Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
28
Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan teknik analisis data secara kualitatif, yaitu menggunakan analisis kualitatif atau non-statistik. Pada analisis ini,
penulis berfokus pada isi peraturan perundang-undangan content analysis atau mengenai penggambaran description analysis objek penelitian dengan naratif,
sehingga penulis mudah menarik kesimpulan. Penelitian ini juga dilengkapi dengan daftar tabel, yaitu tabel banyaknya curah hujan dan hari hujan menurut Stasiun
Pengamat Cuaca Pusat Penelitian Marihat tahun 1989, keadaan penduduk berdasarkan jumlah dan jenis kelamin di Kabupaten Dati II Simalungun yang dirinci
per kecamatan tahun 1989, banyaknya penduduk menurut golongan agama di Kecamatan Tanah Jawa pada tahun 1989, panjang jalan Negara di Kabupaten Dati II
Simalungun dirinci menurut jenis permukaan, dan kondisi dan kelas jalan tahun 1989 serta keadaan sepanjang rintis batas pada areal inlijving.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1.
Judul 2.
Halaman PengesahanPersetujuan 3.
Kata Pengantar 4.
Daftar Isi 5.
Daftar Tabel
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
29
6. Abstrak
7. Bab Pendahuluan, berisi :
Latar belakang Perumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penulisan Keaslian Penulisan
Tinjauan Kepustakaan Metode Penelitian
Sistematika Penulisan 8.
Bab Pembahasan 9.
Bab Penutup terdiri dari : Kesimpulan
Saran 10.
Daftar Pustaka 11.
Lampiran
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
30
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
BAB II
TUNTUTAN PENGEMBALIAN TANAH OLEH MASYARAKAT MARIAH HOMBANG KEPADA PT. KWALA GUNUNG
A. Keadaan Masyarakat Mariah Hombang dan PT. Kwala Gunung
Jumlah penduduk tahun 1989 dalam wilayah Kecamatan Tanah Jawa tercatat 126.910 jiwa dan luas wilayah 714,50 Km
2
. Dengan demikian, densitas penduduk adalah rata-rata 178 jiwaKm
2
. Penduduk asli daerah ini adalah suku Batak Simalungun dan suku Batak Toba, sedangkan suku Jawa, Aceh dan suku Batak dari
Tapanuli Selatan adalah sebagai pendatang. Namun, bahasa Indonesia sudah dapat dimengerti seluruh masyarakat, sehingga bahasa Indonesia dipergunakan sebagai
bahasa pengantar. Dan mengenai agama yang dianut oleh masyarakat Mariah Hombang, berdasarkan data pada Buku Kabupaten Simalungun dalam angka tahun
1989, penduduk Kecamatan Tanah Jawa sebahagian besar memeluk agama Kristen Protestan 47,49.
Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah bertani, yaitu jenis tanaman
pangan, seperti padi dan palawija serta tanaman keras lainnya dari jenis buah-buahan seperti durian, jeruk manis, dan lain sebagainya. Berdasarkan data produksi beras
tahun 1989, Kecamatan Tanah Jawa adalah produser beras terbesar di Kabupaten
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
21
Daerah Tingkat II Simalungun dengan angka produksi 83.134 ton, sedangkan
kebutuhan pada kecamatan tersebut adalah 22.244 ton, berarti surplus 6.089 ton. Mengenai PT. Kwala Gunung sebagai perusahaan yang memohon izin lokasi,
penulis tidak mendapatkan data yang lengkap. Penulis hanya mengetahui data PT. Kwala Gunung
20
Produk Utama : Minyak Goreng Sawit
sebagai berikut : Nama Perusahaan
: Kwala Gunung, PT. Alamat Pabrik
: Dusun V. Patumbak Kampung Propinsi
: Sumatera Utara Kabupaten
: Deli Serdang Kecamatan
: Petumbak Telp. Pabrik
: 061-525854 Alamat Kantor
: Jl. Hos. Cokroaminoto No. 16 Medan Kontak
: Alwi Jabatan
: Direktur No. KLUI
: 15144 Uraian
: Industri Minyak Goreng dari Minyak Kelapa Sawit
20
http:ikah.depperin.go.idqueryp_Klui.php?mperusahaan_id=2177action=View
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
22
Selain data PT. Kwala Gunung di atas, penulis juga menemukan informasi mengenai data detail PT. Kwala Gunung yang menurut penulis bahwa PT. Kwala
Gunung juga mempunyai cabang perusahaan. Data PT. Kwala Gunung
21
21
yang juga penulis peroleh adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan : Kwala Gunung, PT.
Alamat Pabrik : Ds. Pkb. Kwala Gunung
Propinsi : Sumatera Utara
Kabupaten : Asahan
Kecamatan : Limapuluh
Telp. Pabrik : 525854
Alamat Kantor : Jl. Hos. Cokroaminoto No. 16 Medan
Telp. Kantor : 061 525854
Kontak : Toni Lumban Tobing
Jabatan : Administratur
No. KLUI : 15141
Uraian : Ind. Minyak Kasar Minyak Makan dari Nabati dan Hewani
www.sentrainfo.comindobrowse.php?key=lokasikategoriperdagangansub.
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
23
Produk Utama : CPO
PT. Kwala Gunung sebagai investor yang berniat membuka usaha di bidang Perkebunan mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk usaha tersebut,
sehingga dikeluarkanlah Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 593.412757KTahun 1989, tanggal 27 September 1989. Berdasarkan
Bahan Rapat Tim Teknis Tetap tanggal 3 Desember 1990, permasalahan yang timbul setelah dikeluarkannya Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara
Nomor 593.412757KTahun 1989, yaitu : telah berakhir masa berlakunya, areal telah dikuasai masyarakat, dan ada sebagian masyarakat yang tidak bersedia
melepaskan tanah dengan ganti rugi. Kemudian, dikeluarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 593.413785K90 Tahun 1990
tentang Izin LokasiPenyediaan Tanah untuk Keperluan Usaha Perluasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Kwala Gunung.
Berdasarkan Izin Lokasi yang diberikan Gubernur pada tahun 1990, PT. Kuala Gunung melakukan pembebasan lahan dengan memberikan ganti rugi atas tanah
garapan dan tanaman yang ada di atasnya dengan bukti penerimaan yang ditandatangani oleh masing-masing pihak. Jumlah ganti rugi yang telah diberikan
oleh PT. Kwala Gunung atas pelepasan lahan masyarakat seluas 212,10 Ha untuk 70 orang masyarakat.
Berdasarkan Izin Lokasi yang diberikan Gubernur pada Tahun 1991, PT. Kwala Gunung melakukan pengembalian pengganti dana reboisasi untuk areal inliving
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
24
seluas 687,50 Ha yang mengakibatkan peralihan hak atas areal inliving yang semula merupakan hak pemerintah melalui Dinas Kehutanan menjadi hak PT. Kwala
Gunung. Dari dokumen yang ada diketahui bahwa masyarakat yang pernah menguasai dan menggarap lahan eks inliving oleh PT. Kwala Gunung telah diberikan
ganti rugi sebesar Rp. 103.283.100,- untuk 51 orang warga. Berdasarkan Bahan Rapat Kelompok Kerja Pokja, tanggal 7 Mei 1991, PT.
Kwala Gunung dengan Surat Nomor 60KGII1991, tanggal 4 Maret 1991 memohon untuk memperoleh Areal Inlijving Kehutanan seluas ± 687,50 Ha di Desa Bosar
Galugur dan Desa Mariah Hombang, Kecamatan Tanah Jawa, Dati II Simalungun untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit. Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Simalungun dengan Suratnya Nomor 5932373Pemum-91, tanggal 13 Maret 1991 menyatakan :
1. Areal inlijving kehutanan seluas ± 687,50 Ha berbatasan langsung dengan
areal izin lokasipenyediaan tanah untuk perkebunan kelapa sawit PT. Kwala Gunung, yang saat ini sedang dalam proses pembebasan atau ganti
rugi. 2.
Sebagian besar areal tersebut ditumbuhi alang-alang dan sebagian lagi telah digarap penduduk dengan tanaman palawija.
3. Areal tersebut telah pernah direboisasi oleh pihak Kehutanan dengan
tanaman pinus, namun terbakar hanya tinggal beberapa pohon pinus.
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
25
4. Pihak kami tidak merasa keberatan dan mendukung permohonan PT.
Kwala Gunung tersebut sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.
Setelah membaca Surat Permohonan PT. Kwala Gunung Nomor 60KGII1991, tanggal 4 Maret 1991 tentang Permohonan Izin LokasiPenyediaan
Tanah pada Areal Inlijving Kehutanan seluas ± 687,50 Ha di Desa Bosar GalugurMariah Hombang, Kecamatan Tanah Jawa, Dati II Simalungun untuk
Keperluan Perkebunan Kelapa Sawit dan Surat Bupati KDH Tk. II Simalungun Nomor 5932373Pemum-91, tanggal 23 Maret 1991 menyatakan tidak merasa
keberatan dan mendukung permohonan PT. Kwala Gunung teersebut sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, maka dikeluarkan Keputusan Gubernur
Nomor 593.412807KTahun 1991, tanggal 10 Oktober 1991 tentang Izin LokasiPenyediaan Tanah untuk Keperluan Usaha Perluasan Perkebunan Kelapa
Sawit PT. Kwala Gunung, dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : a.
Bahwa sesuai dengan Pola Dasar Pembangunan Lima Tahun Tahap V Propinsi Dati I Sumatera Utara guna meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi daerah perlu dikembangkan dan disertakan usaha-usaha swsta dalam poses pembangunan.
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
26
b. Bahwa penetapan izin lokasipenyediaan tanah untuk pembangunan pada
areal tanah di luar Kawasan Hutan Tata Guna Hutan Kesepakatan adalah wewenang Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara.
c. Bahwa guna menjamin kepastian hukum tentang penetapan izin
lokasipenyediaan tanah untuk pembangunan tersebut perlu dituangkan dalam suatu Surat Keputusan.
Berdasarkan SK Gubernur KDH Tk. I Nomor 593.412807KTahun 1991, tanggal 10 Oktober 1991 tentang Izin LokasiPenyediaan Tanah untuk Keperluan
Usaha Perluasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Kwala Gunung, maka areal inlijving seluas ± 2.000 Ha termasuk eks inlijving seluas 687,50 Ha. Oleh PT. Kwala Gunung,
ganti rugi kepada Departemen Kehutanan telah dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku. Pada tanggal 25 Mei 2006, telah diadakan peninjauan lapangan terhadap
areal izin lokasi, termasuk pada areal inlijving oleh Pemkab Simalungun bersama- sama dengan PT. Dita. Areal inlijving PT. Kwala Gunung yang di lapangan, sekarang
izinnya sudah beralih kepada PT. Dita, telah diusahai oleh masyarakat pada saat kunjungan lapangan, tetapi ada masyarakat, yaitu Pak Gultom mengetahui bahwa
areal tersebut memang eks inlijving dan telah pernah menerima ganti rugi dari PT. Kwala Gunung.
Adapun Izin Lokasi kepada PT. Dita dikeluarkan oleh Bupati Simalungun pada bulan September 2005 dan masa izin 1 satu tahun. Untuk selanjutnya, PT. Dita
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
27
melakukan konsolidasi kepemilikan lahannya di lapangan. Hasil rapat tanggal 7 Juni 2006, akan dibentuk tim dari Kabupaten Simalungun untuk mendata ulang di
lapangan, terhadap areal-areal yang diklaim PT. Dita dan masyarakat. Apabila PT. Dita memohon untuk rekonstruksi batas eks inlijving dimaksud, maka disarankan
untuk mengikutsertakan Balai Pengukuran dan Perpetaan Kehutanan Wilayah II Pematang Siantar.
Dan mengenai izin lokasi dapat dijelaskan bahwa izin lokasi atau pencadangan tanah ialah suatu keputusan izin yang dikeluarkan oleh Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I atau pejabat lain yang berwenang, yang diberikan kepada suatu badan hukum misalnya, Perseroan Terbatas atau subjek hukum lainnya untuk menguasai
suatu bidang tanah dengan luasan tertentu di suatu lokasi untuk suatu peruntukan penggunaan tanah yang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan rencana
pengembangan suatu wilayah.
Sasaran penerbitan izin lokasipencadangan tanah adalah dalam rangka menunjang pelaksanaan pembangunan pada umumnya dan khususnya setiap tahapan
pelita, untuk menciptakan suatu suasana dan keadaan yang menguntungkan dan serasi bagi kegiatan-kegiatan pembangunan.
Manfaat izin lokasipencadangan tanah, antara lain : −
Mencukupi kebutuhan pengusaha atau pihak lain akan tanah, sehingga diperoleh manfaat pada semua pihak.
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
28
− Terselenggaranya tertib penguasaan dan penggunaan tanah berdasarkan
peraturan-peraturan perundangan yang berlaku, sehingga tanah yang tersedia benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsi sosialnya.
− Terciptanya tertib hukum dan administrasi pertanahan, sehingga tanah
dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkesinambungan. −
Terciptanya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang sinkron dan terpadu antar satu sektor dengan sektor lainnya dan tidak terjadi
tumpang tindih atau sengketa kepentingan dan peruntukan. −
Terciptanya pengendalian peruntukan dan penggunaan tanah yang tidak semestinya, sehingga terhindar adanya kerusakan tanah dan
lingkungannya.
Ketentuan-ketentuan mengenai penyediaan tanah untuk keperluan perusahaan di atas diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974. Peraturan
Menteri Dalam Negeri tersebut mengatur tentang penyediaan dan pemberian tanah untuk keperluan perusahaan, baik untuk perumahan real estate maupun industrial
estate, dan keperluan penyediaan industri dan untuk kepentingan lainnya. Lokasi perusahaan ditetapkan Gubernur atau BupatiWalikota dengan memperhatikan
planologi daerah. Syarat-syaratnya, antara lain : menghindari areal pertanian subur
memanfaatkan tanah yang tidak produktif
Irianti Sitinjak : Penuntutan Pengembalian Tanah Yang Telah Diganti Rugi Oleh PT. Kwala Gunung Kepada Masyarakat Mariah Hombang, 2007.
USU Repository © 2009
29
dihindari pemindahan penduduk
dicegah adanya pencemaran
B. Sengketa Hukum atas Tanah