49
D. Metode Analisis dan Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data, yaitu
dengan memberikan gambaran tentang pengaruh penerapan EDP audit, kompetensi dan independensi auditor terhadap tingkat materialitas dalam audit
laporan keuangan. 1. Uji Normalitas Data
Untuk mengolah data digunakan Uji Normalitas, yang menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen
atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dengan menggunakan Normal P-P Plot data yang ditunjukkan menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas Santoso, 2002.
2. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dependen, yaitu: tingkat materialitas dalam audit
laporan keuangan, sedangkan variabel independennya adalah penerapan EDP Audit dan kompetensi auditor.
Model persamaanya dapat dinyatakan sebagai berikut: Y= a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+e
50
Penjelasan model tersebut adalah sebagai berikut: Y
= Tingkat Materialitas dalam Audit Laporan Keuangan a
= Konstanta X
1
= Penerapan EDP audit X
2
= Kompetensi Auditor X
3
= Independensi Auditor b
x
= Koefisien Regresi e
= Error Linieritas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda karena
memiliki variabel dependen lebih dari satu. Suatu model regresi berganda dikatakan linier jika memenuhi syarat-syarat linieritas, seperti normalitas
data baik secara individu maupun model, bebas dari asumsi klasik statistik multikolineritas, auto korelasi, dan heteroskesdastisitas. Model regresi linier
berganda dikatakan model yang baik jika memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik.
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu penerapan EDP audit, kompetensi,
dan independensi auditor dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan. Nilai koefisien
determinasi R
2
untuk menunjukan persentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Nilai R
2
, memiliki range antara 0
51
sampai 1. Jika nilai R
2
semakin mendekati 1 maka berarti semakin besar variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
Hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen, diukur dengan koefisien korelasi R. Jika angka R diatas 0.5 maka
korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat. Sebaliknya jika R di bawah 0.5 maka korelasi atau
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah Santoso, 2002.
b. Uji F Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel independen,
yaitu penerapan EDP audit, kompetensi dan independensi auditor terhadap 1 variabel dependen yaitu tingkat materialitas laporan dalam
audit laporan keuangan. Secara bebas dengan signifikan sebesar 0.05, dapat disimpulkan Ghozali, 2005.
1 Jika nilai signifikan 0.05, maka Ho diterima, 2 Jika nilai signifikan 0.05, maka Ho ditolak.
c. Uji t Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual yaitu penerapan EDP audit dan kompetensi auditor dalam menerangkan variabel dependen yaitu tingkat materialitas
dalam audit laporan keuangan. Untuk dapat mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen, maka
nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaan.
52
Apabila sig t lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima. Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Bila Ho
ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2005.
3. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur benar-benar menguji apa yang perlu diukur. Dalam penelitian
ini, uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas ini diukur dengan menggunakan pearson correlation dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-masing butir
pertanyaan dengan total nilai, dinyatakan valid jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 Ghozali, 2005.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner, dimana
sebuah kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha coefficient. Jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 maka butir
pernyataan tersebut reliabel. Ghozali, 2005.
53
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen tidak terjadi multikolinieritas, uji multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance dan
variance inlfation factor VIF. Dari suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan memiliki
nilai tolerance lebih dari 0,10 Ghozali, 2005. b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidasamaan varians
dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
E. Operasional Variabel Penelitian