12
harga, promosi, penyaluran gagasan, pengawasan kegiatan pemasaran oleh perusahaan untuk memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
B. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu
perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut.
Dalam menentukan
jenis produk
atau jasa,
konsumen selalu
mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.
Menurut Assael 1997 :23 mengemukakan bahwa study tentang perilaku konsumen sangat kompleks, hal itu disebabkan terdapat banyak variabel yang
sering tumpang tindih yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam keterlibatan membeli suatu produk.
Menurut Mowen perilaku konsumen adalah bagaimana suatu individu memutuskan untuk membeli, melakukan proses pertukaran yang melibatkan
perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa pengalaman, serta ide-ide Mowen dan Micel, 2002:6.
Adapun menurut pandangan Angel et al 1995 perilaku adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapat, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini Angel, James, Blackwel, dan paul, 1995 : 3.
13
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang
serta jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut Mangkunegara, 2003:3.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis
yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut
diatas atau kegiatan mengevaluasi. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang kesemuanya itu melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan
jasa-jasa secara ekonomis. Individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangganya dapat
dinamakan konsumen akhir. Tetapi bukan berarti orang lain tidak terlibat dalam proses terjadinya pembelian, bagaimanapun juga banyak orang yang
akan terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli. Dimana masing- masing orang yang terlibat dan mempunyai peranan sendiri-sendiri. Adapun
macam peranan dalam perilaku konsumen adalah sebagai berikut: Kotler dan AB Susanto, 1999:246
a. Pencetus ide Initiator
Seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu.
14
b. Pemberi pengaruh Influencer
Seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.
c. Pengambil keputusan Decider
Seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau di
mana membeli. d.
Pembeli Buyer Seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
e. Pemakai User
Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan
seperti apa what yang dibeli, dimana membeli where, bagaimana kebiasaan how often membeli dan dalam keadaan apa under what acondition barang-
barang dan jasa-jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan
memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
2. Model Perilaku Konsumen