80
hanya mencoblos orang namun tidak mencoblos tanda parpol maka hal ini dianggap tidak sah. Seharusnya yang berlaku adalah sebaliknya yakni
mencoblos tanda gambar tanpa orang justru dianggap tidak sah dan jika hanya mencoblos orang tanpa tanda gambar dianggap sah.
3.11. Bentuk Partisipasi Politik Kabupaten Nias
Pemberian Suara votting
Terbukanya kran demokrasi secara luas di Kabupaten Nias memberikan angin segar dalam perkembangan dinamika politik bangsa. Salah satu indikator
berjalannya suatu sistem politik secara demokratis dan untuk mengukur terleluasakannya partisipasi masyarakat dalam bidang politik adalah melalui
pemberian suara secara langsung dalam pemilu. Pemilu tahun 2004 menjadi momentum paling bersejarah dalam perjalanan bangsa indonesia setelah ditahun
1955 bangsa Indonesia juga pernah menyelenggarakan pemilu yang oleh masyarakat dunia dinilai sebagai pemilu yang paling sukses.
Dalam kehidupan sosial mulai dari lembaga yang terkecil seperti keluarga, rumah tangga, sampai dengan lingkup berbangsa tidak dapat dipungkiri bahwa
kehidupan manusia senantiasa mengalami dinamika. Artinya perbedaan- perbedaan yang ada dalam masyarakat tidak dapat dihindari. Demikian juga
dengan pilihan politik, tentunya masing-masing individu memiliki pola pikir dan cara pandang yang berbeda dalam melihat setiap persoalan.
Berkaitan dengan Pemilu 2009, masyarakat di Kabupaten Nias dalam menentukan pilihan politiknya telah mampu secara sadar dan mandiri untuk dapat
Universitas Sumatera Utara
81
menentukan pilihan politiknya. Perbedaan pilihan politik dalam keluarga ternyata tidak terlalu berdampak pada pola hubungan keluarga atau sampai menimbulkan
konflik. Hal ini dikarenakan masing–masing anggota memiliki kesadaran dan kepahaman akan pilihan politik masing-masing.
Dalam memberikan suara para perempuan sebelumnya mendapatkan informasi melalui media seperti media elektronik dan media cetak, namun ada
juga perempuan yang mendapatkan informasi tentang pilihan politik melalui diskusi-diskusi informal dan himbauan dari tokoh-tokoh partai politik. Dalam
memberikan suara perempuan mendatangi tempat pemungutan suara dimana mereka terdaftar sebagai pemilih. Inilah letak perbedaaan dalam sistem pemberian
suara dengan pemilu-pemilu sebelumnya, yaitu setiap pemilih benar-benar tercatat sebagai individu yang memiliki hak pilih dalam daftar pemilih tetap.
Mencalonkan diri sebagai anggota legislatif
Jika pada pemilu-pemilu sebelumnya para pemilih tidak mengetahui calon anggota legislatif yang akan duduk di lembaga legislatif maka di pemilu 2009
setiap pemilih dapat memilih dengan bebas partai sekaligus calon yang dianggap sesuai bagi harapan mereka. Berdasarkan UU Pemilu bahwa salah persyaratan
yang harus dipenuhi oleh setiap partai politik yang terkait dengan pencalonan anggota legislatif adalah setiap partai harus menyertakan calon perempuan
sebanyak 30 dari keseluruhan calon yang diajukan.Kebijakan yang diatur dalam Undang-undang tersebut merupakan suatu bentuk kemajuan dalam sistem politik
dan demokrasi di Indonesia. Perempuan kini diberikan kesempatan lebih untuk turut terlibat dalam pencalonan sebagai anggota legislatif.
Universitas Sumatera Utara
82
Kampanye
Salah satu kegiatan yang memberikan nilai lebih dari sekian proses dalam tahapan pemilu adalah kampanye. Hal ini disebabkan karena dalam kampanye
setiap partai politik dan calon anggota legislatif berusaha dengan maksimal mengerahkan segenap potensi dan kreatifitas dalam menarik simpati massa.
Ada berbagai ragam cara yang dilakukan oleh partai-partai politik maupun calon dalam menarik perhatian umum seperti konvoi, panggung terbuka,
pemberian bantuan dalam bentuk sembako maupun bangunan fisik, dan juga dalam bentuk kegiatan-kegiatan ilimiah dan keagamaan seperti diskusi terbuka
dan pengajian. Kampanye yang diikuti oleh Caleg di Kabupaten Nias tidak jauh berbeda seperti
apa yang dilakukan di daerah lain. Para perempuan juga mengikuti konvoi layaknya peserta kampanye lainnya.
3.12. Penguatan Peran Partai Politik di Kabupaten Nias dalam Peningkatan