leher, yang disebut juga Varicose Veins. Oleh karena itu, perlu menerapkan duduk dinamis, yaitu sesering mungkin mengubah posisi pada saat duduk.
Duduk lama dengan posisi yang salah juga akan menyebabkan nyeri pinggang bawah karena otot-otot pinggang menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak
sekitarnya. Dan bila hal ini berlanjut terus akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nucleus pulpolus. Duduk
dengan mencondongkan kepala ke depan dapat menyebabkan gangguan pada leher, duduk dengan lengan terangkat dan menyebabkan nyeri bahu dan leher dan duduk
tanpa sokongan lengan bawah dapat menyebabkan rasa nyeri pada bahu dan pinggang.
2.3.1. Keluhan Muskuloskeletal
Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.
Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.
Keluhan inilah yang disebut dengan keluhan muskuloskeletal disorders MSDs atau cedera pada sistem muskuloskeletal. Secara garis besar keluhan otot dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Keluhan sementara reversible, yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot
menerima beban statis, namun demikian keluhan resebut akan segera hilang apabila pembebanan dihentikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Keluhan Menetap persistent, yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih
terus berlanjut. Keluhan otot skeletal terjadi pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang
berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang. Sebaliknya, keluhan otot kemungkinan tidak terjadi
apabila kontraksi otot hanya berkisar antara 15-20 dari kekuatan otot maksimum. Namun apabila kontraksi otot melebihi 20 maka peredaran darah ke otot berkurang
menurut tingkat kontraksi yang dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang diperlukan. Suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan
sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri otot.
Menurut Peter Vi 2000 yang dikutip Aisah 2007, menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan otot skeletal,
yaitu : 1. Peregangan otot yang berlebihan.
Peregangan otot yang berlebihan over exertion pada umumnya sering dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya menuntut pengerahan tenaga yang
besar seperti aktivitas mendorong, mengangkat, menarik dan menahan beban yang berat. Peregangan otot yang berlebihan ini terjadi karena pengerahan tenaga yang
diperlukan melampaui kekuatan optimum otot. Apabila hal ini sering terjadi maka dapat mempertinggi terjadinya keluhan otot, bahkan dapat menyebabkan terjadinya
cedera otot skeletal.
Universitas Sumatera Utara
2. Aktivitas berulang Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus.
Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara terus- menerus tanpa memeperolah kesempatan untuk relaksasi.
3. Sikap kerja tidak alamiah Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi bagian
tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, dan sebagainya. Semakin jauh posisi tubuh dari pusat
gravitasi tubuh, maka semakin tinggi resiko terjadinya keluhan otot skeletal. Sikap kerja yang tidak alamiah pada umumnya karena karakteristik tuntutan tugas, alat
kerja dan stasiun kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pekerja. Kelompok usia lanjut juga cenderung menderita nyeri leher dan punggung
yang disebabkan oleh metastasis karsinoma, nyeri leher akibat rheumatoid arthritis, dan nyeri posttraumatik. Pada kelompok usia muda, ligamentum flavum di bagian
posterior dari canalis spinalis bersifat fleksibel dan elastis, tetapi di saat usia bertambah lanjut elastisitasnya akan berkurang. Akibatnya, suatu gerakan
hiperekstensi seperti pada gerakan whiplash fleksi-ekstensi pada kecelakaan kenderaan bermotor akan menyebabkan trauma pada spinal cord sehingga
menyebabkan nyeri leher. Nyeri bahu pada usia lanjut juga dapat disebabkan oleh adanya pengalihan nyeri dari tempat yang lain referred pain.
6
Keluhan nyeri pada kaki dapat disebabkan kelainan PSD penyakit sendi degeneratif pada sendi sendi di kaki, neuropati perifer, dan penyakit jaringan ikat
yang melibatkan kaki. Suatu kondisi yang disebabkan oleh penggunaan kaki yang
Universitas Sumatera Utara
berlebih overuse adalah Achilles tendonitis. Lebih sering dijumpai pada kaum wanita yang disebabkan oleh sering memakai sepatu tumit tinggi dengan ruang sepatu
bagian depan yang sempit. Hallux valgus sering menyebabkan nyeri dan kadang bisa menjadi ulkus serta mengalami infeksi sekunder.
Nyeri pada leher dan punggung dapat timbul pada semua kelompok usia, tetapi penyebabnya berbeda beda. Pada kelompok usia muda, penyebabnya lebih
cenderung akibat penyakit pada jaringan ikat seperti Reiter’s syndrome atau ankylosing spondylitis yang bermanifestasi sebagai nyeri punggung dan nyeri sendi
sakroiliaka. Pada kelompok usia pertengahan, penyebab nyeri leher umumnya bersumber dari myofascial pain syndrome dan nyeri posttraumatic. Sedangkan
penyebab nyeri punggung pada kelompok ini sering berupa hernia dari diskus intervertebralis. Pada kelompok usia lanjut, penyebab tersering dari nyeri leher dan
punggung dapat berupa PSD, fraktur osteoporotik, ataupun spinal stenosis.
2.4. Kerangka Konsep