4.2.2 Analisis Kandungan Kalium, Kalsium, dan Natrium dalam Daun Kucai Segar dan Daun Kucai Rebus
Penentuan kadar kalium, kalsium dan natrium dilakukan secara spektrofotometri serapan atom. Konsentrasi mineral kalium, kalsium, dan natrium
dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan baku masing-masing mineral. Agar konsentrasi mineral kalium, kalsium,
dan natrium dalam sampel berada pada rentang kurva kalibrasi maka masing- masing sampel diencerkan terlebih dahulu dengan faktor pengencean yang
berbeda-beda. Disarankan absorbansi sampel tidak melebihi dari absorbansi baku
tertinggi dan tidak kurang dari absorbansi baku terendah. Dengan kata lain, absorbansi sampel harus terletak pada kisaran absorbansi kurva baku. Jika
absorbansi sampel terletak di luar kisaran absorbansi kurva baku, maka diperlukan pengenceran atau pemekatan. Pembacaan absorbansi sampel di luar kisaran
absorbansi baku tidak direkomendasikan karena kurangnya linearitasGandjar dan Rohman, 2007.
Faktor pengenceran untuk penentuan kadar kalium pada daun kucai segar dan daun kucai rebus adalah sebesar 500,1 kali, faktor pengenceran untuk
penentuan kadar kalsium pada daun kucai segar dan daun kucai rebus adalah sebesar 501 kali, dan faktor pengenceran untuk penentuan kadar natrium pada
daun segar dan daun kucai rebus adalah sebesar 1001 kali. Data dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8 - 11 halaman 52 – 57.
Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik Q-test untuk memastikan hasil dari penetapan kadar masing-masing mneral yang sangat menyimpang tadi
untuk ditolak atau diterima. Hasil statistik menunjukkan data dapat diterima semua karena nilai Q
hitung
≤ Q
kritis.
Hasil analisis perhitungan statistik Q-test dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Pehitungan Statistik Q-test
Mineral Sampel
Q
hitung
Q
kritis
Keterangan Kalium
Daun Kucai Segar 0,4015
0,621 Diterima
Daun Kucai Rebus 0,6009
0,621 Diterima
Kalsium Daun Kucai Segar
0,3251 0,621
Diterima Daun Kucai Rebus
0,2388 0,621
Diterima Natrium
Daun Kucai Segar 0,4853
0,621 Diterima
Daun Kucai Rebus 0,4868
0,621 Diterima
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 13 - 15 halaman 59 sampai dengan halaman 70.
Hasil analisis kuantitatif mineral kalium, kalsium, dan natrium pada sampel dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Hasil Analisis Kuantitatif Kadar Kalium, Kalsium, dan Natrium dalam
Sampel
No Sampel
Kadar Kalium
mg100g
Kadar Kalsium
mg100g
Kadar Natrium
mg100g
1 DKS
321,1147±0,9891 47,4054±0,7960
10,0729±0,0619 2
DKR 169,2157±1,9352
43,8423±0,1995 4,2025±0,0564
Keterangan : DKS
: Daun Kucai Segar DKR
: Daun Kucai Rebus Data yang didapat kemudian dihitung berapa besar penurunan kadar dari
masing - masing mineral pada sampel yaitu penurunan kadar kalium, kalsium, dan natrium pada daun kucai segar. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 12
Halaman 58
Tabel 4.5 Hasil Penurunan Kadar Kalium, Kalsium, dan Natrium pada Daun
Kucai Segar dan Daun Kucai Rebus Mineral
Kadar Sampel Penurunan Kadar
DKS DKR
Kalium 321,1147
169,2157 47,30
Kalsium 47,4054
43,8423 7,52
Natrium 10,0729
4,2025 58,28
Keterangan : DKS : Daun Kucai Segar
DKR : Daun Kucai Rebus
Gambar 4.4 Grafik Penurunan Kadar Kalium, Kalsium dan Natrium
Tabel 4.6
Hasil Uji Beda Rata-rata Kadar Kalium, Kalsium, dan Natrium antar Sampel.
No Kadar
Sampel t hitung
t tabel Hasil
1 Kalium
DKS 179,6618
2,2281 Beda
DKR 2
Kalsium DKS
11,1614 2,2281
Beda DKR
3 Natrium
DKS 180,0736
2,2281 Beda
DKR Keterangan :
DKS : Daun Kucai Segar DKR : Daun Kucai Rebus
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui terdapat penurunan kadar kalium, kalsium, dan natrium pada daun kucai segar dan rebus yang diperoleh
secara analisis.
Berdasarkan Tabel 3.5 di atas dapat diketahui bahwa kadar kalsium pada daun kucai segar tidak jauh berbeda daripada kadar kalsium pada daun kucai yang
direbus dengan penurunan sebesar 7,52 . Kadar kalsium dalam daun kucai segar mengalami penurunan yang tidak terlalu jauh dengan daun kucai rebus karena
sifat kalsum oksalat yang merupakan bentuk kalsium yang terdapat pada daun yang sukar larut dalam air, namun kadar tetap berkurang karena terjadinya
pelepasan kalsium karena proses pemanasan. Selanjutnya, kadar kalium dan narium pada daun kucai segar jauh lebih besar dari kadar kalium dan natrium pada
daun kucai rebus karena sebagian besar kalium dan natrium pada daun terikat dalam bentuk kalium oksalat dan natrium oksalat yang mudah larut dalam air
Hoffmann, 2003.. Jadi, saat direbus maka kadar mineral kalium dan natrium yang terdapat di dalamnya berkurang.
Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara daun kucai segar dan daun kucai rebus. Hal ini disebabkan karena nilai t –
hitung jauh lebih besar dibandingkan nilai t – tabel.
4.2.3 Uji Perolehan Kembali Recovery