Analisis Faktor Hasil dan Pembahasan

75 x. Ciri-ciri Tabel 4.31 Ciri-ciri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 4 3.3 3.3 3.3 Ragu-ragu 39 32.5 32.5 35.8 Setuju 64 53.3 53.3 89.2 Sangat Setuju 13 10.8 10.8 100.0 Total 120 100.0 100.0 Sumber : Data primer Diolah Pada tabel 4.31 Menunjukkan distribusi responden tentang faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menggunakan ponsel GSM Tipe QWERTY berdasarkan ciri-ciri. Terlihat 4 responden 3.3 menyatakan tidak setuju. 39 responden 32.5 menyatakan ragu-ragu. 64 responden 53.3 menyatakan setuju. 13 responden 10.8 menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri khusus mempengaruhi keputusan menggunakan ponsel GSM Tipe QWERTY.

4. Analisis Faktor

Dalam Ghozali 2005:253 disebutkan tujuan utama dari analisis faktor adalah untuk meringkas summarize informasi yang ada dalam variabel asli awal menjadi satu set dimensi baru atau variate faktor. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 24 variabel, dari 24 variabel ini akan direduksi menjadi beberapa faktor melalui analisis faktor dengan tahapan sebagai berikut: a. Menentukan variabel yang akan dianalisis Hal pertama yang harus dilakukan dalam analisis faktor adalah menilai variabel mana saja yang layak untuk dimasukan kedalam 76 analisis selanjutnya. Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor, untuk itu dilakukan pengujian sebagai berikut: 1 Barlett’s test of Sphericity yang dipakai untuk menguji bahwa variabel-variabel dalam sampel berkorelasi. 2 Uji Kaiser-Meyer-Olkin KMO untuk mengetahui kecukupan sampel atau pengukuran kelayakan sampel. Analisis faktor dianggap layak jika nilai KMO 0,5. 3 Uji Measure of Sampling Adequency MSA yang digunakan untuk mengukur derajat korelasi antar variabel dengan kriteria MSA 0,5 Adapun hasil dari pengujian Barlett’s test of Sphericity dan Kaiser- Meyer-Olkin KMO dengan bantuan software SPSS 17 terlihat pada tabel 4.32 dibawah ini Tabel 4.32 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .819 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1253.697 Df 276 Sig. .000 Sumber : Data Primer Diolah Tabel 4.32 diatas menunjukkan nilai yang diperoleh dari uji Barlett’s test of Sphericity adalah sebesar 1253.697 dengan signifikansi 0,000, hal ini berarti bahwa antar variabel terjadi korelasi signifikan 0,05. Hasil uji Kaiser-Meyer-Olkin KMO diperoleh nilai 0,819, dimana angka 77 tersebut sudah sudah diatas 0,5. Dengan demikian variabel- ariabel dalam penelitian ini dapat diproses lebih lanjut. Langkah berikutnya adalah pengujian Measure of Sampling Adequency MSA, dimana setiap variabel dianalisis untuk mengetahui variabel mana yang dapat diproses lebih lanjut dan msana yang harus dikeluarkan. Untuk dapat diproses lebih lanjut setiap variabel harus memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA tersebut terdapat dalam tabel Anti- Image Matrice pada bagian Anti-Image Correlation yaitu angka korelasi yang bertanda a dengan arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. lihat lampiran. Adapaun hasil uji MSA untuk variabel penelitian ini terlihat pada tabel 4.33 Tabel 4.33 Nilai MSA Variabel Penelitian Q Indikator Nilai MSA Keterangan 1 Budaya 0.896 Valid 2 Sub Budaya Agama, Ras, Kebangsaan 0.843 Valid 3 Kelas Sosial 0.814 Valid 4 Kelompok Referensi 0.760 Valid 5 Pengaruh Keluarga 0.857 Valid 6 Peran sosial 0.838 Valid 7 Status Sosial 0.793 Valid 8 Usia 0.780 Valid 9 Pekerjaan 0.750 Valid 10 Keadaan Ekonomi 0.755 Valid 11 Gaya Hidup 0.875 Valid 12 Kepribadian diri 0.815 Valid 13 Konsep Diri 0.585 Valid 14 Motivasi 0.794 Valid 15 Persepsi 0.869 Valid 16 Pembelajaran 0.749 Valid 78 17 Keyakinan 0.848 Valid 18 Sikap 0.811 Valid 19 Merek 0.669 Valid 20 Fitur 0.756 Valid 21 Desain 0.711 Valid 22 Kualitas 0.907 Valid 23 Penampilan 0.822 Valid 24 Ciri-ciri 0.773 Valid Sumber : Data Primer Diolah Dari tabel 4.33 diatas diketahui bahwa variabel- variabel dalam penelitian ini memiliki nilai MSA 0.5 sehingga variabel dapat dianalisis secara keseluruhan lebih lanjut. b. Estimasi Communality Communalities adalah proporsi dari varian suatu item peubah asal yang bisa dijelaskan oleh faktor utamanya. Nilai Communalities menjelaskan seberapa besar keragaman atau variasi itempeubah asal yang dapat diterangkan oleh faktor yang terbentuk. Nilai communalities ini diperoleh dengan menjumlahkan nilai eigen value pada faktor yang ada. Adapun nilai communalities yang diperoleh dalam penelitian ini dapat terlihat pada tabel 4.34 Tabel 4.34 Communities Q Indikator Initial Extraction 22 Kualitas 1.000 0.804 24 Ciri-ciri 1.000 0.774 23 Penampilan 1.000 0.772 20 Fitur 1.000 0.770 9 Pekerjaan 1.000 0.748 11 Gaya Hidup 1.000 0.737 4 Kelompok Referensi 1.000 0.722 15 Persepsi 1.000 0.719 79 17 Keyakinan 1.000 0.713 3 Kelas sosial 1.000 0.711 1 Budaya 1.000 0.683 21 Desain 1.000 0.671 16 Pembelajaran 1.000 0.659 19 Merek 1.000 0.650 13 Konsep Diri 1.000 0.634 6 Peran sosial 1.000 0.627 5 Pengaruh Keluarga 1.000 0.614 14 Motivasi 1.000 0.609 2 Sub budaya Agama, Ras, Kebangsaa 1.000 0.607 7 Status Sosial 1.000 0.596 18 Sikap 1.000 0.594 8 Usia 1.000 0.591 12 Kepribadian diri 1.000 0.563 10 Keadaan Ekonomi 1.000 0.562 Sumber : Data Primer Diolah Dari tabel 4.34 diatas dapat dilihat bahwa variabel ke-1 memiliki nilai 0.683, ini berarti sekitar 68.3 varians dari variabel ke-1 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-2 memiliki nilai 0. 607, ini berarti sekitar 60.7 varians dari variabel ke-2 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-3 memiliki nilai 0. 711, ini berarti sekitar 71.1 varians dari variabel ke-3 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-4 memiliki nilai 0. .722, ini berarti sekitar 72.2 varians dari variabel ke-4 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel ke-5 memiliki nilai 0. 614, ini berarti sekitar 61.4 varians dari variabel ke-5 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-6 memiliki nilai 0.614, ini berarti sekitar 61.4 varians dari variabel ke-6 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-7 memiliki nilai 0.596, ini berarti sekitar 59.6 varians dari variabel ke-7 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-8 memiliki nilai 0. 80 591, ini berarti sekitar 59.1 varians dari variabel ke-8 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel ke-9 memiliki nilai 0. 748, ini berarti sekitar 74.8 varians dari variabel ke-9 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-10 memiliki nilai 0. 562, ini berarti sekitar 56.2 varians dari variabel ke-10 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-11 memiliki nilai 0. 737, ini berarti sekitar 73.7 varians dari variabel ke-11 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-12 memiliki nilai 0. 563, ini berarti sekitar 56.3 varians dari variabel ke-12 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel ke-13 memiliki nilai 0. 634, ini berarti sekitar 63.4 varians dari variabel ke-13 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-14 memiliki nilai 0. 609, ini berarti sekitar 60.9 varians dari variabel ke-14 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-15 memiliki nilai 0. 719, ini berarti sekitar 71.9 varians dari variabel ke-15 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-16 memiliki nilai 0. 659, ini berarti sekitar 65.9 varians dari variabel ke-16 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel ke-17 memiliki nilai 0. 713, ini berarti sekitar 71.3 varians dari variabel ke-17 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-18 memiliki nilai 0. 594, ini berarti sekitar 59.4 varians dari variabel ke-18 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-19 memiliki nilai 0. 650, ini berarti sekitar 65 varians dari variabel ke-19 81 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-20 memiliki nilai 0. 770, ini berarti sekitar 77 varians dari variabel ke-20 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel ke-21 memiliki nilai 0. 671, ini berarti sekitar 67.1 varians dari variabel ke-21 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-22 memiliki nilai 0.804, ini berarti sekitar 80.4 varians dari variabel ke-22 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-23 memiliki nilai 0. 772, ini berarti sekitar 77.2 varians dari variabel ke-23 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel ke-24 memiliki nilai 0. 774, ini berarti sekitar 77.4 varians dari variabel ke-24 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Melakukan Faktoring dan Rotasi Setelah semua variabel memenuhi syarat untuk dianalisis, tahap selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor. Rotasi faktor dilakukan untuk mempermudah interpretasi dalam menentukan variabel-variabel mana saja yang tercantum dalam suatu faktor. Dalam penelitian ini digunakan rotasi varimax yang termasuk dalam metode rotasi Orthogonal yaitu memutar sumbu 90°. 1 Penentuan Jumlah Faktor Dalam penelitian ini penulis menentukan jumlah faktor dengan menggunakan nilai eigen value dengan kriteria nilai eigen value 1. Imam Ghozali, 2005:257. Susunan eigen value selalu diurutkan dari yang 82 terbesar sampai terkecil. Untuk mengetahui jumlah faktor yang terbentuk dari hasil ekstraksi dapat dilihat pada tabel total variance explained. Pada tabel 4.35 diketahui bahwa dari 24 variabel yang dimasukkan untuk analisis faktor, hanya terdapat 7 faktor yang terbentuk karena dari komponen 1 sampai dengan komponen 7 menunjukkan eigen value 1 maka proses faktoring hanya sampai pada 7 faktor, jika diteruskan sampai faktor berikutnya eigen values sudah kurang dari 1 yaitu sebesar 0,910. Jadi diketahui bahwa 7 faktor adalah jumlah yang paling optimal. Tabel 4.35 Total Variance Explained Comp onent Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total of Varianc e Cumulat ive Total of Varian ce Cumula tive Total of Varian ce Cumul ative 1 7.415 30.897 30.897 7.415 30.897 30.897 3.924 16.350 16.350 2 2.115 8.814 39.711 2.115 8.814 39.711 2.819 11.744 28.095 3 1.546 6.443 46.153 1.546 6.443 46.153 2.134 8.891 36.986 4 1.399 5.831 51.984 1.399 5.831 51.984 2.077 8.655 45.641 5 1.320 5.501 57.485 1.320 5.501 57.485 1.949 8.122 53.763 6 1.215 5.064 62.549 1.215 5.064 62.549 1.933 8.056 61.819 7 1.119 4.661 67.211 1.119 4.661 67.211 1.294 5.392 67.211 8 .861 3.589 70.800 9 .843 3.515 74.314 10 .776 3.232 77.547 11 .701 2.919 80.466 12 .653 2.721 83.187 13 .543 2.262 85.450 14 .490 2.041 87.491 15 .483 2.012 89.502 16 .450 1.873 91.375 17 .380 1.584 92.959 18 .356 1.482 94.442 19 .316 1.316 95.757 20 .267 1.113 96.870 83 21 .245 1.022 97.892 22 .213 .889 98.781 23 .164 .682 99.463 24 .129 .537 100.000 Sumber : Data Primer Diolah 2 Interpretasi Faktor Setelah terbentuk faktor, tahap selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor-faktor yang terbentuk dengan melihat tabel component matrix yang menunjukkan distribusi ke-24 variabel tersebut pada 7 faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka pada tabel tersebut adalah faktor loading, yang menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor-faktor yang terbentuk. Pada tabel 4.36 yaitu tabel component matrix awal, hasil faktor belum bisa diinterpretasikan karena variabel-variabel yang ada hanya mengumpul pada satu atau beberapa faktor saja belum menyeluruh. Untuk itu perlu dilakukan rotasi faktor. Rotasi faktor ini dimaksudkan untuk mendapatkan tampilan data yang jelas dari nilai loading untuk masing-masing variabel terhadap faktor- faktor yang ada. Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading yang terbesar dari masing-masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada, jadi suatu variabel akan masuk ke dalam faktor yang memiliki nilai loading terbesar, setelah dilakukan perbandingan besar korelasi terhadap setiap baris. Tabel 4.37 yaitu tabel rotated component matrix menunjukkan hasil dari rotasi faktor. 84 Tabel 4.36 Component Matrix a Component 1 2 3 4 5 6 7 Budaya .637 .036 -.136 -.046 -.461 -.022 -.203 Sub buday Agama, Ras, Kebangsaan .543 .296 .043 .311 -.339 -.009 .105 Kelas Sosial .538 -.010 -.015 .625 .091 -.051 -.139 Kelompok Referensi .497 .265 -.164 .578 .161 -.135 .006 Pengaruh Keluarga .558 -.232 -.031 -.240 -.384 .204 .024 Peran sosial .620 -.359 .139 -.233 .154 .127 .034 Status Sosial .490 -.068 .194 .249 -.472 .120 .120 Usia .390 .236 .598 .037 -.090 .125 .027 Pekerjaan .461 -.235 .242 .244 .016 .581 .160 Keadaan Ekonomi .482 -.085 .184 -.108 .350 -.078 .386 Gaya Hidup .604 .246 -.445 -.180 -.095 .004 .270 Kepribadian diri .149 .628 -.069 .057 .363 .029 -.078 Konsep Diri .564 .072 -.389 -.080 .165 .309 -.174 Motivasi .632 .056 -.387 .138 .122 -.025 .151 Persepsi .338 .102 .016 -.053 -.235 -.586 .438 Pembelajaran .675 -.127 -.050 -.172 .247 -.115 .286 Keyakinan .651 .116 -.375 -.306 -.166 .104 -.056 Sikap .333 .384 .416 -.177 .128 .150 .303 Merek .288 .652 .002 -.167 .074 .320 -.077 Fitur .614 .288 .333 -.165 .004 -.289 -.298 Desain .701 -.384 .016 .109 .099 -.087 -.049 Kualitas .712 -.452 .069 -.019 .167 -.130 -.209 Penampilan .777 -.312 .031 -.022 .215 -.037 -.151 Ciri-ciri .614 .212 .234 -.206 -.015 -.254 -.437 Exrtaction Method : Principal Component Analysis a. 6 Component Extracted Sumber : Data primer Diolah 85 Tabel 4.37 Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 4 5 6 7 Budaya .134 .460 .131 .504 .407 -.096 .087 Sub budaya Agama, Ras, Kebangsaan -.025 .237 .442 .479 .171 .225 .213 Kelas Sosial .275 .021 .753 .215 .128 -.026 -.059 Kelompok Referensi .111 .180 .806 .029 .078 .099 .105 Pengaruh Keluarga .344 .387 -.175 .547 .123 -.019 .019 Peran sosial .723 .178 -.087 .192 .110 .120 -.046 Status Sosial .139 .067 .212 .707 .070 .097 .115 Usia .139 -.157 .090 .365 .294 .565 .001 Pekerjaan .441 .029 .185 .501 -.254 .305 -.332 Keadaan Ekonomi .583 .056 .076 -.057 -.070 .363 .272 Gaya Hidup .162 .751 .144 .103 .002 .144 .307 Kepribadian diri -.161 .243 .340 -.366 .173 .440 -.071 Konsep Diri .305 .640 .208 .007 .085 .058 -.277 Motivasi .346 .527 .427 .043 -.032 .025 .162 Persepsi .104 .093 .092 .135 .124 .051 .809 Pembelajaran .647 .325 .104 .003 .031 .194 .293 Keyakinan .235 .750 .004 .194 .231 .033 .056 Sikap .137 .051 -.026 .082 .080 .735 .133 Merek -.182 .438 .092 -.035 .218 .578 -.183 Fitur .251 .105 .143 .086 .742 .309 .149 Desain .694 .136 .270 .235 .168 -.104 .052 Kualitas .784 .104 .169 .158 .320 -.150 -.022 Penampilan .757 .221 .223 .138 .282 -.007 -.044 Ciri-ciri .266 .176 .107 .079 .789 .176 .041 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 9 iterations. Sumber : Data Primer Diolah Component matrix hasil proses rotasi roated component matrix yang ditunjukkan pada tabel 4.36 memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Kemudian diperoleh beberapa variabel yang mendominasi masing-masing faktor, yaitu sebagai berikut : 86 a. Faktor pertama, terdiri dari Peran Sosial Q6 dengan nilai faktor loading 0.723. Keadaan Ekonomi Q10 dengan nilai faktor loading 0.583. Pembelajaran Q16 dengan nilai faktor loading 0.647. Desain Q21 dengan nilai faktor loading 0.694. kualitas Q22 dengan nilai faktor loading 0.784. Penampilan Q23 dengan nilai faktor loading 0.757. b. Faktor kedua, terdiri dari Gaya Hidup Q11 dengan nilai faktor loading 0.751. Konsep diri Q13 dengan nilai faktor loading 0. 640. Motivasi Q14 dengan nilai faktor loading 0.527. Keyakinan Q17 dengan nilai faktor loading 0.750. c. Faktor Ketiga, terdiri dari Kelas sosial Q3 dengan nilai faktor loading 0.753. Kelompok Referensi Q4 dengan nilai faktor loading 0.806. d. Faktor Keempat, terdiri dari Wilayah Geografi Q1 dengan nilai faktor loading 0.504. Sub budaya Agama, ras, kebangsaan Q2 dengan nilai faktor loading 0.479. Pengaruh Keluarga Q5 dengan nilai faktor loading 0.547. Status SosialQ7 dengan nilai faktor loading 0.707. Pekerjaan Q9 dengan nilai faktor loading 0.501. e. Faktor Kelima, Terdiri dari Fitur 20 dengan nilai faktor loading 0.911. Ciri-ciri Q24 dengan nilai faktor loading 0.742. f. Faktor Keenam, terdiri dari Usia Q8 dengan nilai faktor loading 0.565. kepribadian diri Q12 dengan nilai faktor loading 0.440. Sikap Q18 dengan nilai faktor loading 0.735. Merek Q19 dengan nilai faktor loading 0.578. 87 g. Faktor ketujuh, terdiri dari Persepsi Q15 dengan nilai faktor loading 0.809. Secara lengkap pembagian variabel-variabel berdasarkan faktor yang terbentuk dapat dilihat pada tabel 4.38. variabel diurut berdasarkan nilai faktor loading dari yang terbesar. Untuk pemberian nama pada masing-masing faktor baru yang terbentuk bersifat subyektif, kadang-kadang variabel yang memiliki nilai faktor loading tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor. Ghozali,2005: 258. Tabel 4.38 Pembagian Indikator yang Terbentuk Indikator Faktor yang Eigen Loading Terbentuk Value Faktor Variance Kumulatif Peran Sosial Q6 Faktor Sosial 7.415 0.723 30.897 30.897 Keadaan Ekonomi Q10 0.583 Pembelajaran Q16 0.647 Desain Q21 0.694 kualitas Q22 0.784 Penampilan Q23 0.757 Gaya Hidup Q11 Faktor Motivasi 2.115 0.751 8.814 39.711 Konsep diri Q13 0.64 Motivasi Q14 0.527 Keyakinan Q17 0.75 Kelas sosial Q3 Faktor Acuan 1.546 0.753 6.443 46.153 Kelompok Referensi Q4 0.806 Budaya Q1 Faktor Budaya 1.399 0.504 5.831 51.984 Sub Budaya Agama, ras, kebangsaan Q2 0.479 Pengaruh Keluarga Q5 0.547 Status SosialQ7 0.707 Pekerjaan Q9 0.501 Fitur 20 Pelayanan 1.320 0.742 5.501 57.485 Ciri-ciri Q24 0.789 Usia Q8 Faktor Individu 1.215 0.565 5.064 62.549 88 kepribadian diri Q12 0.44 Sikap Q18 0.742 Merek Q19 0.789 Persepsi Q15 Faktor Psikologis 1.119 0.809 4.661 67.211 Sumber : Data Primer Diolah 5. Interpretasi Dalam penelitian ini ditemukan 7 faktor yang mempengaruhi konsumen menggunakan ponsel GSM Tipe QWERTY di kecamatan kebayoran lama Jakarta Selatan. Faktor tersebut adalah a Faktor Sosial, b Faktor Motivasi, c Faktor Acuan, dFaktor Budaya, e faktor Pelayanan, f Faktor Individu, g Faktor Psikologis. Sedangkan dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sandy firmanzah 2009 dengan judul penelitian “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi keputusan pembelian produk fleksi PT. Telkom Study kasus pada masyarakat Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Terdapat 8 faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu faktor acuan, faktor kualitas, faktor sub budaya, faktor layanan, faktor motivasi pembelajaran, faktor imbalan, faktor memori atau ingatan, pelayanan, dan garansi. Dari kedua panalitian ini terdapat kesamaan dan juga perbedaan. Kesamaan faktor yang mempengaruhi penggunaan ponsel GSM Tipe QWERTY yaitu Faktor Acuan, Faktor Budaya, Faktor Pelayanan, Faktor Motivasi. Perbedaannya lebih dikarenakan ada beberapa variabel penelitian yang berbeda. Penelitian yang dilakukan pada ponsel GSM Tipe QWERTY memiliki persamaan teori dengan kotler dan keller 2007 mendapatkan bahwa 89 faktor budaya, sosial, psikologi, dan individu berpengaruh langsung terhadap perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisis data dimana faktor faktor yang mempengaruhi penggunaan didominasi dimana faktor sosial masyarakat jika dilihat dari karakteristik responden didominasi oleh pegawai swasta hal ini dapat dimengerti karena mereka lebih memiliki kondisi keuangan dan gaya hidup yang sesuai untuk melakukan pembelian. 90

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menggunakan ponsel GSM Tipe QWERTY maka dapat ditarik kesimpulan. Melalui analisis faktor dapat diperoleh tujuh faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan menggunakan ponsel GSM Tipe QWERTY, faktor faktor tersebut adalah : 1. Faktor Sosial, terdiri dari Peran, Keadaan Ekonomi, Pembelajaran, Desain, kualitas, Penampilan. 2. Faktor Motivasi, terdiri dari Gaya Hidup, Konsep diri, Motivasi, Keyakinan. 3. Faktor Acuan, terdiri dari Kelas Sosial, Kelompok Referensi. 4. Faktor Budaya, terdiri dari Budaya, Sub budaya Agama, Ras, Kebangsaan, Pengaruh Keluarga, Status Sosial, Pekerjaan. 5. Faktor Pelayanan, Terdiri dari Fitur, Ciri-ciri. 6. Faktor Individu, terdiri dari Usia, kepribadian diri, Sikap, Merek. 7. Faktor Psikologis, terdiri dari Persepsi. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan menggunakan ponsel GSM Tipe QWERTY adalah faktor Sosial dan motivasi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.

0 39 6

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel (GSM Dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU

2 57 87

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN UNTUK MEMUTUSKAN PEMBELIAN PONSEL ANDROID SAMSUNG GALAXY DI KABUPATEN JEMBERz

0 17 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DI KECAMATAN SUMBERSARI DALAM MEMUTUSKAN PEMBELIAN PONSEL BLACKBERRY CDMA

0 2 20

Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangakan Konsumen Dalam Memilih Ponsel : Studi Kasus Terhadap Pengguna Ponsel Di Lingkungan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

1 4 145

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 5 14

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PONSEL MEREK NOKIA DI SURABAYA.

0 0 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN MENGGUNAKAN PONSEL DOUBLE SIM CARD DUAL ON PADA SISWA SMA DI PURWOKERTO

0 0 14