BAB IV PENYELESAIAN KASUS PENANGKAPAN STAF DIPLOMAT INDIA OLEH
KEPOLISIAN AMERIKA SERIKAT
E. Latar Belakang Kasus Penangkapan Diplomat India Oleh Kepolisiam
Amerika Serikat
Devyani Khobragade adalah putri dari pejabat pesiun IAS Uttam Khobragade. Devyani menikah dengan seorang professor filsafat, memiliki dua anak perempuan
berusia tiga dan enam. Devyani mahir dalam empat bahasa, yaitu bahsa Inggris, Hindi, Marathi dan Jerman. Devyani Khobragade lahir dan dibesarkan di Mumbai
dan bersekolah di Mount Carmel School. Setelah tamat dari sekolah, ia mengejar gelar MBBS dari perguruan tinggi medis Seth GS dan rumah sakit KEM di Mumbai.
Alih-alih menjadi tim medis, Devyani lebih memilih untuk menjadi foreign service. Pada tahun 1999 Devyani masuk ke dinas Kementerian Luar Negeri India. Devyani
dikirim ke berbagai misi diplomatik India ke seluruh dunia termasuk Pakistan, Italia, dan Jerman, Kemudian pada September 2012 dia menjabat sebagai Deputi Konsulat
Jenderal India di New York, Amerika Serikat.
97
Pada saat Devyani Khobragade menjabat di Amerika Serikat, dia mendapatkan perhatian dunia internasional karena kasus pemalsuan informasi
97
Arpita De,
Who Is Devyani Khobragade,
Sumber: http:timesofindia.indiatimes.comindiaWho-is-Devyani-Khobragadearticleshow, Diakses:
2 Februari 2015.
Universitas Sumatera Utara
pengajuan izin tinggal visa atau dikenal dengan visa fraud
98
di Amerika Serikat milik pembantunya yaitu Sangeeta Richard yang diajukan pada bulan November
2012. Pada tanggal 12 Desember 2013, Diplomat India Devyani Khobragade
ditangkap oleh US Marshall. Penangkapan terhadap Khobragade itu dilakukan saat Deputi Konsulat Jenderal India di New York itu baru saja mengantar a naknya ke
sekolah. Saat hendak pulang, dia ditangkap US Marshall dan langsung ditahan meski memiliki kekebalan diplomatik. Perempuan 39 tahun itu diduga memalsukan
dokumen imigrasi visa pembantu rumah tangganya saat hendak memasuki Amerika Serikat. Pada visa milik Sangeeta Richard, Khobragade membuat pernyataan,
Sangeeta Richard akan digaji US 10 Sepuluh Dollar per jam nya sementara standar upah minimum tenaga kerja di AS sebesar US 9.75 Sembilan Dollar Tujuh Puluh
Lima Sen AS per jamnya. Hal ini dilakukan oleh Khobragade agar Sangeeta dapat memperoleh visa A-3. Dimana A-3 tersebut merupakan visa non-imigran dan
memungkinkan pemegangnya untuk bekerja di mana saja di Amerika Serikat untuk majikan tertentu.
Pada tanggal 21 Juni 2013, Khobragade meninggalkan anak-anaknya dalam perawatan Sangeeta Richard untuk tugas di luar kota. Pada tanggal 24 Juni 2013,
Khobragade memberitahu Office of Foreign Missions OFM dan meminta bantuan dalam melacak Sangeeta Richard. OFM mengarahkan Khobragade untuk mengajukan
laporan orang hilang ke New York Police Department NYPD. Awalnya NYPD
98
Visa fraud dalam bahasa Indonesia berarti penipuan visa
Universitas Sumatera Utara
menolak untuk menerima laporan Khobragade, karena Sangeeta Richard bukan anggota keluarga, namun kemudian NYPD menutup kasus orang hilang tersebut
karena yang bersangkutan tidak kunjung ditemukan.
99
Ternyata Sangeeta Richard setelah keluar dari kediaman Khobragade hidup dengan komunitas India di New York di kuil Sikh. Kemudian, Sangeeta Richard
menghubungi Safe Horizon, sebuah organisasi nirlaba yang memiliki program anti- perdagangan manusia, yang akhirnya Safe Horizon ini membawa Sangeeta Richard
ke Departemen Dalam Negeri dengan tuduhan pemalsuan visa. Pada tanggal 1 Juli 2013, Khobragade menerima telepon dari seseorang yang
mengaku sebagai pengacara Sangeeta Richard dan meminta Khobragade untuk memproses perubahan status visa Sangeeta Richard dan memberikan kompensasi
berdasarkan 19 jam kerja per hari. Khobragade menolak untuk bernegosiasi di telepon dan meminta identitas pemanggil.
Pada tanggal 2 Juli 2013, Khobragade menginformasikan kepada OFM untuk mengarahkan NYPD untuk mengidentifikasi penelepon sebagai tuduhan sang
penelepon mencoba untuk memeras uang. Pada tanggal 18 Juli 2013, sebuah kantor hukum yang mewakili Sangeeta
Richard menyerukan pertemuan dengan Khobragade dan dalam pertemuan itu Sangeeta mengajukan beberapa permintaan kepada Khobragade, sebagai berikut:
100
99
Ensiklopedia,
Devyani Khobragade Incident,
Sumber : http:en.wikipedia.orgwikiDevyani_Khobragade_incident, Diakses : 2 Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
1. Sangeeta meminta upah kompensasi bekerjanya dibayarkan sebesar US 10
per jamnya termasuk waktu tidak aktifnya selama ia berada di luar kediaman Khobragade
2. Sangeeta meminta Khobragade mengkonversi paspor diplomatiknya ke
sebuah paspor biasa 3.
Bantuan pengurusan visa agar Sangeeta bisa terus tinggal di AS. Atas permintaan tersebut, kemudian petugas diplomat India memberitahu
Sangeeta bahwa dia diharuskan kembali ke India terlebih dahulu untuk mengurus paspornya ke paspor biasa dan menjanjikan akan membayar seluruh upah yang belum
dibayarkan sesuai dengan permintaannya sebelum keberangkatannya ke India. Setelah pertemuan tersebut pemerintah India mencabut paspor diplomatik
Sangeeta.
101
Pada tanggal 4 September 2013, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan surat kepada Duta Besar India untuk menyelidiki dugaan Sangeeta dan bukti upah
minimum yang dibayarkan.
102
Lalu pada tanggal 10 September 2013, Kementerian Luar Negeri India mengajukan protes keras dengan para pejabat AS mengenai isi surat itu.
Kemudian, pada tanggal 21 September 2013, Kedutaan Besar India mengirim balasan ke Departemen Luar Negeri AS.
100
Aida Mudjib,
Analisa Pelanggaran HAM Pada Kasus Devyani Khobragade
, Sumber: http:www.academia.edu6912104analisa_pelanggaran_HAM_pada_kasus_Devyani_Khobragade,
Diakses: 2 Februari 2015
101
Ibid.
102
Ensiklopedia.
Op.Cit
Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal 19 November 2013, berdasarkan keluhan yang diajukan oleh Khobragade, Pengadilan Delhi mengeluarkan surat perintah penangkapan non-
bailable melawan Richard, yang diteruskan ke Departemen Luar Negeri AS dan Kedutaan Besar AS untuk penangkapan langsungnya.
Pada tanggal 10 Desember 2013, Philip Richard suami Sangeeta Richard, bersama dengan dua anaknya, pergi ke Amerika Serikat dengan visa T; visa ini
memungkinkan korban perdagangan manusia dan kerabat dekat mereka untuk tinggal di Amerika Serikat untuk bersaksi melawan orang-orang yang dituduh melakukan
kejahatan perdagangan manusia. Media India mengklaim bahwa biaya tiket pesawat untuk Philip Richard, dan dua anaknya Jennifer dan Jatin, dibayar oleh Kedutaan
Besar AS untuk India.
103
Khobagrade pun langsung ditahan di markas kepolisian setempat bersama pelaku kriminal perempuan lainnya di New York. Selain itu, polisi langsung
menggeledah Khobagrade untuk mencari barang bukti pemalsuan tersebut. Bukan hanya sekedar ditahan Khobragade pun mengaku ia diperlakukan
layaknya seorang penjahat kriminal.
103
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
F. Tanggapan Pihak India Atas Kasus Penangkapan Diplomat India di Amerika Serikat