Pasir dan Kerikil AGREGAT

3. Agregat halus tidak dibenarkan mengandung bahan-bahan organic terlalu banyak, dibuktikan dengan percobaan warna Abrahams Harder. Batas gradasi pasir yang baik dengan susunan butiran beragam dapat dilihat pada tabel 2.2.dibawah ini : Tabel 2.2. Batasan Gradasi untuk Agregat halus menurut ASTM C 73 a Ukuran Saringan ASTM E 11-7 Persentase Berat yang lolos Pada tiap Ukuran Saringan 9,5 mm 38 inch 4,75 mm No. 4 2,36 mm No. 8 1,18 mm No. 16 600 μ m No. 30 300 μ m No. 50 150 μ m No. 100 100 95-100 80-100 50-85 25-60 10-30 2-10 Sumber : Murdock dan Brook 1991

2.2.3. Pasir dan Kerikil

Pada umumnya pasir yang digali dari dasar sungai cocok digunakan dalam pembuatan beton. Pasir ini terbentuk ketika batu-batu dibawa arus sungai dari sumber air ke muara sungai. Akibat tergulung dan terkikis akhirnya membentuk butiran-butiran halus. Arus sungai membawa pecahan, butiran-butiran yang besar kerikil diendapkan pada hulu sungai sedangkan yang kecil-kecil di muara sungai. Karena alur sungai sering berpindah tempat sehingga banyak dangkalan pasir dan kerikir terletak di luar jalur sungai seperti sekarang ini. Produksi 8 penggalian pasir dan kerikil akan dipisah-pisahkan dengan ayakan dalam 3 kelompok yaitu :  Kerikil kasar lebih besar dari 30 mm  Kerikil beton dari 5 mm sampai 30 mm  Pasir beton lebih kecil dari 5 mm Dua kelompok terakhir kerikil beton dan pasir beton sangat cocok untuk pembuatan beton. Sedangkan kerikil kasar harus dipecahkan agar dapat digunakan. Pemilihan jumlah setiap kelompok untuk campuran beton bergantung pada bentuk butiran-butiran yang ditentukan ahli teknik beton dan sifat-sifat spesifik beton. Pasir dan kerikil juga dapat digali dari laut asalkan segala kotoran serta garam- garamnya dibersihkan dan kulit kerang disisihkan. Pada prinsipnya komposisi pasir dan kerikil dari laut tidak berbeda banyak dengan agregat galian dari sungai. Satu-satunya perbedaan antara pasir dan kerikil adalah ukuran butir-butirnya. Pasir terjadi melalui cara yang sama seperti kerikil. [E. Diratmadja 1999] menyatakan bahwa:  Batas antara pasir dan kerikil ditentukan 2 mm.  Besar butir pasir ditentukan 212 – 2000 mm.  Pasir kasar : 600 – 2000 mm.  Pasir setengah kasar : 212 – 600 mm.  Pasir halus : 63 – 212 mm. 9 Berdasarkan asal dan sifatnya, pasir dibagi dalam beberapa jenis antara lain :  Pasir Gunung Pasir ini hampir sama dengan kerikil gunung. Pasir jenis ini banyak ditemukan di daerah-daerah dataran tinggi. Pada pasir jenis ini sering kali terdapat kerikil halus dan tanah napal.  Pasir Sungai Pasir sungai memiliki butir-butir yang tidak bergesek bulat. Massa pasir ini begitu kecil, sehingga butir-butirnya dapat terbawa air tanpa menggelinding di dasar sungai. Dengan demikian jelas pasir ini dapat mempertahankan sisi tajamnya. Jenis pasir ini sangat baik untuk membuat mortar aduk karena unsur-unsur pengikatnya dapat melekat dengan baik pada permukaan kasar butir-butir tersebut.  Pasir Laut Pasir ini ditemukan di dasar dan sekitar pinggir laut atau tepi pantai. Pasir ini mengandung banyak kapur dikarenakan sisa-sisa kulit kerang.

2.3. SEMEN