Metode Pengumpulan Data Operasional Variabel Penelitian

39 ini adalah para konsumen ponsel GSM Tipe QWERTY di kecamatan kebayoran lama Jakarta selatan. 2. Sampel adalah bagian dari jumlah atau yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dijadikan sampel. Menurut Malhotra dalam Lutfi Haeruma 2008 : 30 untuk memperoleh hasil yang baik dalam suatu analisis faktor banyaknya responden yang diambil untuk mengisi kuesioner adalah sebanyak lima kali dari variable yang dimuat dalam kuesioner. Dalam penelitian ini jumlah variabel yang diteliti sebanyak 24, maka jumlah sampel yang diambil minimal adalah sebanyak 5 X 24 = 120 responden, dan pada penelitian ini digunakan sebanyak 120 responden.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalan penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Istijanto 2009:44 berpendapat bahwa data primer adalah data asli yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya oleh peneliti untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data primer diperoleh secara langsung dari sumber data yaitu melalui kuesioner yang dibagikan kepada Pengguna Ponsel GSM. Adapun jenis 40 skala yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner adalah skala likert 5 titik untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan dengan susunan sebagai berikut : Tabel 3.1 Tingkat Penilaian jawaban No. Jenis Jawaban Bobot 1 SS = Sangat Setuju 5 2 S = Setuju 4 3 R = Ragu-ragu 3 4 TS = Tidak Setuju 2 5 STS = Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Fredy Rangkuti 2003 2. Data Sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung lewat buku catatan, jurnal, literature atau panduan kuliah serta sumber lainnya yang dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini

D. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, maka sebelum dilakukan uji statistik terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji validitas dan 41 uji realiabilitas agar hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Sugiyono, 2005 :257. Validitas berhubungan dengan apakah suatu variabel mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi atau arti sebenarnya yang diukur. Sitinjak Sugiarto, 2006 :70. Dapat disimpulkan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan batas kevalidan dan keshohihan suatu instrument. Oleh karena itu, validitas logis sangat dipengaruhi oleh kemempuan peneliti dalam memahami masalah penelitian, mengembangkan variabel penelitian serta menyusun kuesioner. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan nilai r hitung dengan tabel untuk degree of freedom df=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Ghozali, 2005 : 45.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu angka yang menunjukkan konsisten suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama Husein Umar, 2000 : 194. Menurut Muh Nazir terdapat tiga aspek pengertian mengenai reliabilitas. Pertama, suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya jika alat tersebut stabil, dapat diandalkan dependability, dan dapat diramalkan Predictability. Kedua alat ukur tersebut memberikan aspek ketepatan dan akurasi yaitu ukuran yang cocok dengan yang ingin diukur cermat dan tepat. Ketiga, alat ukur harus sedemikian rupa sifatnya, sehingga error pengukuran yang terjadi dapat ditorerir. 42 Azwar dalam sujianto 2009 : 97 mengatakan bahwa reliabilitas merupakan penerjemah dari kata reliability yang artinya ketercepatan, keterandalan, konsistensi, dan sebagainya. Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang asumsinya sama dan tidak dapat perubahan psikologis pada responden. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bilamana dicobakan secara berulang ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Sitinjak Sugiarto 2006:71

3. Analisis Faktor Factor Analysis

Analisis faktor Factor Analysis merupakan suatu teknik statistik multivariate yang digunakan untuk mengurangi reduction dan meringkas Summarization semua variabel terikat dan saling berketergantungan. Hubungan ketergantungan antara satu variabel dengan yang lain yang akan diuji untuk diidentifikasikan dimensi atau faktornya. Ujianto dan Abdurachman, 2004. Dalam Ghozali 2005 : 253 disebutkan tujuan utama dari analisis faktor adalah untuk meringkas Summarize informasi yang ada dalam variabel asli awal menjadi satu set dimensi baru atau variate Faktor. 43 Sitinjak Sugiarto 2006 : 40 mengungkapkan bahwa dalam factor Analiysis. Dikenal dua pendekatan utama, yaitu : a. Exploratory Factor Analysis EFA, dengan menggunakan EFA banyaknya faktor yang akan terbentuk tidak ditentukan terlebih dahulu, justru dicari sampai dapat menjawab kebutuhan dalam menerangkan keragaman data variabel-variabel asal. b. Confirmatory Factor Analysis CFA, banyaknya faktor yang terbentuk telah ditetapkan terlebih dahulu. Lebih lanjut istinjak Sugiharto 2006:40 menjelaskan bahwa asumsi paling dasar yang harus dipenuhi dalam penggunaan factor analysis adalah kelompok variabel yang dianalisis harus saling berhubungan. Dalam hal ini variabel-variabel yang diteliti harus saling berhubungan, karena factor anlaysis mencari common dimension kesamaan dimensi yang mendasari diantara variabel-variabel. Jika variabel-variabel tersebut adalah merupakan faktor. Malhotra dalam ujianto dan abdurachman 2004 menjelaskan kegunaan factor analysis adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi dimensi-dimensi atau fakor-faktor yang mendasari yang menerangkan korelasi diantara satu set variabel. b. Mengidentifikasi suatu variabelfaktor baru yang lebih kecil, menetapkan variabel-variabel yang semula berkorelasi dengan analysis multivarian analisis regresi atau diskriminan. 44 c. Mengidentifikasi tidak tepat kecil variabel penting dari tidak tepat besar variabel untuk digunakan dalam analisis multivarian selanjutnya. Dalam Ariastuti dan antara 2006 disebutkan bahwa tahapan-tahapan dari penggunaan analisis faktor adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan Masalah Variabel-variabel yang akan dipilih adalah variabel yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dan harus didasarkan pada penelitian-penalitian terdahulu, teori, dan pendapat peneliti sendiri. 2. Membuat Matriks Korelasi Berkenaan dengan analisis faktor, pengujian yang harus dilakukan, yaitu : a. Barlett’s Test of Spericity dipakai untuk menguji bahwa variabel- veriabel dalam sampel berkorelasi. b. Uji KaiserMeyer Olkin KMO Untuk mengetahui kecukupan sampel atau pengukuran kelayakan sampel. Analisis faktor dianggap layak jika besaran KMO0,5. c. Uji Measure of Sampling Adequency MSA Digunakan untuk mengukur derajat korelasi antar variabel dengan kriteria MSA 0,5. 3. Menentukan Ketepatan Model Tahap ini bertujuan untuk mengetahui apakah model mampu menjelaskan dengan baik fenomena yang ada. Hal tersebut bisa 45 dilakukan dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang direproduksi. 4. Menentukan Jumlah Faktor Penentuan jumlah faktor didasarkan pada basarnya eigen value setiap faktor yang muncul. Faktor-faktor inti yang dipilih adalah faktor yang memiliki eigen value 1. 5. Rotasi Faktor Rotasi faktor dilakukan untuk mempermudah interpretasi dalam menentukan variabel-variabel mana saja yang tercantum dalam suatu faktor karena terkadang ada beberapa variabel yang mempunyai korelasi tinggi dengan lebih dari satu faktor atau jika sebagian Factor Loading dari variabel bernilai di bawah terkecil yang telah ditetapkan. Menurut Ghozali 2005:254 ada beberapa metode rotasi, yaitu : a. Rotasi Orthogonal, yaitu memutar sumbu 90°. Proses rotasi orthogonal dibedakan lagi menjadi quartimax, varimax, dan equamax. b. Rotasi Oblique yaitu memutar sumbu ke kanan, tetapi tidak harus 90°. Proses rotasi oblique dibedakan lagi menjadi oblimin, promax, dan orthoblique. Pemilihan metode rotasi didasarkan pada kebutuhan khusus masalah penelitian, karena tujuan penelitian ini adalah mengurangi jumlah variabel asli awal maka digunakan rotasi orthogonal yaitu varimax. 46 6. Interpretasi Faktor Interpretasi faktor dilakukan dengan cara mengelompokkan variabel yang mempunyai factor loading yang tinggi ke dalam faktor tersebut. 47

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan menggunakan ponsel GSM Tipe QWERTY. Variabel yang akan dijadikan indikator penelitian terlihat dalam Tabel 3.2 dibawah ini : Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Skala Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggubakan ponsel GSM Tipe QWERTY 1. Faktor Kebudayaan Kotler dan Keller, 2007:214 1. Budaya Q1 Ordinal 2. Sub budaya Agama, ras KebangsaanQ2 3. Kelas Sosial Q3 2. Faktor Sosial Kotler dan Keller, 2007:217 1. Kelompok Referensi Q4 Ordinal 2. Keluarga Q5 3. Peran social Q6 4. Status Sosial Q7 3. Faktor Individu Kotler dan Keller, 2007:222 1. Usia Q8 Ordinal 2. Pekerjaan Q9 3. Keadaan konomiQ10 4. Gaya Hidup Q11 5. Kepribadian diri Q12 6. Konsep Diri Q13 4. Faktor Psikologis Kotler dan Keller, 2007:226 1. Motivasi Q14 Ordinal 2. Persepsi Q15 3. Pembelajaran Q16 4. Keyakinan Q17 5. SikapQ18 5. Atribut Produk kotler dan Amstrong, 2008 : 272 1. Merek Q19 Ordinal 2. Fitur Q20 3. Desain Q21 4. KualitasQ22 5. penampilan Q23 6. Ciri-ciri24 48

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Produk

Pada dekade tahun 70-an negara-negara maju di eropa menerapkan teknologi seluler untuk komunikasi. Di Indonesia sendiri baru menerapkan kecanggihan teknologi komunikasi tersebut belasan tahun kemudian. Dimulai pada tahun 1984 teknologi seluler pertama kali hadir di Indonesia dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone NMT. Di tahun 1985-1992 ponsel mulai beredar di Indonesia, namun tidak bisa di masukkan kedalam saku baju atau celana karena bentuknya yang besar dan panjang, dengan berat rata-rata 430gram hampir setengah kilogram. Harga ponselnya juga tidak murah, berkisar diatas 10 juta per unit. Di tahun ini pula baru dikenal dua teknologi seluler yaitu NMT-470, modifikasi NMT-450. Di akhir 1993 PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile GSM, dimulai di dua pulau, yakni Pulau Batam dan Pulau Bintan. Di tahun 1994 PT Satelit Palapa Indonesia Satelindo beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia, dengan mengawali kegiatan operasinya di Jakarta dan sekitarnya. Karena GSM menggunakan kartu SIM, maka hal itu aman dari penggandaan dan penyadapan serta mutu prima dan jangkauan luas.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.

0 39 6

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel (GSM Dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU

2 57 87

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN UNTUK MEMUTUSKAN PEMBELIAN PONSEL ANDROID SAMSUNG GALAXY DI KABUPATEN JEMBERz

0 17 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DI KECAMATAN SUMBERSARI DALAM MEMUTUSKAN PEMBELIAN PONSEL BLACKBERRY CDMA

0 2 20

Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangakan Konsumen Dalam Memilih Ponsel : Studi Kasus Terhadap Pengguna Ponsel Di Lingkungan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

1 4 145

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 5 14

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PONSEL MEREK NOKIA DI SURABAYA.

0 0 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN MENGGUNAKAN PONSEL DOUBLE SIM CARD DUAL ON PADA SISWA SMA DI PURWOKERTO

0 0 14