3.3.1. Perbandingan Volume Pasir Dan Volume Semen
Berdasarkan hasil penelitian dan evaliasi dilapangan bahwa perbandingan pasir dan semen secara umum banyak digunakan oleh para pengrajin dan pembuat
batako adalah 1 : 3 artinya setiap satu kali berat semen, dan pasir yang dipakai tiga kali banyaknya dari berat semen tersebut. Berat semen meliputi sak, kg ton.
Sehingga volume semen adalah:
m V
........................................ Bambang triatmojo, Hidraulika hal 14
Dimana: assa 1 sak semen [kg]
m = m = massa jenis semen [kgm
3
] Maka
pasir : V semen = r
r adalah rasio perbandingan pasir dan semen.
3.3.2. Volume Pasir Dan Volume Semen Didalam Bak Penampung
entuk dar
diperoleh: 3 kali volume
V
PS
: V
Sm
= r
Dalam proses pengerjaannya, bentuk dari bak penampung merupakan b i limas terpancung. Volume yang diisi adalah sesuai dengan volume bak
penampung campuran semen. Sehingga volume bak penampung dapat dijabarkan dengan persamaan volume beberapa bangun ruang diantaranya :
Balok
Prisma
Limas
33
Volume balok = p panjang x l lebar x t tinggi
i inggi
Prisma = luas alas x t tinggi
Limas = 13 luas alas x tingg
= 13 panjang x lebar x t
Gambar 3.1. Sketsa bak penampung
3.3.3. Volume Cetakan Dan Hasil Cetakan
hat pada gambar 3.2 Untuk
x t uah cetakan maka volume total cetakan
men Cetakan batako berbentuk seperti yang teli
menghitung volumenya digunakan rumus: V
cet
= V
balok 1
– 2 V
balok 2
= p x l x t – 2 p x l Karena pada mesin digunakan 4 b
jadi:
34
Vc
tot
= 4 x V
cet
anjang cetakan, l adalah lebar cetakan dan t adalah tinggi cetakan. Dimana :
p adalah p
Gambar 3.2. Cetakan batako
Hasil cetakan batako berbentuk balok berongga gambar 3.3. Yang
l x t Dim
anjang batako, l adalah lebar batako dan t adalah tinggi batako. atako
mak
faktor koreksi dari volume cetakan digunakan rumus: volumenya dapat dihitung dengan rumus:
V
b
= V
balok 1
– 2 V
balok 2
– 2 V
balok 3
V
b
= p x l x t – 2 p x l x t – 2 p x ana:
p adalah p Karena dalam satu kali pengepresan pada mesin akan dihasilkan 4 buah b
a volume total batako menjadi: V
btot
= 4 V
b
Untuk menghitung
tot
Vb V
f
tot
c
35
Dimana: Volume cetakan sebelum dicetak
Vc
tot
= V
btot
= Volume batako [mm
3
]
Gambar 3.3. hasil cetakan batako
Volume mortar yang akan dimasukkan kedalam cetakan bukanlah volume ceta
3.3.4. Jumlah Batako Dan Pengepresan Yang Dihasilkan Dalam Satu