Hasil Pengamatan Sikap Kerja 1. Sikap Kerja Pembuat Sandal Bagian Atasan Bagian Pola dan Pemotongan. Bagian Pemasangan Tapak

4.5. Hasil Pengamatan Sikap Kerja 4.5.1. Sikap Kerja Pembuat Sandal Bagian Atasan

a. Bagian Pola dan Pemotongan.

Di bagian ini, bahan-bahan dasar pembuat sepatu berupa kulit, voering, spons, foam, sol karet, sol kulit, dan plastik, dipola dan diguntingdipotong sesuai dengan pola dan model yang sudah ditentukan. Proses kerja pada bagian pola dan pemotongan ini dilakukan di lantai tanpa menggunakan meja kerja. Pekerja bekerja dengan cara duduk dilantai ataupun kadang-kadang pekerja bekerja sambil berjongkok. Pada saat bekerja pekerja harus membungkuk untuk menggambar dan menggunting pola pada bahan kulit. Waktu yang diperlukan untuk membuat pola sekitar 3 jam untuk seluruh produksi dalam sehari. Gambar 4.1. Kegiatan Menggambar pola pada bahan Gambar 4.2. Kegiatan menggunting pola Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. adalah gambar salah satu pekerja saat menggambar pola dengan posisi sikap kerja jongkok. Postur tubuh pekerja tersebut bertumpu pada kedua kaki yang terlipat dan tubuh bagian belakang bungkuk ke depan. Pada kegiatan ini bagian tubuh yang banyak bergerak adalah lengan, yaitu menggambar diatas bahan sesuai dengan pola dan model yang sudah ditentukan. Gambar 4.2. adalah gambar salah satu pekerja saat menggunting pola dengan sikap kerja duduk dilantai. Postur tubuh pekerja tersebut pada bagian kaki diluruskan, pada bagian lengan kedua tangan dibawah bahu, dan tubuh bagian belakang bungkuk ke depan.

b. Bagian Penjahitan

Dibagian ini, kulit sepatu yang sudah digunting atau dipotong kemudian dibentuk dan dijahit menjadi bagian atas sandal. Bahan sandal yang sudah digunting sesuai dengan pola, diseset tepinya dengan menggunakan pisau atau cutter, kemudian dilem dan dijahit sesuai dengan model yang diinginkan. Proses kerja pada bagian penjahitan dilakukan dengan menggunakan mesin jahit dan pekerja duduk di kursi tanpa sandaran. Pekerja pembuat sandal bekerja dengan sikap kerja yang monoton yaitu menggerakkan mesin jahit. Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit pola sekitar 1,5 jam untuk seluruh produksi dalam sehari. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. dan 4.4. Kegiatan penjahitan Gambar 4.3.dan 4.4. adalah gambar pekerja saat menjahit pola yang sudah dibentuk dengan sikap kerja duduk. Postur tubuh pekerja tersebut pada bagian kaki adalah duduk, pada bagian lengan adalah kedua tangan dibawah bahu, dan tubuh bagian belakang bungkuk ke depan. Selama proses penjahitan tersebut, sikap tubuh para pekerja statis, hanya pada tubuh bagian lengan dan kaki sedikit bergerak. Alat yang digunakan dalam proses penjahitan ini adalah mesin jahit dan yang bergerak adalah bahan yang dipegang oleh pekerja.

4.5.2. Sikap Kerja Pembuat Sandal Bagian Bawahan a. Bagian Pengeleman

Bagian atas sandal yang sudah dijahit dilapis dengan voering yang sudah dipotong sesuai dengan pola. Kemudian ditempelkan ke bagian atas sepatu yang sudah dijahit. Proses kerja pengeleman dilakukan di lantai tanpa menggunakan meja kerja. Pekerja bekerja dengan cara duduk di lantai. Karena tidak adanya meja kerja pekerja Universitas Sumatera Utara harus bekerja dengan sikap tubuh membungkuk dalam waktu yang lama. Waktu yang dibutuhkan untuk mengelem pola sekitar 1,5 jam untuk seluruh produksi dalam sehari. Gambar 4.5. dan 4.6. Kegiatan mengelem produk sandal Gambar 4.5. dan 4.6. adalah gambar pekerja saat mengelem sandal dengan sikap kerja duduk. Postur tubuh pekerja tersebut pada bagian kaki dari kedua gambar tersebut sama-sama dilipat, pada bagian lengan adalah kedua tangan dibawah bahu, dan tubuh bagian belakang bungkuk ke depan. b. Bagian Pemasangan Kayu Bagian ini dilakukan setelah pengeleman kemudian dipasang ke cetakan sepatu untuk membentuk menjadi sandal. Pada proses pembentukan dilakukan di lantai tanpa menggunakan meja kerja. Pekerja bekerja dengan cara duduk di lantai. Karena tidak adanya meja kerja pekerja Universitas Sumatera Utara harus bekerja dengan sikap tubuh membungkuk dalam waktu yang lama. Waktu yang dibutuhkan untuk mengelem pola sekitar 2 jam untuk seluruh produksi dalam sehari. Gambar 4.7. dan 4.8. Kegiatan memasang cetakan sepatu dan menarik lipatan sandal Gambar 4.7. dan 4.8. adalah gambar pekerja saat memasang cetakan sepatu dengan posisi duduk. Postur tubuh pekerja tersebut pada bagian kaki adalah kedua kaki diluruskan gambar 4.7., serta dilipat gambar 4.8., pada kedua lengan berada dibawah bahu dan tubuh bagian belakang bungkuk ke depan.

c. Bagian Pemasangan Tapak

Pada bagian ini dilakukan penghalusan tapak serta pemasangan solbagian bawah sandal dengan menggunakan lem, kakaktua, martil, dan gunting. Sama dengan proses lainnya, pada proses pemasangan tapak dilakukan di lantai tanpa menggunakan meja kerja. Pekerja bekerja dengan cara duduk di lantai. Karena tidak adanya meja kerja pekerja harus bekerja dengan sikap tubuh membungkuk dalam waktu yang lama. Waktu yang dibutuhkan untuk mengelem pola sekitar 2 jam untuk seluruh produksi dalam sehari. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9. dan 4.10. Kegiatan memasang tapak sandal Gambar 4.9. dan 4.10. adalah gambar pekerja saat memasang tapak sandal dengan sikap kerja duduk. Postur tubuh pekerja tersebut pada bagian kaki dari kedua gambar tersebut sama-sama dilipat, pada bagian lengan adalah kedua tangan dibawah bahu, dan tubuh bagian belakang bungkuk ke depan. 4.6. Keluhan Kesehatan Pekerja Pembuat Sandal Bagian Atasan 4.6.1. Keluhan Kesehatan Terkait Sikap Kerja Untuk mengetahui keluhan kesehatan pekerja terkait otot skeletal menggunakan kuesioner nordic body map yang ditanyakan sesaat setelah bekerja. Hasil wawancara yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.5. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pekerja Pembuat Sandal Bagian Atasan Menurut Keluhan Kesehatan Yang Dialami Pada Proses Pola Oleh Pekerja di Kelurahan Tegal Sari II Medan Tahun 2009. No Keluhan Kesehatan Ya Tidak f Pola Pola

1. Leher Atas

5 62,5 3 37,5 8 100

2. Leher Bawah

5 62,5 3 37,5 8 100

3. Bahu Kanan

5 62,5 3 37,5 8 100

4. Bahu Kiri

5 62,5 3 37,5 8 100

5. Lengan Atas Kiri

3 37,5 5 62,5 8 100

6. Lengan Atas

Kanan 4 50 4 50 8 100 7. Punggung 7 87,5 1 12,5 8 100 8. Pinggang 8 100 8 100 9. Bokong 6 75 2 25 8 100 10. Pantat 5 62,5 3 37,5 8 100 11. Siku Kiri 8 100 8 100 12. Siku Kanan 1 12,5 7 87,5 8 100 13. Lengan Bawah Kiri 2 25 6 75 8 100

14. Lengan Bawah

Kanan 3 37,5 5 62,5 8 100 15. Pergelangan Tangan Kiri 2 25 6 75 8 100

16. Pergelangan

Tangan Kanan 3 37,5 5 62,5 8 100 17. Tangan Kiri 3 37,5 5 62,5 8 100 18. Tangan Kanan 4 50 4 50 8 100 19. Paha Kiri 3 37,5 5 62,5 8 100 20. Paha Kanan 3 37,5 5 62,5 8 100 21. Lutut Kiri 4 50 4 50 8 100 22. Lutut Kanan 4 50 4 50 8 100 23. Betis Kiri 2 25 6 75 8 100 24. Betis Kanan 1 12,5 7 87,5 8 100 25. Pergelangan kaki kiri 8 100 8 100

26. Pergelangan Kaki

Kanan 1 12,5 7 87,5 8 100 27. Kaki Kiri 2 25 6 75 8 100 28. Kaki Kanan 3 37,5 5 62,5 8 100 Universitas Sumatera Utara