18
Dalam hubungan ini, partai politik berfungsi sebagai salah satu sarana sosialisasi politik. Dalam usaha menguasai pemerintahan melalui
kemenangan dalam pemilihan umum, partai harus memperoleh dukungan seluas mungkin. Untuk itu partai berusaha menciptakan “image” bahwa ia
memperjuangkan kepentingan umum. 3.
Partai politik sebagai sarana recruitment politik. Partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang yang
berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai political recruitment. Dengan demikian partai turut memperluas partisipasi
politik. Caranya ialah melalui kontak pribadi, persuasi dan lain-lain. Juga diusahakan untuk menarik golongan muda untuk dididik menjadi kader yang
di masa mendatang akan mengganti pimpinan lama selection of leadership. 4.
Partai politik sebagai sarana pengatur konflik conflict management. Dalam suasana demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam
masyarakat merupakan soal yang wajar. Jika sampai terjadi konflik, partai politik berusaha untuk mengatasinya.
15
1.11.4. Sistem Kepartaian
Menurut Maurice Duverger dalam buku Political Parties demikian juga G.A. Jacobsen dan M. H. Lipman dalam buku Political Science tentang sistem
partai, penggolongan partai ada 3 tiga macam: 1.
Sistem garis datar tunggal
15
Miriam Budiadjo, Op. Cit., hal. 163
Universitas Sumatera Utara
19
Meliputi baik Negara yang memang benar-benar hanya mempunyai satu partai, disamping itu juga Negara dimana ada satu partai yang dominan.
Alasan yang dipakai untuk memakai dasar sistem partai tunggal ialah karena di Negara-negara baru lalu timbul problema-problema mengintergrasikan
golongan-golongan daerah atau suku bangsa yang berbeda baik corak sosial maupun pandangan dan filsafat hidupnya.
2. Sistem Dua Partai
Suatu Negara dengan sistem dua partai berarti bahwa dalam Negara terseburt ada dua partai atau memiliki lebih dari dua partai, akan tetapi yang
memegang peranan dominant yaitu dua partai. 3.
Sistem Multi Partai Dalam Negara dengan sistem multi partai biasanya ada beberapa partai yang
hampir sama kekuatannya. Suatu Negara dengan sistem multi partai masing- masing pemilih mendukung partai yang hampir sesuai dan mewakili
pandangannya sendiri.
16
1.11.5. Lembaga Perwakilan
Lahirnya lembaga perwakilan dimulai pada zaman yunani kuno, dimana Rosseau menginginkan tetap berlangsungnya demokrasi, tetapi karena luasnya
wilayah suatu Negara, bertambahnya jumlah penduduk, dan bertambah rumitnya masalah-masalah kenegaraan maka muncullah demokrasi tidak langsung melalui
“lembaga-lembaga perwakilan”, yang sebutannya dan juga jenisnya tidak sama di semua Negara, dan sering disebut “Parlemen”, atau kadang-kadang disebut
16
Dra. Soelistyati Ismail Gani, Op.Cit. hal.113
Universitas Sumatera Utara
20
“Dewan Perwakilan Rakyat”. Tetapi parlemen ini lahir bukan karena ide demokrasi itu sendiri tetapi sebagai kelicikan dari sistem feodal. Hal tersebut
dikemukakan oleh A.F Pollard dalam bukunya yang berjudul The Evolution of
Parliament. Parlemen diciptakan dengan tujuan tertentu antara lain untuk menghubungkan masyarakat luas dengan raja atau pimpinan pemerintahan.
Parlemen juga berfungsi untuk memenuhi tuntutan masyarakat luas akan sebuah lembaga dengan fungsi strategis pokok, menyampaikan aspirasi masyarakat
kepada pemimpin Negara. Apabila seseorang duduk dalam Lembaga Perwakilan melalui pemilihan
umum maka sifat perwakilannya disebut perwakilan politik political representation. Sering para ahli menyebutkan bahwa kadar demokrasi ditentukan
oleh pembentukan Parlemennya apakah melalui pemilihan umum dan pengangkatan, makin dominan perwakilan berdasarkan hasil pemilu makin tinggi
kadar demokrasinya dan sebaliknya makin dominan pengangkatan makin rendah kadar demokrasi yang dianut oleh Negara tersebut.
Badan legislatif memiliki beberapa fungsi. Di antara fungsi badan legislatif yang paling penting ialah :
3. Menentukan Policy kebijaksanaan dan membuat undang-undang. Untuk itu
dewan perwakilan rakya diberi hak inisiatif, hak untuk mengadakan amandemen terhadap rancangan undang-undang yang disusun oleh
pemerintah, dan hak budget. 4.
Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga supaya semua tindakan badan eksekutif sesuai dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah
Universitas Sumatera Utara
21
ditetapkan. Untuk menyelenggarakan tugas ini, badan perwakilan rakyat diberi hak-hak kontrol khusus.
17
Duduknya seseorang di Lembaga Perwakilan baik itu karena pengangkatanpenunjukan maupun melalui pemilihan umum, mengakibatkan
timbulnya hubungan si wakil dengan yang diwakilinya. Pertama dibahas hubungan tersebut dengan teori yaitu: Si wakil dianggap duduk di Lembaga
Perwakilan karena mandat dari rakyat sehingga disebut mandataris. Teori mandat disebut sebagai :
1. Mandat Imperatif : menurut ajaran ini si wakil bertindak di lembaga
perwakilan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh yang diwakilinya. Si wakil tidak bisa bertindak diluar instruksi tersebut dan apabila ada hal-hal
yang baru yang tidak terdapat dalam instriksi tersebut maka si wakil harus mendapat instruksi dari yang diwakilinya baru dapat dilaksanakannya.
2. Mandat Bebas : menurut ajaran ini si wakil adalah orang-orang yang
terpercaya dan terpilih serta memiliki kesadaran hukum masyarakat yang diwakilinya, sehingga si wakil dapat bertindak atas nama mereka yang
diwakilinya atau atas nama rakyat. 3.
Mandat Reprensetatif : si wakil dianggap bergabung dalam satu lembaga perwakilan parlemen. Rakyat memilih dan memberikan mandat pada
lembaga perwakilan, sehingga si wakil sebagai individu tidak ada hubungan dengan pemilihnya apalagi pertanggungjawabannya, lembaga perwakilan
inilah bertanggungjawab pada rakyat.
17
Miriam Budiadjo, Op. Cit., hal. 182
Universitas Sumatera Utara
22
1.11.6. Demokrasi