Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.4 Coefficients Correlations untuk AD = f TATO, DER, OA, KAP Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Coefficient Correlations a Model Afiliasi KAP TATO Opini Audit DER Afiliasi KAP 1.000 -.064 -.181 -.398 TATO -.064 1.000 -.315 .014 Opini Audit -.181 -.315 1.000 .209 Correlations DER -.398 .014 .209 1.000 Afiliasi KAP 47.124 -3.833 -9.058 -6.012 TATO -3.833 75.475 -19.979 .271 Opini Audit -9.058 -19.979 53.438 3.365 1 Covariances DER -6.012 .271 3.365 4.834 a. Dependent Variable: Audel Melihat hasil besaran korelasi antar variabel tampak bahwa di antara variabel independen yang diuji, variabel DER mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar -0,398 atau sekitar 39,8. Hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi karena masih dibawah 0,9, maka hal ini merupakan indikasi tidak adanya multikolonieritas. Berdasarkan kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independent dalam model ini.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi dalam penelitian ini adalah Uji Durbin-Watson DW test. Panduan mengenai Durbin-Watson untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilihat pada tabel D-W yang bisa dilihat pada buku statistik yang relevan. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .506 a .256 .187 21.08975 1.957 a. Predictors: Constant, Afiliasi KAP, TATO, Opini Audit, DER b. Dependent Variable: Audel Dari tabel 4.5 menunjukkan hasil Durbin – Watson sebesar 1,957 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam penelitian ini karena hasil yang diperoleh 1,957 angka DW berada diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik –titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar. Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.

3. Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 55 88

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 23

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP TIMELINESS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

0 8 2

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 2 88

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY ( ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 1 16

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY ( ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY ( ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL PADA AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 0 8