1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
“ Bagaimana Upaya–upaya yang harus dilakukan untuk Memberdayakan Pemerintahan Kelurahan Dalam Rangka Pelayanan Masyarakat di Kelurahan
Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara “.
1.3. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk memberdayakan
Pemerintahan Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas kinerja Pemerintahan Kelurahan
Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia dalam usaha membangun daerahnya.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mencari khasanah ilmiah tentang upaya-upaya pemberdayaan Pemerintah Kelurahan dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai bahan referensi atau masukan bagi pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan dalam Pemberdayaan Pemerintah Kelurahan.
3. Dapat dijadikan bahan referensi atau informasi ilmiah dalam penulisan karya
ilmiah dan penelitian tentang Pemberdayaan Pemerintah Kelurahan. 4.
Untuk mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat didalam pembangunan daerah kelurahan.
1.5. Kerangka Teori
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan preposisi untuk dapat menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep. Singarimbun, 1989;37.
1.5.1. Pemberdayaan Pemerintahan Kelurahan 1.5.1.1. Pengertian Pemberdayaan
a. Menurut HAW Widjaja, pemberdayaan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk
bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri dibidang ekonomi, sosial, agama dan budaya.
Pemberdayaan tidak cukup hanya dengan upaya meningkatkan produktivitas, memberikan kesempatan usaha yang sama, namun juga harus diikuti dengan
perubahan struktur sosial ekonomi, mendukung perkembangan struktur
Universitas Sumatera Utara
kehidupan sosial ekonomi melalui peningkatan peran, produktivitas, efisiensi serta perbaikan terhadap akses sumber daya, tekhnologi, pasar dan terhadap
sumber pembiayaan. b.
Ahmad Mahmudi, pemberdayaan adalah proses penumbuhan kekuasaan dan kemampuan diri dari kelompok masyarakat yang miskinlemah, terpinggirkan
dan tertindas. c.
Payne, menyatakan bahwa pemberdayaan pada intinya ditujukan untuk membantu klien dalam memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan
menentukan tindakan yang akan dia lakukan terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan
tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain dengan transfer daya dari
lingkungan. d.
Shardlow mengatakan bahwa pemberdayaan pada intinya adalah membahas bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha untuk mengontrol
kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.
e. Bank Dunia World Bank, pemberdayaan adalah realisasi hak-hak untuk
mendapatkan kontrol yang lebih besar terhadap sumber-sumber penopang kehidupan. Tujuan pemberdayaan adalah menjadikan komunitas mandiri
terhadap agen-agen eksternal dalam menyusun agenda maupun dalam menangani urusan-urusannya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
f. Hulme dan Turner 1996, pemberdayaan mendorong terjadinya suatu proses
perubahan sosial yang memungkinkan orang-orang pinggiran yang tidak berdaya untuk memberikan pengaruh yang lebih besar diarena politik baik
secara lokal maupun secara nasional. g.
John Friedmann, pemberdayaan adalah upaya untuk mendapatkan kekuatan power dan mengaitkan kemampuan dengan golongan miskin untuk
mendapatkan akses ke sumber daya yang menjadi dasar kekuasaan dari suatu sistem maupun dalam suatu organisasi.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
seseorang atau individu maupun kelompok untuk meningkatkan kemampuan dan kemandiriannya dalam meningkatkan taraf hidupnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pemberdayaan pemerintahan kelurahan adalah merupakan suatu proses yang dilakukan guna meningkatkan kemampuan, keberdayaan, kemandirian dan kinerja
aparat pemerintahan kelurahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk meningkatkan pelayanan dan taraf hidup masyarakat.
Aparat pemerintahan kelurahan yang ada diupayakan untuk dapat melaksanakan fungsinya masing-masing dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab
tanpa harus menunggu perintah dan terlepas dari intervensi pemerintah pusat. Aparat kelurahan diharapkan dapat lebih proaktif terhadap permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat dan peka terhadap aspirasi yang datang dari masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka pemberdayaan pemerintah kelurahan, maka diharapkan dapat mewujudkan kondisi pemerintah kelurahan yang mandiri. Menurut A.W. Widjaja
2003 hal ini dapat diwujudkan melalui upaya-upaya : 1.
Penataan dan pengembangan kelurahan, kerjasama antar kelurahan dan desa lain dan lembaga masyarakat.
2. Penataan dan pengembangan lembaga pemerintah kelurahan dan paguyuban
pemerintah kelurahan. 3.
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah kelurahan. 4.
Penataan dan pengembangan pendapatan kekayaan dan keuangan daerah. 5.
Meningkatkan ketahanan masyarakat. 6.
Pemantapan nilai-nilai sosial budaya setempat. 7.
Pengembangan usaha ekonomi rakyat. 8.
Peningkatan sumber daya alam yang berwawasan lingkunagan. 9.
Peningkatan pemanfaatan tekhnologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat.
1.5.1.2. Pegertian Pemerintah Kelurahan
Menurut pasal 1 : 5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 2005 mengemukakan bahwa Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat
kerja KabupatenKota dalam wilayah kerja Kecamatan. Dalam kamus bahasa Indonesia yang dikemukakan oleh Poerwadaraminta
1998:615 mendefinisikan bahwa Kelurahan adalah daerah kantor,rumah Lurah. Ssmentara itu dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73
Tahun 2005 mengemukakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
a. Kelurahan merupakan perangkat daerah KabupatenKota yang berkedudukan
di wilayah Kecamatan. b.
Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada BupatiWalikota melalui Camat.
c. Lurah diangkat oleh WalikotaBupati atas usul Camat dari Pegawai Negeri
Sipil. d.
Syarat-yarat lurah meliputi : -
Pangkatgolongan minimal Penata IIIc. -
Masa kerja minimal 10 tahun. -
Kemampuan tekhnis dibidang administrasi pemerintahan dan memahami keadaan sosial budaya masyarakat setempat.
Kelurahan sebagai kesatuan wilayah terkecil didalam wilayah Kecamatan didaerah KabupatenKota, dapat berfungsi sebaga unit kerja pelayanan pada
masyarakat berdasarkan pelimpahan sebagian kewenangan dari Camat kepada Lurah. Sehingga dalam tugas pokok dan fungsinya, pemerintah kelurahan menyelenggarakan
sebagian tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dalam ruang lingkup kelurahan sesuai batas-batas kewenangan yang dilimpahkan Camat.
Pemerintah kelurahan perlu memiliki kemandirian dan akuntabilitas publik yang cukup memadai, dalam interaksinya yang bersifat langsung dengan masyarakat
diwilayah kerjanya. Sebagai unit pelaksana pemerintahan yang terendah dibawah kecamatan, jenis-jenis pelayanan yang dapat dikoordinasikan penyelenggaraannya
oleh lurah adalah beragam dengan kriteria yang mencakup pelayanan kebutuhan dasar masyarakat; seperti pelayanan pembuatan KTP, pencatatan akta tanah,
Universitas Sumatera Utara
pelayanan kesehatan, penyuluhan masyarakat, tata pembagian air untuk pertanian irigasi dan sebagainya.
Pembentukan kelurahan sebagai unit pemerintahan terkecil dibawah kecamatan ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan kebutuhan daerah
melalui analisis potensi daerah, beban kerja daerah dengan memperhatikan prinsip- prinsip efektivitas, efisiensi, responsivitas, fleksibilitas, rasionalitas, rentang kendali
dan akuntabilitas.
1.5.1.3. Pembentukan Kelurahan A. Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Pembentukan Kelurahan
Kelurahan dibentuk dikawasan perkotaan dengan memperhatikan persyaratan luas wilayah, jumlah penduduk, potensi dan kondisi sosial budaya mayarakat.
Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan dapat dihapus atau digabung setelah dilakukan musyawarah dengan tokoh-tokoh
masyarakat, pembentukan, penghapusan dan penggabungan kelurahan harus diusulkan oleh Lurah melalui Camat kepada Bupati atau Walikota dan usul Lurah
tersebut dimintakan persetujuan kepada DPRD dan setelah disetujui oleh DPRD, maka BupatiWalikota menerbitkan peraturan daerah mengenai pembentukan,
penghapusan dan penggabungan kelurahan. Dengan ditetapkan status desa menjadi kelurahan maka kewenangan desa
sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang berhak mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berubah menjadi kewenangan wilayah kerja lurah
sebagai perangkat daerah KabupatenKota dibawah Kecamatan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 73 tahun 2005, tentang pembentukan daerah Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan dibentuk diwilayah kecamatan.
2. Pembentukan kelurahan dapat berupa penggabungan dari beberapa kelurahan
atau bagian kelurahan yang bersandingan atau pemekeran kelurahan dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau lebih.
3. Pembentukan kelurahan sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan :
a. Jumlah penduduk.
b. Luas wilayah.
c. Bagian wilayah kerja
d. Sarana dan prasarana pemerintahan.
4. Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi
persyaratan dapat dihapus atau digabung. 5.
Pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau lebih dapat dilakukan setelah paling sedikit 5 lima tahun penyelenggaraan pemerintahan
kelurahan. Kepala desa dan perangkat desa serta anggota BPD dari desa-desa yang
ditetapkan menjadi kelurahan yang memenuhi persyaratan dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku
dan kemampuan keuangan daerah KabupatenKota. Bagi kepala desa dan perangkat desa serta anggota BPD sebagai mana
dimaksud dengan uraian diatas yang tidak memenuhi persyaratan diberhentikan dari
Universitas Sumatera Utara
jabatannya dan diberikan penghargaan sesuai dengan kemampuan keuangan yang dimiliki daerah KabupatenKota.
Seluruh kekayaan dan sumber-sumber pendapatan yang menjadi milik pemerintah dengan berubahnya status desa menjadi kelurahan, diserahkan dan
menjadi milik dari pemerintah KabupatenKota. Kekayaan dan sumber-sumber pendapatan akan dikelola melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD
dengan memperhatikan kepentingan kelurahan yang bersangkutan. B. Tujuan Pembentukan
Tujuan pembentukan kelurahan adalah untuk meningkatkan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna serta
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat kota sesuai dengan tingkat perkembangan pembangunan.
Pembentukan kelurahan-kelurahan baru terutama dikota-kota dimana desa- desa yang telah ada sebelumnya sudah kurang selaras dan serasi dengan
perkembangan masyarakatnya yang telah nyata mempunyai ciri dan sifat “masyarakat kotaurban”. Sebagai contoh desa-desa yang berada dikota kecamatan yang telah
sedemikian rupa berkembang karena banyaknya industri dengan menggunakan tekhnologi tinggi dikawasan kecamatan tersebut, atau karena menjadi “simpul“ lalu
lintas perdagangan yang cukup padat dan lain sebagainya.
C. Syarat-Syarat Pembentukan Kelurahan 1.
Faktor penduduk; sekurang-kurangnya 2500 jiwa atau 500 Kepala Keluarga, dan sebanyak-banyaknya 20000 jiwa atau 4000 Kepala Keluarga.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor luas wilayah; harus dapat terjangkau secara efektif dalam
melaksanakan pemberian pelayanan kepada masyarakat. 3.
Faktor letak; berkaitan dengan aspek komunikasi, transportasi dan jarak dengan pusat kegiatan pemerintahan dan pusat pengembangan harus
sedemikian rupa, sehingga memudahkan pemberian pelayanan masyarakat. 4.
Faktor prasarana; berkaitan dengan prasarana perhubungan, pemasaran, sosial dan fisik pemerintah akan dapat memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat
sebagaimana layaknya. 5.
Faktor sosial budaya, agama dan adat akan dapat berkembang dengan baik. 6.
Faktor kehidupan masyarakat; baik mata pencarian dan ciri-ciri kehidupan lainnya akan dapat meningkat menjadi lebih baik.
D. Yang Berwenang di Kelurahan Usul pembentukan kelurahan dibuat oleh BupatiWalikota setelah
mendengarkan pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingakat II bersangkutan, selanjutnya akan disampaikan kepada Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I, untuk seterusnya oleh Gubernur akan disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri.
Setelah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri, maka Gubernur sebagai Kepala Daerah Tingkat I menerbitkan Surat Keputusan Pembentukan
Kelurahan yang diusulkan oleh BupatiWalikota yang bersangkutan. Kelurahan terdiri dari Lurah dan perangkat-perangkat kelurahan. Perangkat
Kelurahan terdiri dari Sekretaris Kelurahan dan seksi sebanyak-banyaknya 4 empat
Universitas Sumatera Utara
seksi jabatan serta jabatan fungsional. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya perangkat kelurahan bertanggung jawab kepada lurah. Perangkat kelurahan diisi dari Pegawai
Negeri Sipil yang diangkat oleh Sekretaris Daerah KabupatenKota atas usul Camat.
E. StrukturOrganisasi di Kelurahan
Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan terdiri dari : a.
Kepala Kelurahan b.
Sekretaris Kelurahan c.
Kepala-kepala urusan, minimal 3 dan maksimal 5. d.
Kepala-kepala lingkungan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kepala urusan minimal 3, yaitu :
a. Urusan Pemerintahan
b. Urusan Perekonomian dan Pembangunan
c. Urusan Keuangan dan Urusan Umum
Kepala urusan maksimal 5, yaitu : a.
Urusan Pemerintahan b.
Urusan Perekonomian dan pembangunan c.
Urusan Kesejahteraan rakyat d.
Urusan Keuangan e.
Urusan Umum
Universitas Sumatera Utara
1.5.2. Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan dapat dari susunan sebagai berikut :
a. Lurah sebagai Kepala Kelurahan
Kepala kelurahan berada dibawah camat serta bertanggungjawab kepada BupatiWalikota melalui Camat. Kepala Kelurahan mempunyai tugas sebagai
penyelenggara dan penanggungjawab utama dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintah daerah,
urusan pemerintah umum, termasuk pembinaan keamanan dan ketertiban. Sebagai tugas utama dari kantor kelurahan yang pada umumnya adalah
memberikan pelayanan kepada masyarakat public service dan juga merumuskan kebijakan dan perencanaan pembangunan kelurahan serta melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan program pembangunan di kelurahan. Dalam penelitian ini, penulis menyoroti tentang pemberdayaan pemerintah kelurahan dalam
rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Fungsi Kepala Kelurahan Lurah, yaitu :
1. Sebagai alat pemerintah yang berada langsung dibawah Camat.
2. Melaksanakan tugas-tugas dari pemerintah atas pusat.
3. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada BupatiWalikota melalui
perantara Camat. 4.
Bertugas sebagai penyelenggara dan penaggungjawab utama dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta bertugas sebagai
pembina ketentraman dan ketertiban dalam rangka menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah dan Urusan Pemerintahan Umum.
Universitas Sumatera Utara
5. Berfungsi menggerakkan partisipasi masyarakat, melaksanakan tugas dari
pemerintah atasannya; melaksanakan tanggungjawabnya dalam bidang pembangunan dan kemasyarakatan.
6. Melaksanakan pembinaan dalam rangka mewujudkan ketentraman dan
ketertiban dalam masyarakat.
Sekretaris Kelurahan memiliki tugas : a.
Melakukan administrasi kepegawaian. b.
Melakukan administrasi keuangan. c.
Melakukan urusan perlengkapan dan inventarisasi kantor kelurahan. d.
Melakukan urusan rumah tangga. e.
Melakukan penyelenggaraan rapat-rapat dasar dan upacara. f.
Melakukan urusan tata usaha kelurahan. g.
Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan. Dalam melaksanakan tugasnya sekretaris kelurahan berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada lurah. Setiap seksi yang ada dikelurahan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada lurah.
Kepala Urusan Pemerintahan memiliki tugas : a.
Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang pemerintahan. b.
Mengumpulkan bahan dalam rangka pendirian wilayah dan masyarakat. c.
Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan.
Universitas Sumatera Utara
d. Membantu pelaksanaan tugas-tugas dibidang pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan PBB. e.
Membantu pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Pemilihan Umum PEMILU.
f. Membantu pelaksanaan tugas-tugas dibidang keagrariaan sesuai dengan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. g.
Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang pemerintahan.
Kepala Urusan Keamanan dan Ketertiban memiliki tugas : a.
Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang keamanan dan ketertiban.
b. Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil.
c. Membantu pengawasan terhadap pelaksanaan penyaluran bantuan kepada
masyarakat serta melakukan kegiatan pengawasan terhadap kegiatan penyaluran bantuan terhadap korban bencana alam dan bencana yang lainnya.
d. Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan
kerukunan beragama. e.
Mengumpulkan dan menyusun laporan dibidang ketentraman dan ketertiban.
Kepala Urusan Pembangunan memiliki tugas : a.
Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang perekonomian dan pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
b. Melakukan pembinaan terhadap kegiatan perkoperasian, pengusaha ekonomi
lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat.
c. Melakukan kegiatan pelayanan terhadap masyarakat dibidang perekonomian
dan pembangunan. d.
Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomian dan melaksanakan
program-program pembangunan. e.
Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara sarana dan prasarana fisik yang terdapat dikelurahan.
f. Membantu, memelihara serta menyiapkan bahan-bahan dalam rangka
musyawarah lembaga masyarakat kelurahan. g.
Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang perekonomian dan pembangunan.
Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat memiliki tugas : a.
Melakukan pembinaan dalam kegiatan keagamaan, kesehatan, keluarga berencana dan pendidikan masyarakat.
b. Melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap kerukunan dan kesejahteraan
masyarakat. c.
Membantu mengumpulkan dan menyalurkan bantuandana terhadap korban bencana alam dan bencana lainnya.
Universitas Sumatera Utara
d. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga PKK, Karang Taruna, Pemuda dan organisasi kemasyarakat yang lainnya.
e. Membina kegiatan pengumpulan zakat, infak, sedekah.
f. Membantu kegiatan pemungutan dana Palang Merah Indonesia PMI.
g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang kesejahteraan rakyat.
Kepala Lingkungan memiliki fungsi : a.
Membantu pelaksanaan tugas lurah dalam wilayah kerjanya. b.
Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.
c. Melakukan kegiatan penerangan tentang program-program pemerintah kepada
masyarakat dalam wilayah kerjanya. d.
Membantu lurah dalam membina dan mengkoordinasi RTRW diwilayah kerjanya.
e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh lurah.
Kelompok jabatan fungsional memiliki tugas untuk melaksanakan sebagian tugas lurah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional
terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan.
Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsionalis senior yang telah ditunjuk. Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditentukan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Serta jumlah tenaga fungsional juga ditentukan berdasarkan jenis dan beban kerja.
Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional pada kantor kelurahan wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing, maupun dalam satuan unit organisasi dilingkungan KabupatenKota serta dengan instansi lain diluar
instansi Pemerintahan KabupatenKota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing dan menyiapkan laporan
bulanan tepat pada waktunya. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan organisasi dari bawahannya masing-masing, wajib diolah dan disusun sebagai bahan laporan
lebih lanjut dan sebagai bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. Bila digambarkan didalam suatu bagan, maka susunan organisasi dan tata
kerja Pemerintah Kelurahan akan tampak sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Beberapa contoh Pelayanan Masyarakat yang dapat dilakukan di Kelurahan Sari Rejo yaitu :
KARTU KELUARGA KK adalah Kartu yang memuat data tentang Kepala
Keluarga dan semua anggota keluarga.
1. Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan.
PERSYARATAN :
2. Kartu Keluarga Asli yang lama atau Surat Ijin menetap yang habis masa
berlakunya. 3.
Fotocopy Akta Perkawinan. 4.
Fotocopy Akta Perceraian. 5.
Fotocopy Akta Kelahiran. 6.
Fotocopy Akta Pengangkatan Anak bagi Anak Angkat. 7.
Fotocopy Surat Ganti Nama WNI Turunan Asing. 8.
Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Tetap SKPPT bagi WNA. 9.
Surat Keterangan Tempat Tinggal bagi WNA. 10.
Mengisi Formulir Permohonan KK model FS.01 dan Formulir Bio Data model FS.02 untuk Bio Data semua anggota keluarga.
Syarat no 3 sampai 7 harus dilegalisir Berlaku sepanjang tidak ada perubahan mutasi.
Universitas Sumatera Utara
• KARTU TANDA PENDUDUK KTP adalah Sebagai bukti diri legitimasi
bagi setiap Penduduk dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
PERSYARATAN :
1. Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan. 2. Kartu Keluarga Asli.
3. Pasphoto hitam putih terbaru ukuran 3 x 4 = 2 lembar. 4. KTP yang habis masa berlakunya bagi perpanjangan KTP.
5. KTP yang rusak untuk penggantian KTP yang baru. 6. Surat Keterangan dari Kepolisian untuk penggantian KTP hilang.
7. Mengisi formulir KTP model FS.03
MASA BERLAKU : 3 tiga tahun dan dapat diperpanjang.
• AKTE KELAHIRAN
PERSYARATAN : adalah Akta Kelahiran yang pendaftarannya tidak
melebihi jangka waktu 60 hari kerja sejak anak dilahirkan
1. Surat Keterangan Lahir dari Rumah Sakit, Klinik tempat kelahiran anak.
2. Surat Nikah, Akta Perkawinan Catatan Sipil orang tua anak yang dilahirkan.
3. KTP KRT.
4. SBKRI bagi WNI Turunan.
5. Akta Lahir ibu si anak bagi anak luar kawin.
6. Surat-surat Asing bagi WNA dan SKBRI bagi WNI Turunan.
Universitas Sumatera Utara
F. Administrasi Pemerintahan Kelurahan Sebagai satuan dari pemerintahan wilayah, maka pemerintah kelurahan
diwajibkan melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Perundang-Undangan.
Tujuan yang hendak dicapai adalah peningkatan dalam melakukan pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di kelurahan sehingga benar-
benar berdaya guna dan berhasil guna, selaras dan serasi dengan perkembangan pemerintahan dan lajunya pembangunan nasional.
Beberapa macam kegiatan administrasi pemerintahan di kelurahan yang wajib dilaksanakan dengan tertib, terdiri atas :
1. Administrasi Umum
Administrasi umum adalah segala kegiatan-kegiatan pencatatan data mengenai kegiatan-kegiatan pemerintah desa dan pemerintah kelurahan pada buku
administrasi umum. Buku administrasi umum terdiri atas :
a. Buku keputusan desa untuk kelurahan tidak perlu .
b. Buku keputusan kepala desa untuk kelurahan menjadi buku keputusan
kepala kelurahan . c.
Buku kekayaan desa kelurahan tidak punya kekayaan, jadi untuk kelurahan adalah buku inventaris kelurahan .
d. Buku agenda.
e. Buku ekspedisi
f. Buku tanah-tanah di Kelurahan.
Universitas Sumatera Utara
2. Administrasi Penduduk Sebagaimana tentang permasalahan administrasi umum yang telah terurai
diatas, maka desa dan kelurahan diwajibkan memiliki administrasi khusus sebagai sarana demi lancarnya berbagai program pembangunan, diantaranya program
kependudukan yang banyak memiliki kaitan dengan program-program pembangunan lainnya secara nasional.
Buku administrasi penduduk terdiri atas : a.
Buku Induk Penduduk. b.
Buku penduduk sementara. c.
Buku perubahan penduduk. d.
Buku perkembangan penduduk. e.
Buku Kartu Keluarga f.
Buku Kartu Tanda Penduduk g.
Buku jumlah penduduk Sebagaimana halnya dengan pengisian buku administrasi umum, maka dalam
pengisian buku administrasi penduduk harus dipertanggungjawabkan sekretaris kelurahan. Setiap 3 bulan sekali pemerintah kelurahan wajib melaporkan
perkembangan penduduk dan kutipan buku jumlah penduduk yang dilaporkan kepada BupatiWalikota melalui Camat yang bersangkutan.
1.5.3. Kebijaksanaan Pemberdayaan Pemerintahan Kelurahan.
Kebijaksanaan yang dapat ditempuh dalam rangka pemberdayaan pemerintahan kelurahan adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Mengembangkan kemandirian kelembagaan pemerintahan kelurahan,
lembaga kemasyarakatan dan lembaga yang lainnya. 2.
Meningkatkan pola pengembangan kelurahan, tingkat pengembangan kelurahan dan pembentukan kelurahan baru.
3. Meningkatkan pola penataan kewenangan kelurahan dan pembagian wilayah
kelurahan, pusat pertumbuhan dan wilayah berkembang, pendataan penduduk dan monografi.
4. Mengembangkan peranan lembaga masyarakat.
5. Menguatkan dan meningkatkan kerjasama antar desa atau kelurahan.
6. Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah kelurahan dan sistem
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan. 7.
Perumusan kebijakan fasilitas pemberian tunjangan pendapatan dan tabungan asuransi bagi aparatur pemerintah kelurahan.
8. Perumusan kebijakan fasilitas pengelolaan sarana dan prasarana pemerintah
kelurahan. 9.
Meningkatkan kapasitas sumber pendapatan untuk kepentingan daerah dalam menggali potensi kekayaan daerah.
10. Meningkatkan pemanfaatan dana pinjaman dan sumbangan dari pihak ketiga
bagi kepentingan pembangunan didaerah kelurahan, pemanfaatan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa BUMD, pendayagunaan dana kas,
bangunan kelurahan dan objek rekreasi dikelurahan bagi peningkatan pendapatan dan kekayaan daerahnya.
Universitas Sumatera Utara
11. Pengelolaan pengaturan daerah tingkat KabupatenKota mengenai pengaturan
kelurahan dan pembentukan paguyuban pemerintahan kelurah. Perumusan fasilitas kebijakan pembagian dana perimbangan KabupatenKota ke
kelurahan dan tugas pembantuan ke kelurahan.
1.5.4. Pelayanan Masyarakat
Secara umum kita telah mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dikelurahan, baik yang bersumber secara internal maupun yang eksternal, seperti
semakin pesatnya kegiatan pembangunan yang hasil-hasilnya telah kita rasakan saat ini. Namun demikian masih dapat ditemukan pula dampak yang dapat menimbulkan
masalah yang baru. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan kemampuan dibidang perencanaan pembangunan dan pemberian pelayanan yang baik dan
berkualitas oleh para aparatur kelurahan kepada masyarakat sehingga permasalahan yang kompleks dan rumit dapat diatasi. Selain itu pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah selama ini masih memiliki beberapa kelemahan : a.
Kurang responsif. Kondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur pelayanan, mulai pada tingkatan petugas pelayanan sampai dengan tingkatan
penanggungjawab instansi. Respon terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat seringkali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali.
b. Kurang informatif. Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan kepada
masyarakat, lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
c. Kurang accessible. Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari
jangkauan masyarakat, sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan tersebut.
d. Kurang koordinasi. Berbagai unit pelayanan yang terkait satu dengan lainnya
kurang berkoordinasi. Akibatnya, terjadi tumpang tindih kebijakan antara satu instansi pelayanan dengan instansi pelayanan lain yang terkait.
e. Birokratis. Pelayanan khususnya pelayanan perijinan pada umumnya dilakukan
dengan melalui proses yang terdiri dari berbagai level, sehingga menyebabkan penyelesaian pelayanan yang terlalu lama.
f. Kurang mau mendengar keluhansaranaspirasi masyarakat. Pada umumnya
aparat pelayanan kurang memiliki kemauan untuk mendengar keluhansaranaspirasi dari masyarakat. Akibatnya, pelayanan dilaksanakan
dengan apa adanya, tanpa ada perbaikan dari waktu ke waktu. g.
Inefisien. Berbagai persyaratan yang diperlukan khususnya dalam pelayanan perijinan seringkali tidak relevan dengan pelayanan yang diberikan
Sehubungan dengan itu,maka lurah dan perangkatnya serta pimpinan lembaga yang ada dikelurahan harus mampu menyusun rancangan pembangunan daerahnya
yang sesuai dengan apa yang diharapkan dan yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat.
Dengan kemampuan dan kewenangan yang dimilikinya, maka lurah dan perangkat kelurahan, serta pimpinan lembaga kemasyarakatan yang ada di kelurahan
memiliki suatu kemampuan untuk menyusun rencana atau program kerja yang secara
Universitas Sumatera Utara
tekhnis dapat dilaksanakan, ekonomis dan menguntungkan serta politis dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara karakteristik pelayanan masyarakat yang diberikan oleh pemerintah sebagian besar masih hak monopoli dari pemerintah tersebut sehingga
tidak terdapat suatu persaingan yang baik dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat menjadikan lemahnya pengelolaan dan penyediaan pelayanan yang
berkualitas. Lebih buruk lagi kondisi ini menjadikan para aparatur pemerintahan sebagi pengelola dan pemberi pelayanan memanfaatkan untuk mengambil
keuntungan pribadi, dan cenderung mempersulit prosedur pelayanannya. Akibat permasalahan tersebut, citra buruk pada pengelolaan pelayanan publik
masih melekat sampai saat ini sehingga tidak ada kepercayaan masyarakat pada pengelolaan pelayanan masyarakat yang dilakukan pemerintah. Kenyataan ini
merupakan tantangan yang harus segera diatasi terlebih pada era persaingan bebas pada saat ini. Profesionalitas pelayanan kepada masyarakat dan pengembalian
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah harus diwujudkan.
1.5.5. Pengertian Pelayanan Masyarakat
Pelayanan adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan yang diberikan oleh pihak lain yang memiliki hak atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pelayanan masyarakat secara hakekatnya dapat diartikan sebagai pemenuhan segala kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan urusan administrasi ataupun pemberian
izin yang bertujuan untuk mempermudah aktivitas masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan pembangunan kelurahan sesuai dengan hakekatnya yaitu perencanaan pembangunan diwilayah kelurahan yang menyangkut berbagai aspek
kehidupan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat setempat serta pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat. Kelurahan merupakan potensi wilayah
daerah yang perlu dikembangkan pembangunannya melalui kerjasama antara pemerintah setempat dengan warga masyarakatnya. Melalui proses ini maka
keinginan dan kebutuhan akan suatu prosedur pelayanan yang baik sesuai dengan dibutuhkan oleh masyarakat dapat terpenuhi
1.6. Definisi Konsep
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi mengatakan bahwa konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan generalisasi dari setiap jumlah
karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu. Untuk memberikan batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep yang
akan diteliti, maka disini penulis akan mencoba untuk mengemukakan defenisi dari beberapa konsep yang digunakan. Adapun yang menjadi defenisi konsep dari
penelitian ini adalah : 1.6.1.
Pemberdayaan Pemberdayaan adalah suatu proses yang dilakukan guna untuk memampukan
ataupun meningkatkan kemampuan dan kemandirian aparat pemerintahan kelurahan dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
1.6.2. Pemerintah Kelurahan
Kelurahan sebagai satuan wilayah terkecil didalam wilayah Kecamatan didaerah KabupatenKota, dapat berfungsi sebagai unit kerja pelayanan kepada
masyarakat berdasarkan pelimpahan sebagian kewenangan dari Camat kepada Lurah. Sehingga dalam tugas pokok dan fungsinya, Pemerintah Kelurahan
menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dalam ruang lingkup Kelurahan sesuai dengan batas-batas kewenangan
yang dilimpahkan Camat. Pemerintah Kelurahan perlu memiliki kemandirian dan akuntabilitas publik
yang cukup memadai, dalam interaksinya yang bersifat langsung dengan masyarakat diwilayah kerjanya. Sebagai unit pelaksanaan pemerintahan yang terendah dibawah
kecamatan. 1.6.3. Pelayanan
Pelayanan adalah pemenuhan segala kebutuhan yang diberikan oleh pihak lain yang memiliki hak atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
1.6.4. Masyarakat Masyarakat adalah kumpulan dari orang-orang ataupu sekelompok individu
yang hidup dan saling melakukan interaksi, bertempat tinggal dan melakukan aktivitasnya pada suatu daerah.
1.7. Defenisi Operasional