Analisis Deskriptif ANALISIS DAN EVALUASI

Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Hasil estimasi variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Deskripsi Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004-2008. Tabel 4.1 Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Periode 2004 – 2008 Bulan Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 0.147 0.052 0.060 0.002 -0.034 Februari 0.019 0.042 0.015 -0.002 0.019 Maret -0.029 0.040 0.032 0.005 -0.076 April 0.056 -0.031 0.100 0.094 -0.078 Mei -0.077 -0.021 0.021 0.052 0.059 Juni -0.025 0.057 -0.104 0.033 -0.020 Juli 0.069 0.026 0.027 0.083 -0.048 Agustus -0.006 -0.025 0.067 -0.062 -0.057 September 0.070 -0.054 0.049 0.054 -0.103 Oktober 0.060 0.028 0.052 0.129 -0.279 November 0.085 -0.027 0.072 0.040 -0.091 Desember 0.054 0.092 0.062 0.027 0.034 Sumber : www.finance.yahoo.com 10012009, diolah Tabel 4.1 menunjukkan perubahan IHSG di Bursa Efek Indonesia setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi selama periode tahun 2004-2008. Pada pengamatan data bulanan yang dilakukan terhadap IHSG selama tahun 2004- Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009 2008, ditemukan adanya perubahan indeks yang bernilai positif + maupun negatif -. Apabila perubahan indeks positif, menunjukkan bahwa IHSG mengalami kenaikan. Apabila perubahan indeks bernilai negatif, menunjukkan bahwa IHSG mengalami penurunan, IHSG mencatat kenaikan terbesar selama periode 2004-2008 sebesar 0.147 atau 14.7 yang terjadi pada bulan Januari tahun 2004. Sedangkan penurunan IHSG terbesar terjadi pada Oktober 2008 sebesar 0.279 atau 27.9. Perubahan indeks terbesar pada tahun 2004 yang bernilai positif terjadi pada bulan Januari sebesar 0.147 atau 14.7. Sedangkan perubahan indeks terbesar yang bernilai negatif terjadi pada bulan Mei sebesar - 0,077 atau sebesar -7.7. Pada tahun 2005, perubahan indeks terbesar yang bernilai positif terjadi pada bulan Desember sebesar 0.092 atau 9.2. Sedangkan perubahan indeks terbesar yang bernilai negatif terjadi pada bulan September sebesar - 0,054 atau sebesar - 5.4. IHSG cenderung mengalami kenaikan pada tahun 2006. Hal ini terlihat selama tahun 2006, hanya sekali IHSG mengalami penurunan, walaupun penurunan yang terjadi relatif besar, yakni sebesar -0.104 atau -10.4. Sedangkan perubahan indeks terbesar yang bernilai positif terjadi pada bulan April sebesar 0.100 atau 10. Pada tahun 2007, perubahan indeks terbesar yang bernilai positif terjadi pada bulan Oktober sebesar 0.129 atau 12.9. Sedangkan perubahan indeks terbesar yang bernilai negatif terjadi pada bulan Agustus sebesar - 0,062 atau sebesar -6.2. Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 4.1 menunjukkan IHSG cenderung mengalami penurunan pada tahun 2008. Terlihat perubahan indeks banyak yang bernilai negatif. Adapun kenaikan IHSG terbesar terjadi pada bulan Mei sebesar 0.059 atau 5.9. Sedangkan penurunan IHSG terbesar terjadi pada bulan Oktober sebesar - 0,279 atau sebesar - 27.9. 2. Deskripsi Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar periode tahun 2004-2008. Tabel 4.2 Perubahan Nilai Tukar Periode 2004 – 2008 Bulan Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari -0.008 0.002 -0.039 -0.002 0.007 Februari 0.004 0.000 -0.023 0.000 -0.024 Maret 0.017 0.014 -0.009 0.011 0.000 April 0.005 0.018 -0.026 -0.007 0.003 Mei 0.041 -0.006 0.005 -0.028 0.009 Juni 0.047 0.014 0.042 0.016 0.001 Juli -0.037 0.019 -0.025 0.009 -0.014 Agustus 0.022 0.019 -0.003 0.033 -0.002 September -0.006 0.025 0.005 -0.006 0.021 Oktober -0.009 -0.014 0.005 -0.022 0.076 November -0.007 -0.005 -0.006 0.017 0.165 Desember 0.021 -0.018 -0.005 0.007 -0.033 Sumber : www.bi.go.id 10012009, diolah Tabel 4.2 menggambarkan perubahan Nilai Tukar yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi selama periode tahun 2004-2008. Pada pengamatan data bulanan yang dilakukan terhadap Nilai Tukar selama tahun 2004-2008, terlihat pada Tabel 4.2 bahwa nilai tukar berfluktuasi setiap bulannya. Nilai tukar tersebut diukur dengan perbandingan nilai tukar harian Rupiah terhadap US Dollar yang dikalkulasikan menjadi rata-rata bulanan. Perubahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar tersebut juga dapat bernilai positif atau negatif. Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009 Apabila perubahan nilai tukar bernilai positif, maka Rupiah mengalami depresiasi atau melemah terhadap US Dollar. Sedangkan jika perubahan nilai tukar bernilai negatif, maka Rupiah mengalami apresiasi atau menguat nilainya terhadap US Dollar. Apresiasi terbesar nilai tukar sepanjang tahun 2004-2008, terjadi pada bulan Januari 2006 dimana perubahan nilai tukar sebesar -0.039 atau -3.9. Dan depresiasi terbesar dari nilai tukar terjadi pada bulan November 2008 dimana perubahan nilai tukar sebesar 0.165 atau 16.5 Apresiasi nilai tukar tertinggi pada tahun 2004 terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 0.037 atau 3.7. Sedangkan depresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 0.047 atau 4.7. Pada tahun 2005, apresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 0.018 atau 1.8. Sedangkan depresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 0.025 atau 2.5. Nilai tukar cenderung mengalami apresiasi pada tahun 2006. Hal itu terlihat pada Tabel 4.2 banyaknya perubahan nilai tukar yang bernilai negatif. Adapun apresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 0.039 atau 3.9. Sedangkan depresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 0.042 atau 4.2. Pada tahun 2007, apresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 0.028 atau 2.8. Sedangkan depresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 0.033 atau 3.3. Nilai tukar cenderung mengalami depresiasi pada tahun 2008. Hal itu terlihat pada Tabel 4.2 banyaknya perubahan nilai tukar yang bernilai positif. Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009 Adapun apresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 0.033 atau 3.3. Sedangkan depresiasi nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar 0.165 atau 16.5. 3. Deskripsi Laju Inflasi periode tahun 2004-2008. Tabel 4.3 Laju Inflasi Periode 2004-2008 Bulan Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari -0.066 0.144 -0.005 -0.052 0.117 Februari -0.046 -0.023 0.052 0.006 0.005 Maret 0.111 0.232 -0.122 0.035 0.104 April 0.159 -0.078 -0.022 -0.035 0.097 Mei 0.093 -0.089 0.013 -0.045 0.158 Juni 0.056 0.003 -0.004 -0.040 0.063 Juli 0.054 0.057 -0.024 0.050 0.079 Agustus -0.074 0.063 -0.017 0.074 -0.004 September -0.060 0.088 -0.023 0.068 0.024 Oktober -0.008 0.975 -0.568 -0.010 -0.030 November -0.006 0.027 -0.162 -0.025 -0.008 Desember 0.036 -0.069 0.252 -0.018 -0.053 Sumber : www.bi.go.id 10012009, diolah Tabel 4.3 menunjukkan Laju Inflasi selama periode tahun 2004-2008. Pada pengamatan data bulanan yang dilakukan terhadap tingkat inflasi selama tahun 2004-2008, ditemukan adanya Laju Inflasi yang bernilai positif + maupun negatif -. Apabila Laju Inflasi bernilai positif, menunjukkan bahwa tingkat inflasi mengalami kenaikan, sedangkan apabila Laju Inflasi bernilai negatif, menunjukkan bahwa tingkat inflasi mengalami penurunan. Adapun kenaikan inflasi terbesar sepanjang tahun 2004-2008 terjadi pada bulan Oktober 2005 dimana laju inflasi sebesar 0.975 atau 97.5. Sedangkan penurunan inflasi Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009 terbesar terjadi pada bulan Oktober 2006 dimana laju inflasi sebesar -0.568 atau 56.8. Kenaikan inflasi terbesar pada tahun 2004 terjadi pada bulan April, dimana Laju Inflasinya sebesar 0.159 atau 15.9. Sedangkan penurunan inflasi terbesar terjadi pada bulan Agustus, dimana Laju Inflasinya sebesar - 0,074 atau sebesar - 7.4. Pada tahun 2005, kenaikan inflasi terbesar terjadi pada bulan Oktober, dimana Laju Inflasinya sebesar 0.975 atau 97.5. Sedangkan penurunan inflasi terbesar terjadi pada bulan Mei dimana Laju Inflasinya sebesar - 0,089 atau sebesar - 8.9. Kenaikan inflasi terbesar pada tahun 2006 terjadi pada bulan Desember, dimana Laju Inflasinya sebesar 0.252 atau 25.2. Sedangkan penurunan inflasi terbesar terjadi pada bulan Oktober, dimana Laju Inflasinya sebesar - 0,568 atau sebesar -56.8. Pada tahun 2007, kenaikan inflasi terbesar terjadi pada bulan Agustus, dimana Laju Inflasinya sebesar 0.074 atau 7.4. Sedangkan penurunan inflasi terbesar terjadi pada bulan Januari dimana Laju Inflasinya sebesar - 0,052 atau sebesar -5.2. Kenaikan inflasi terbesar pada tahun 2008 terjadi pada bulan Mei, dimana Laju Inflasinya sebesar 0.158 atau 15.8. Sedangkan penurunan inflasi terbesar terjadi pada bulan Desember, dimana Laju Inflasinya sebesar - 0,053 atau sebesar - 5.3. Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009 4. Deskripsi Perubahan Suku Bunga SBI periode tahun 2004-2008. Tabel 4.4 Perubahan Suku Bunga SBI Periode 2004-2008 Bulan Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 0.003 -0.001 0.000 -0.033 -0.010 Februari -0.052 0.001 -0.002 -0.031 -0.008 Maret -0.028 0.001 0.000 -0.027 0.001 April -0.011 0.024 0.001 0.000 0.004 Mei -0.002 0.035 -0.015 -0.022 0.035 Juni 0.002 0.027 -0.004 -0.027 0.040 Juli 0.004 0.047 -0.015 -0.029 0.051 Agustus 0.001 0.043 -0.038 -0.007 0.027 September 0.002 0.131 -0.051 0.000 0.028 Oktober 0.003 0.100 -0.059 0.000 0.123 November 0.001 0.114 -0.031 0.000 0.048 Desember 0.002 0.041 -0.037 -0.021 -0.024 Sumber : www.bi.go.id 10012009, diolah Tabel 4.4 menunjukkan perubahan Suku Bunga SBI 1 Bulanan selama periode tahun 2004-2008. Pada pengamatan data yang dilakukan terhadap tingkat perubahan Suku Bunga SBI selama tahun 2004-2008, ditemukan adanya perubahan Suku Bunga SBI yang bernilai positif + maupun negatif -. Apabila perubahan Suku Bunga SBI bernilai positif, menunjukkan bahwa tingkat Suku Bunga SBI mengalami kenaikan, sedangkan apabila perubahan Suku Bunga SBI bernilai negatif, menunjukkan bahwa Suku Bunga SBI mengalami penurunan. Kenaikan Suku Bunga SBI terbesar sepanjang tahun 2004-2008 terjadi pada bulan September 2005 dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar 0.131 atau 13.1. Sedangkan penurunan Suku Bunga SBI terbesar terjadi pada bulan Oktober 2006 dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar -0.059 atau 5.9. Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009 Kenaikan Suku Bunga SBI terbesar pada tahun 2004 terjadi pada bulan Juli dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar 0.004 atau 4. Sedangkan penurunan Suku Bunga SBI terbesar terjadi pada bulan Februari dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar -0.052 atau 5.2. Pada tahun 2005, kenaikan Suku Bunga SBI terbesar terjadi pada bulan September dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar 0.131 atau 13.1. Sedangkan pada tahun 2005 Suku Bunga SBI hanya sekali mengalami penurunan yang terjadi pada bulan Januari dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar -0.001 atau 1. Kenaikan Suku Bunga SBI terbesar pada tahun 2006 terjadi pada bulan April dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar 0.001 atau 1. Sedangkan penurunan Suku Bunga SBI terbesar terjadi pada bulan Oktober dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar -0.059 atau 5.9. Sedangkan pada tahun 2007, Suku Bunga SBI hanya mencatat penurunan dan tidak mengalami kenaikan yang berarti. Adapun penurunan Suku Bunga SBI terbesar terjadi pada bulan Januari dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar -0.033 atau 3.3. Kenaikan Suku Bunga SBI terbesar pada tahun 2008 terjadi pada bulan Oktober dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar 0.123atau 12.3. Sedangkan penurunan Suku Bunga SBI terbesar terjadi pada bulan Desember dimana perubahan Suku Bunga SBI sebesar -0.024 atau 2.4. Rumiris L. Tobing : Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008, 2009. USU Repository © 2009

B. Analisis Statistik

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007 – 2015

1 11 128

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013.

1 3 18

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 1 10

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 0 9

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

PENGARUH TINGKAT INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16