Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

72,79 hari dengan standar deviasi 23,38 hari, dengan sampel sebanyak 48 pengamatan. Hasil lamanya rata – rata audit delay ini tidak berbeda jauh dari hasil penelitian Deart pada tahun 2007 yaitu 71,62 hari.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis : H : data residual berdistribusi normal H a : data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One – Sample Kolmogorov Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Mean .0000000 Normal Parameters a Std. Deviation 20.17236058 Absolute .156 Positive .156 Most Extreme Differences Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z 1.078 Asymp. Sig. 2-tailed .196 a.Test distribution is Normal. Tabel di atas menunjukkan besarnya Kolmogorov-Smirnov K-S adalah 1,078 dan signifikansi pada 0,196 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 p = 0,196 0,05 . Gambar 4.1 Histogram Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal, karena grafik histogram menunjukkan distribusi data yang mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan. Demikian pula pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Dengan demikian dapat disimpulkan secara keseluruhan, bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.

b. Uji Multikolinieritas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independent dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian. Tabel 4.3 Coefficients untuk AD = f TATO, DER, OA, KAP Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant 65.810 5.059 13.007 .000 TATO 5.596 8.688 .090 .644 .523 .884 1.131 DER -3.559 2.199 -.235 -1.619 .113 .820 1.219 Opini Audit 4.395 7.310 .086 .601 .551 .839 1.191 1 Afiliasi KAP 22.947 6.865 .485 3.343 .002 .822 1.216 a. Dependent Variable: Audel Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independent memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,884; 0,820; 0,839; 0,822 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,131; 1,219; 1,191; 1,216. Tabel 4.4 Coefficients Correlations untuk AD = f TATO, DER, OA, KAP Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Coefficient Correlations a Model Afiliasi KAP TATO Opini Audit DER Afiliasi KAP 1.000 -.064 -.181 -.398 TATO -.064 1.000 -.315 .014 Opini Audit -.181 -.315 1.000 .209 Correlations DER -.398 .014 .209 1.000 Afiliasi KAP 47.124 -3.833 -9.058 -6.012 TATO -3.833 75.475 -19.979 .271 Opini Audit -9.058 -19.979 53.438 3.365 1 Covariances DER -6.012 .271 3.365 4.834 a. Dependent Variable: Audel Melihat hasil besaran korelasi antar variabel tampak bahwa di antara variabel independen yang diuji, variabel DER mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar -0,398 atau sekitar 39,8. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih dibawah 0,9, maka hal ini merupakan indikasi tidak adanya multikolonieritas. Berdasarkan kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independent dalam model ini.

c. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 55 88

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 23

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP TIMELINESS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

0 8 2

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 2 88

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY ( ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 1 16

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY ( ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY ( ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 0 8