Tanggapan Pihak India Atas Kasus Penangkapan Diplomat India di Amerika Serikat

F. Tanggapan Pihak India Atas Kasus Penangkapan Diplomat India di Amerika Serikat

Pembukaan hubungan diplomatik oleh suatu negara dengan negara lainnya biasanya dilakukan dalm hal negara yang lain itu merupakan negara yang baru merdeka dan yang sudah diakuinya menurut hukum internasional. Adanya pemberian kekebalan dan keistimewaan bagi para pejabat diplomatik pada hakikatnya merupakan hasil sejarah dunia diplomasi yang sudah lama sekali, dimana pemberian semacam itu dianggap sebagai kebiasan hukum internasional. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat tiga teori mengenai landasan hukum pemberian kekebalan dan keistimewaan diplomatik diluar negeri yaitu: Teori Eksterritorialitas menurut teori ini para diplomat dianggap tidak meninggalkan negaranya sehingga ketentuan Negara dimana dia berada tidak berlaku padanya. Teori Representatif dimana pejabat diplomatik mewakili Negara pengirimnya dan kepala Negaranya sehingga dengan sendirinya ia berhak atas keistimewaan- keistimewaan tertentu di Negara penerima. Teori terakhir adalah teori kebutuhan fungsional. Para pejabat dan perwakilan Negara menurut teori ini, diberikan hak-hak istimewa dan kekebalan agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan lancer. Pasal 29 Konvensi Vienna menegaskan:, “Pejabat diplomatik tidak boleh diganggu gugat, tida k boleh dita ngka p dan dita ha n. Mereka ha rus diperla kuka n dengan penuh horma t da n Nega ra penerima harus menga mbil la ngka h-langka h ya ng la ya k untuk mencega h serangan atas diri, kebebasan dan martabatnya.” Universitas Sumatera Utara Kekebalan dari kekuasaan hukum ini memiliki ketentuan bahwa kekebalan hukum pejabat diplomatik di Negara penerima tidak membebaskannya dari kekuasaan hukum negaranya sendiri. Jika terjadi pelanggaran-pelanggaran terjadi, maka diplomat tersebut dapat dipanggil pulang atau dinyatakan sebagai persona non gra ta . Atas perlakuan Amerika Serikat kepada diplomat India, India tidak lantas langsung diam. Penahanan itu pun membuat India murka, Pendukung sebuah partai oposisi menggelar demonstrasi anti-Amerika di New Delhi. Lalu pemerintah India meminta petugas-petugas konsuler Amerika untuk mengembalikan kartu identitas, mencabut kartu ijin bandara. Dengan dicabutnya kartu identitas itu sekaligus mencabut kekebalan hukum para diplomatnya. Mereka pun tidak mendapatkan jaminan bebas hambatan saat berada di luar kedutaan Amerika Serikat. Polisi India juga membongkar paksa barikade keamanan di luar gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota New Delhi. Pembongkaran itu menggunakan buldoser dan truk derek, Barikade itu selama ini merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah India untuk mengamankan gedung Kedubes Amerika Serikat dari ancaman serangan teroris. Menteri Dalam Negeri India Sushil Kumar Shinde membatalkan pertemuannya dengan lima anggota delegasi Kongres Amerika yang berkunjung ke New Delhi. Pimpinan Partai Kongres Rahul Gandhi – partai yang berkuasa di India – Universitas Sumatera Utara dan pemimpin oposisi Narendra Modi juga membatalkan pertemuan dengan kelompok tersebut 104 Wakil Menteri Luar Negeri India Preneet Kaur pun mengecam keras sikap kepolisian Amerika Serikat terhadap diplomatnya. Menurut dia, sikap itu bisa dikategorikan sebagai tindakan yang tidak beradab terhadap perwakilan resmi negaranya. Dia pun menyatakan India akan mengambil tindakan tegas terhadap masalah tersebut. Reaksi keras pun bermunculan dari New Delhi. Para politisi dan pejabat India menolak menerima kunjungan delegasi parlemen AS pekan ini. Penasihat Keamanan Nasional India, Shivshankar Menon, menilai tindakan aparat AS itu adalah perbuatan barbar. Hingga 29 Desember 2013 New Delhi terus mendesak Washington untuk mencabut kasus hukum diplomat perempuan yang dituduh memalsukan dokumen visa tersebut. Belakangan, mereka mencabut imunitas politik para istri atau suami serta anak-anak diplomat Amerika Serikat yang bertugas di negara mereka. Pelucutan imunitas itu merupakan salah satu bentuk kekesalan India. Bagi masyarakat India, menelanjangi seorang perempuan terpelajar dari keluarga terpandang seperti Khobragade apalagi ia seorang diplomat, yang seharusnya memiliki kekebalan hukum merupakan suatu pelecehan. Aksi semacam 104 VOA Indonesia, Diplomat India Yang di Tahan Keluhkan Perlakuan AS, Sumber: http:bilangsiapa.compersblog20131219diplomat-india-yang-ditahan-keluhkan-perlakuan , Diakses: 2 Februari 2015 Universitas Sumatera Utara itu, menurut kacamata warga India, hanya bisa terjadi dalam kasus criminal bukan kepada seorang diplomat. Selain melucuti imunitas politik para istri atau suami serta anak-anak diplomat Amerika Serikat, India melakukan serangkaian aksi balas dendam lainnya. Termasuk meneliti ketertiban para diplomat AS dalam membayar pajak. Jika ada pasangan diplomat atau anak-anaknya yang mengemplang pajak, New Delhi tidak segan-segan menindak mereka secara hukum.

G. Tinjauan Mengenai Penanganan dan Penyelesaian Kasus Penangkapan