perilaku sosial yaitu:
38
1 Behavioral Sociology dan 2 teori Exchange yang telah dijelaskan teori di atas.
Segala perilaku manusia sangat berhubungan dengan lingkungan dan kehidupannya, karena apapun bentuknya perilaku terbentuk berdasarkan kesadaran
dan motivasi yang ingin dituju. Lebih lanjut Feishbein, menyusun tiga proposisi tentang prilkau tersebut yakni: 1. perilaku seseorang dipengaruhi oleh niatnya untuk
melakukan perilaku tersebut. 2 niat seseorang untuk melakukan perilaku dipengaruhi oleh keyakinannya belief dan mengenai konsekuensi dari tindakan tersebut dapat
dipertimbangkan manfaatnya. 3 niat seseorang untuk melakukan perilaku dipengaruhi oleh keyakinannya, sedangkan mengenai harapan-harapannya akan
menjadi motivasi sendiri.
39
C. Agama
1. Definisi Agama
Agama merupakan suatu institusi penting yang mengatur kehidupan manusia
40
. Istilah agama terjemahan dari religion- yang mencakup semua agama yang diakui oleh pemerintah RI. Agama menyangkut kepercayaan serta berbagai
prakteknya, karena itu agama benar-benar merupakan masalah sosial. Dalam kamus sosiologi pengertian agama ada 3 macam, yaitu. 1 kepercayaan pada hal-hal
38
George Ritzer. Sosiologi ilmu pengetahuan berparaigma ganda, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, cet. 2, hal. 73
39
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei, Jakarta:LP3ES, 1995, cet-kedua, hal. 38
40
Kamanto Sunarto, Penghantar Sosiologi, Jakarta: Penerbit FE. UI, 2004, hal 69
spiritual, 2 perangkat kepercayaan dan raktik-praktik spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri, dan 3 ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supernatural.
41
Seorang Sosiolog agama yang populer di Perancis yaitu Emile Durkheim, mengatakan bahwa agama merupakan sumber semua pemberdayaan yang sangat
tinggi, sedangkan Marx mengatakan bahwa agama adalah candu bagi manusia. Diana sumbangannya dalam berbahasa inggris “A religion in a unified system of beliefs and
practices relative to sacred things, that is to say, things set apart and forbidden- beliefs and practices which unite into one single moral community called a Church,
all those who adhere to them .
42
Agama adalah suatu sistem sosial yang dibuat untuk penganut-penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan non-empiris yang
dipercayainya dan didayagunakan untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka pada umumnya.
43
2. Fungsi Agama
Fungsionalisme memandang sumbangan agama terhadap masyarakat pemberdayaan berdasarkan karakteristik pentingnya, yaitu transendensi pengalaman
sehari-hari dalam lingkungan alam dan manusia membutuhkan sesuatu diluar empiris lingkungan mereka. Agama juga memiliki fungsi sosial individu, karena disaat
seseorang menjadi dewasa memerlukan suatu sistem nilai sebagai tuntutan umum
41
Dadang Kahmad,, Sosiologi Agama , Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000, hal. 129
42
Kamanto Sunarto, Penghantar Sosiologi, hal 69
43
Hendropuspito, Sosiologi Agama, hal. 34
untuk menyerahkan aktivitas manusia dalam masyarakat dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadian seseorang.
44
Ada enam 6 fungsi agama menurut Thomas F. O de’a;
45
Pertama, perhatiannya pada sesuatu diluar jangkauan manusia, yang melibatkan takdir dan
kesejahteraan, rekonsiliasi, dukungan, dan pelipur lara. Kedua, agama menawarkan sesuatu yang berhubungan dengan transedental melalui pemujaan dan upacara Ibadat.
Ketiga , agama mensucikan norma-norma dan nilai masyarakat yang telah terbentuk.
Kempat, agama melakukan fungsi yang bisa bertentangan dengan fungsi sebelumnya
dan memberikan standar nilai dalam arti norma-norma yang telah terlembaga, dapat dikaji kembali secara kritis. Kelima, melakukan fungsi-fungsi identitas yang penting.
Keenam , bersangkut paut pula dengan pertumbuhan da kedewasaan individu, dan
perjalanan hidup melalui tingkat usia yang ditentukan oleh masyarakat. Fungsi Agama Terhadap Busana Muslimah
o Busana muslimah sebagai kontrol sosial: Agama menetapkan nilai
tertinggi karena kerangka acuannya bersumber pada yang sakral dan abstrak dengan adanya sangsi-sangsi yang sakral pula, nilai-nilai
tersebut merupakan standar tingkah laku yang ideal, membentuk iali- nilai sosial kedalam sosiologi dinamakan sebagai norma-norma sosial.
o Busana muslimah sebagai pelindung: Dimana sesuai dengan fungsi
awal pakaian dalam islam, yaitu sebagai penutup aurat. Busana muslimah berfungsi untuk melindungi pemakainya dari berbagai
44
Elizabeth K. Nottingham, Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantar Sosiologi Agama, hal. 45
45
Thomas. F Ode’a, hal. 26-29
macam pelecehan seksual, karena dengan memakai busana muslimah wanita tidak dapat lagi dijadikan sebagai objek seks.
46
Horton dan Hunt, membedakan antara fungsi manifes dan fungsi laten.
Menurut mereka fungsi manifes agama berkaitan dengan segi doktrin, ritual, dan aturan perilaku dalam agama. Namun yang juga penting diketahui adalah fungsi laten
agama adalah dimana fungsinya dapat dikatakan tersembunyi, artinya konsekuensi- konsekuensi atau elemen-elemen sosial dan kebudayaan yang tidak diinginkan.
47
Begitu juga kaitannya ini Durkheim terkenal karena pandangannya bahwa agama mempunyai fungsi positif bagi integrasi masyarakat, baik pada tingkat mikro maupun
makro.
3. Dimensi-dimensi Agama