa definisi profesi memiliki beberapa unsur pengertian, yaitu: pekerjaan dilakukan dalam 15 Diakses tanggal 5 Juli 2007 dari http:www1.bpkpenabur.or.id , 16 M. Dahlan Y. Al-Basry, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual, Surabaya: Target Press, 2003, h. 168. 17 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia; Kamus Terbaru, ttp: Gita Media Press, tt , h. 175. waktu yang panjang, pekerjaan itu penting bagi kelompok atau kesatuan, pekerjaan itu berguna untuk mencapai kemajuan. Dengan kata lain, profesi merupakan sebuah keahlian dan kemahiran melalui proses belajar untuk meningkatkan pengetahuan yang spesifik. 18 Istilah profesi dan pekerjaan untuk sebagian masyarakat yang belum memahami istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama, namun jika dikaji lebih mendalam kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Untuk mengetahui lebih jauh, marilah kita lihat dari sudut bahasa, yaitu istilah pekerjaan accupation adalah setiap aktivitas kerja, baik yang menghasilkan imbalan ataupun yang bersifat sukarela atau tanpa imbalan. Istilah profesi Profess berarti pengakuan atau merupakan pekerjaan dalam pengertian khusus dan memenuhi persyaratan tertentu. Menurut Carrsander dalam kuliahnya di Oxford University berpendapat bahwa, cikal bakal perkembangan profesi atau keahlian, dimulai pada masa Revolusi Industri, yang kemudian berkembang atau tercipta berbagai jenis pekerjaan baru yang disebut sebagai profesi. 19 Ilmuwan lainnya Louis D. Brandeis mengemukakan perbedaan antara pekerjaan dan profesi. Dalam pendapatnya, disebutkan bahwa profesi adalah pekerjaan yang memerlukan persyaratan khusus, antara lain meliputi: a. Memiliki intelektual dalam ilmu pengetahuan atau sains serta mampu menguasai keterampilan yang cukup. 18 Diakses tanggal 5 Juli 2007 dari http.www.ipai.infoprofesionalisme.htm 19 Diakses tanggal 5 Juli 2007 dari http:www.perpusjatim.go.id b. Untuk melakukan kegiatan, profesi harus mengikuti pendidikan dalam bidang ilmu tersebut. c. Pekerjaan profesi ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada orang lain atau pemakai jasa. d. Berhasilnya pekerjaan tersebut tidak diukur berdasarkan imbalan uang, tetapi diukur berdasarkan hasilnya. Menurut Abraham Flexner, suatu profesi harus memenuhi 6 syarat, yaitu: a. Profesi merupakan pekerjaan intelektual, maksudnya menggunakan intelegensia yang bebas dan diterapkan atau dipraktekan pada persoalan atau masalah dengan tujuan untuk memahami dan menguasainya. b. Profesi merupakan pekerjaan yang berdasarkan pengetahuan. c. Profesi merupakan pekerjaan praktikal artinya bukan seluruh teori akademik, tetapi dapat diterapkan atau dipraktekan. d. Profesi terorganisir secara sistematis. e. Memiliki standar dan tolak ukur dalam pelaksanaannya. f. Berorientasi kepada masyarakat yang dilayaninya, bukan kepada diri profesional. Dengan demikian profesi merupakan jenis pekerjaan tetap dan penuh. Artinya profesi merupakan pekerjaan yang layanannya diperlukan oleh masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi atau memenuhi kebutuhan mereka secara terus menerus. 20 20 Diakses tanggal 5 Juli 2007 dari http:www.perpusjatim.go.id

2. Profesional

Menurut Kamus Bahasa, definisi profesional adalah yang berkaitan dengan atau bergiat dalam bidang profesion, yang memerlukan kepandaian khusus untuk melaksanakannya, mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. 21 Dalam pengertian lain, professional mengandung arti memerlukan tekhnik atau keterampilan khusus untuk melaksanakannya, bersifat bayaran atau mengharuskan adanya bayaran untuk melakukannya, lawan dari amatir. 22 Kata profesional sering muncul dalam lingkungan kerja maupun organisasi. Tentunya tidak mudah mendefinisikan arti profesional ini. Kata profesional sering kita dengar dan bahkan kita sendiri juga sering mengucapkannya. Istilah profesional biasanya dipakai untuk menunjukkan status si pelaku yang karena keahliannya memang harus dibayar untuk menampilkan kemampuannya, berbeda dengan amatir, amatir lebih karena hobi. Ada definisi praktis misalnya, profesional berarti bayaran, seperti petinju profesional, petenis profesional, dan sebagainya. Biasanya ini berhubungan dengan olah raga, dalam dunia olahraga mengenal olahragawan profesional dan amatir. 23 Dari definisi ini dapat dipahami bahwa sesuatu tugas yang dilaksanakan oleh seseorang dengan baik dan mengikuti aturan-aturannya, maka pelaksana itu dikenali sebagai orang yang profesional. 24 21 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 175. 22 Al-Basry, Kamus Induk Istilah, h. 168. 23 Diakses tanggal 5 Juli 2007 dari http :rovicky.wordpress.com20060506mental- profesional-untuk-buruh-maupun- juragan 24 Diakses tanggal 5 Juli 2007 dari http:laptopdarulfiqh.blogspot.com200705siapakah- profesional-pas-sebenar.html Pellegrino memberikan perspektif meyakinkan mengenai sesuatu yang profesional. Dia menyatakan bahwa dasar filosofi dari suatu profesi yang sesungguhnya itu terletak pada “adanya sesuatu yang khusus” yang dibutuhkan dalam hubungan antar-manusia, antara pemberi jasa dan mereka yang membutuhkan jasa bantuannya. Pellegrino menyimpulkan ucapannya seperti berikut “Menjadi seorang profesional adalah membuat janji untuk pengharapan, memegang janji itu, dan melaksanakan janjinya untuk kepentingan terbaik dari pasien-pasien”. 25 Pada masyarakat umum, terdapat pengertian bahwa profesional selalu dikaitkan dengan keahlian dan dengan tinggi rendahnya bayaran seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Mutu hasil kerja yang kurang baik sering juga disebut kerja tidak profesional atau amatiran. Bagi seorang profesional mutu kerja harus tinggi karena dia dibayar untuk melakukan tugasnya, dengan kata lain dia harus bertanggung jawab atas apa yang dia kerjakan. Apabila mutunya tidak memuaskan tentu dia tidak akan laku. Dengan demikian, istilah profesional minimal harus mempertimbangkan dua hal yaitu dari sisi kemampuan pelaku dan mutu hasil karyanya.

3. Profesionalisme

Dalam Kamus Bahasa, profesionalisme berarti keadaan atau ciri-ciri yang menunjukkan suatu profesi. 26 Dalam pengertian lain, profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan, 25 Diakses tanggal 5 Juli 2007 dari http:www.jls.gov.my 26 Al-Basry, Kamus Induk Istilah Ilmiah, h. 78. serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut, dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan. 27 Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, disamping itu pula, ada unsur semangat pengabdian atau panggilan profesi di dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa yang semata bertujuan untuk mencari nafkah atau kekayaan materiil-duniawi. Lebih lanjut Wignjosoebroto menjabarkan profesionalisme dalam tiga watak kerja yang merupakan persyaratan dari setiap kegiatan pemberian jasa profesi ialah bahwa kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil. Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan pelatihan yang panjang, eksklusif, serta berat, bahwa kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral, harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi. 28 27 Sritomo Wignjosoebroto, Makalah Pengantar untuk Perbincangan Tentang Perspektif Pembangunan Daya Saing Global Tenaga Kerja Profesional , Institut Teknologi Sepuluh November – Surabaya, 1999. 28 Wignjosoebroto, Makalah Pengantar Profesionalisme bukanlah suatu hal yang mudah dipahami, karena istilah ini sudah digunakan secara luas di semua kalangan sehingga konsep yang jelas sulit untuk diformulasikan. Namun demikian, ada indikator-indikator yang menunjukkan tentang sikap profesionalisme, yang salah satunya adalah tidak adanya rangkap jabatan. Rangkap jabatan akan lebih menarik lagi kalau dihubungkan dengan keinginan terciptanya profesionalisme aparatur pemerintahan. Berdasarkan konsep Max Weber, profesionalisme mempunyai arti bahwa seseorang memegang suatu jabatan atau kegiatan sesuai dengan keahliannya, baik dilihat dari kesesuaian pendidikan maupun pengalaman yang berhubungan dengan jabatannya. Oleh karena itu, sudah lama istilah profesionalisme digunakan dalam jabatan-jabatan atau kegiatan-kegiatan birokrasi pemerintahan. Sebenarnya konsep profesionalisme tidak hanya berlaku dalam kegiatan atau jabatan pemerintahan. Setiap orang yang mempunyai jabatan sesuai dengan keahliannya dapat dikatakan profesional dengan penilaian bahwa ia akan berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain, sifat profesionalisme bukan hanya dilihat dari kesesuaian antara pendidikan atau keahlian dengan jabatan, tetapi juga dihubungkan dengan hasil yang diperolehnya. Yang dimaksud adalah semangat kerja dan ketaatan akan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Termasuk juga di dalamnya konsentrasi terhadap pekerjaan sebagai refleksi dari rasa tanggung jawab atas jabatan yang dipercayakannya. 29 29 Diakses tanggal 5 Juli 2007 dari http:www.pikiran- rakyat.comcetak20051105230801.htm Profesionalisme adalah kombinasi dari pengetahuan dan kemahiran yang berkemampuan tinggi dalam bidang yang spesifik. Sedangkan profesi merupakan tugas atau pekerjaan yang spesifik itu. Perlmutter menyatakan: 30 Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan latihan dan pendidikan yang sempurna dalam suatu bidang yang terspesialisasi. Tujuan pendidikan yang lama dan intensif dimaksudkan agar tetap terpelihara tingkat-tingkat prestasi dan pelaksanaan yang tinggi sesuai dengan standar-standar, baik yang ditentukan oleh aturan main organisasi atau pendapat para kolega. Tingkat profesionalisme suatu pekerjaan tertentu diukur lewat pelaksanaan, metode, karakter, status, dan standar orang-orang yang berkecimpung di dalamnya. Karena status khusus ini, kaum profesional yang sejati memperoleh wewenang yang menentukan dalam hubungannya dengan para klien rakyat dan pemerintah. Pernyataan Perlmutter ini mengandung beberapa makna. Pertama, suatu profesi merupakan pekerjaan khusus. Kedua, profesional memerlukan pendidikan, latihan yang lama dan intensif untuk memelihara, meningkatkan dan mengukuhkan tingkat profesionalisme. Ketiga, pekerjaan itu dinilai dengan pelaksanaannya, metode, dan standar yang ditentukan oleh orang atau kawan seprofesi. Keempat, keabsahan wewenang seorang profesional berdasarkan keahliannya dalam badan-badan profesional yang berkaitan. Kelima, profesional mempunyai tanggung jawab sosial. 30 A. Perlmutter, Militer dan Politik, Terj. Sahat Simamora, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2000, h. 1.

B. Kriteria dan Elemen Profesional Secara Umum