Nilai ekivalen dekstrosa Derajat asam

32 ± 1,9995, 70,541 ± 1,9499 dan 70,915 ± 1,9980. Hasil analisis secara statistik diperoleh nilai P = 0,501 P0,05, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaanyang siqnifikan. Hasil analisis statistik bagian yang larut dalam air dingin dapat dilihat pada Lampiran 25 halaman 79. Menurut Corn Refiners Association, Kelarutan dekstrin dalam air dingin yaitu 40-90 Erickson, 2006. Pati termodifikasi merupakan hasil penyederhanaan polimer dari pati, dengan proses hidrolisis pati yang sifatnya tidak larut dalam air dingin diubah menjadi dekstrin yang larut dalam dingin. Hidrolisis pati dengan enzim menyebabkan ukuran molekul menurun sehingga kelarutan meningkat Pentury, et al.,2013. Perhitungan bagian yang larut dalam air dingin dapat dilihat pada Lampiran 19 halaman 67.

4.4.7 Nilai ekivalen dekstrosa

Pada penelitian ini diperoleh nilai ekivalen dekstrosa variasi suhu 35 o C, 40 o C dan 45 o C sebesar 15,904 ± 0,4080, 16,963 ± 1,1825 dan 18,799 ± 0,5701. Berdasarkan hasil analisis secara statistik diperoleh nilai P = 0,012 P 0,05 ini menunjukan perbedaan yang signifikan. Hasil analisis statistik ekivalen dekstrosa dapat dilihat pada Lampiran 26 halaman 80. Nilai ekivalen dekstrosa pada suhu45 o C lebih tinggi dibandingkan pada suhu35 o C dan 40 o C. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan pada suhu hidrolisis. Hidrolisis merupakan tahapan proses dimana pati yang telah tergelatinisasi terhidrolisa menjadi dekstrin. Semakin tinggi suhu maka hidrolisis pati semakin meningkat, sehingga pati mengalami pemutusan rantai oleh enzim selama pemanasan menjadi molekul dengan rantai yang lebih pendek yang disebut dengan ekivalen dekstrosa Santosa, 2010. Semakin tinggi suhu pembuatan maka semakin banyak pati kentang yang Universitas Sumatera Utara 33 dikonversikan menjadi monomer yang lebih sederhana, sehingga jumlah gula pereduksi akan meningkat dan nilai ekivalen dektrosa meningkat. Nilai ekivalen dektrosa merupakan indikator penting untuk mengontrol karakteristik dari produk dekstrin. Ekivalen dektrosa material yang tinggi secara umum menunjukkan pencoklatan, higroskopisitas, rasa manis dan kelarutan, sementara material yang ekivalen dektrosanya rendah digunakan sebagai kontrol viskositas, perekat atau bahan pembentuk lapisan film Sun,et al.,2010. Nilai ekivalen dextrosa yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan nilai ekivalen dextrosa yang diperoleh pada penelitian Zusfahair dan Ningsih 2012 yang menggunakan pati ubi kayu yaitu sebesar 13,3. Perhitungan nilai ekivalen dekstrosa dapat dilihat pada Lampiran 20 halaman 70.

4.4.8 Derajat asam

Hasil penelitian derajat asam yang diperoleh pada penelitian ini seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.1, suhu 35 o C, 40 o C, 45 o C adalah 4,393 ± 0,3975, 4,474 ± 0,5055 dan 4,661 ± 0,3190. Berdasarkan hasil analisis secara statistik diperoleh nilai P = 0,544 P 0,05 ini menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Derajat asam dekstrin memenuhi standar nilai yang ditetapkan SNI tahun 1992 yaitu maksimal 5 SNI, 1992. Hasil analisis statistik derajat asam dapat dilihat pada Lampiran 27 halaman 81. Derajat asam berhubungan dengan nilai pH atau konsentrasi H + pada substrat pati pada proses hidrolisa, disebabkan kemungkinan adanya penambahan bahan pembantu ataupun lain-lain pada tahap penetapan pH larutan substrat Triyono, 2007. Perhitungan derajat asam dapat dilihat pada Lampiran 21 halaman 73 . Universitas Sumatera Utara 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN