BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 100
B. Saran ............................................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 103
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI
Negara sama dengan halnya manusia sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan manusia lain untuk dapat terus hidup, mereka tidak bisa memisahkan
dirinya dengan manusia lain. Begitu juga dengan negara tidak ada satu negarapun dapat membebaskan diri dari keterlibatannya dengan negara lain. Penulisan skripsi ini
dilatarbelakangi oleh ketertarikan terhadap banyaknya kasus-kasus pelanggaran hak kekebalan dan keistimewaan anggota missi diplomatik yang dilakukan oleh negara
penerima serta bagaimana hubungan diplomatik antar negara. Beberapa pelanggaran yang sering terjadi adalah adanya pelanggaran terhadap kekebalan gedung perwakilan
diplomatik, pelanggaran kebebasan komunikasi, serta terjadinya penangkapan serta penahanan diplomat di negara penerima.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan penelitian kepustakaan library research atau penelitian normatif yaitu dengan upaya
penyelesaian dan pengumpulan data-data dan berbagai macam buku, pendapat sarjana, kamus, eniklopedia dan literatur hukum internasional maupun hubungan
politik internasional yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Serta metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau yuridis
norma tive
yakni penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,
kaidah dari perundangan putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin. Hak kekebalan dan keistimewaan yang dimiliki seorang diplomat diatur
dalam Konvensi Wina 1961, yaitu: Kekebalan terhadap yurisdiksi pidana, Kekebalan terhadap yurisdiksi perdata, Kekebalan terhadap perintah pengadilan setempat,
Kekebalan dalam mengadakan komunikasi, Kekebalan gedung dan tempat kediaman perwakilan diplomatik. Banyak kasus mengenai pelanggaran terhadap kekebalan
diplomatik oleh negara penerima. Salah satunya yaitu dilakukannya penangkapan oleh kepolisian Amerika Serikat terhadap diplomat India Devyani Khobragade.
Amerika Serikat tidak seharusnya menangkap dan menahan diplomat India dengan tuduhan penipuan Visa pembantu rumah tangga sang diplomat. Penanganan dan
penyelesaian kasus itu seharusnya dapat dilakukan dengan cara damai bukan dengan penangkapan dan penahanan seperti itu. Putusan Hakim Distrik Amerika Serikat
menutup kasus Devyani Khobragade dengan alasan kekebalan diplomatik. Hakim menemukan, Khobragade memiliki kekebalan luas dari apa yang didakwakan
padanya.
Kata Kunci : Pelanggaran kekebalan Diplomatik, Diplomat India
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI
Negara sama dengan halnya manusia sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan manusia lain untuk dapat terus hidup, mereka tidak bisa memisahkan
dirinya dengan manusia lain. Begitu juga dengan negara tidak ada satu negarapun dapat membebaskan diri dari keterlibatannya dengan negara lain. Penulisan skripsi ini
dilatarbelakangi oleh ketertarikan terhadap banyaknya kasus-kasus pelanggaran hak kekebalan dan keistimewaan anggota missi diplomatik yang dilakukan oleh negara
penerima serta bagaimana hubungan diplomatik antar negara. Beberapa pelanggaran yang sering terjadi adalah adanya pelanggaran terhadap kekebalan gedung perwakilan
diplomatik, pelanggaran kebebasan komunikasi, serta terjadinya penangkapan serta penahanan diplomat di negara penerima.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan penelitian kepustakaan library research atau penelitian normatif yaitu dengan upaya
penyelesaian dan pengumpulan data-data dan berbagai macam buku, pendapat sarjana, kamus, eniklopedia dan literatur hukum internasional maupun hubungan
politik internasional yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Serta metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau yuridis
norma tive
yakni penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,
kaidah dari perundangan putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin. Hak kekebalan dan keistimewaan yang dimiliki seorang diplomat diatur
dalam Konvensi Wina 1961, yaitu: Kekebalan terhadap yurisdiksi pidana, Kekebalan terhadap yurisdiksi perdata, Kekebalan terhadap perintah pengadilan setempat,
Kekebalan dalam mengadakan komunikasi, Kekebalan gedung dan tempat kediaman perwakilan diplomatik. Banyak kasus mengenai pelanggaran terhadap kekebalan
diplomatik oleh negara penerima. Salah satunya yaitu dilakukannya penangkapan oleh kepolisian Amerika Serikat terhadap diplomat India Devyani Khobragade.
Amerika Serikat tidak seharusnya menangkap dan menahan diplomat India dengan tuduhan penipuan Visa pembantu rumah tangga sang diplomat. Penanganan dan
penyelesaian kasus itu seharusnya dapat dilakukan dengan cara damai bukan dengan penangkapan dan penahanan seperti itu. Putusan Hakim Distrik Amerika Serikat
menutup kasus Devyani Khobragade dengan alasan kekebalan diplomatik. Hakim menemukan, Khobragade memiliki kekebalan luas dari apa yang didakwakan
padanya.
Kata Kunci : Pelanggaran kekebalan Diplomatik, Diplomat India
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN