Secara umum pernyataan-pernyataan narasumber bukan pelaku langsung berisi kecaman terhadap Israel. Sama halnya seperti yang dikemukakan oleh pemerintah luar
negeri, negara Arab, PBB maupun para relawan medis di Gaza. Semuanya menyatakan kecaman, protes maupun mengutuk tindakan yang dilakukan Israel hingga mengakibatkan
terjadinya tragedi kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza. Hal ini menunjukkan bahwa agresi Israel ini mendapat penolakan dari berbagai lapisan masyarakat di dunia.
IV.1.4 Penggambaran Pihak yang Berkonflik
Data yang ditampilkan dari kategori penggambaran pihak yang berkonflik dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi SKH Kompas dan Waspada dalam memberikan
penggambaran terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pemberitaan tentang “Agresi Israel ke Jalur Gaza” yang meliputi:
Penggambaran Pemerintah Palestina
Tabel 4.10 Penggambaran Pemerintah Palestina di SKH Kompas
Sumber Hasil Pengkodingan
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 47 item pemberitaan tentang ‘Agresi Israel ke Jalur Gaza” di SKH Kompas, tidak satu pemberitaan pun yang memberikan gambaran
terhadap Pemerintah Palestina. Tidak adanya penggambaran yang diberikan kepada Pemerintah Palestina
menunjukkan bahwa Kompas menganggap Pemerintah Palestina tidak ikut terlibat dalam konflik yang melibatkan Israel dan faksi saingannya di parlemen Palestina, Faksi Hamas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Penggambaran Pemerintah Palestina di SKH Waspada
Sumber Hasil Pengkodingan
Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat bahwa SKH Waspada memberikan penggambaran terhadap Pemerintah Palestina. Dari 43 item beritanya, sebanyak 2
pemberitaan 4,7 diantaranya memberikan penggambaran positif, sedangkan sebanyak 41 pemberitaan 95,3 tidak memberikan penggambaran apapun terhadap Pemerintah
Palestina. Berikut kutipan berita yang memberikan penggambaran positif terhadap Pemerintah
Palestina di SKH Waspada: “Abbas yang hanya berkuasa di Tepi Barat sejak Hamas- militan Muslim –
berkuasa di Gaza sejak Juni 2007, telah melakukan kontak dengan para pemimpin Arab dan Kabinet Tepi Barat berkumpul melakukan sidang darurat.” Waspada,
28122008 Israel Bom Gaza, 155 Tewas
Kutipan berita di atas menunjukkan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas masih memiliki kepedulian terhadap apa yang terjadi di Jalur Gaza walau daerah tersebut tidak lagi
berada di bawah otoritas pemerintahannya. Hal ini ditunjukkan dengan melakukan sidang darurat untuk mengupayakan stabilitas keamanan dan perdamaian di Jalur Gaza.
Penggambaran Pihak Israel
Tabel 4.12 Penggambaran Pihak Israel di SKH Kompas
Universitas Sumatera Utara
Sumber Hasil Pengkodingan
Berdasarkan tabel frekuensi terhadap penggambaran pihak Israel di SKH Kompas, gambaran negatif terhadap pihak Israel tampil dominan. Dari 47 item pemberitaannya, ada
sebanyak 30 item berita atau sebesar 63,8 diantaranya memberikan penggambaran yang negatif, sedangkan sebanyak 15 pemberitaan atau sebesar 31,9 tidak memberikan gambaran
apapun terhadap pelaku agresi di Jalur Gaza ini. Dua pemberitaan lagi di SKH Kompas tersebut cenderung memberikan gambaran
yang positif terhadap pihak Israel, dimana 1 item berita atau sebesar 2,1 dengan nilai keabsahan dan nilai kumulatifnya sebesar 2,1 memberikan gambaran yang positif, dan 1
item berita lagi 2,1 dengan nilai keabsahan 2,1 dan nilai kumulatifnya 68,1 memberikan penggambaran yang positif dan negatif terhadap Israel.
Peristiwa agresi Israel banyak dilihat sebagai suatu krisis kemanusiaan yang menimpa warga Gaza. Seperti halnya dengan Kompas yang lebih banyak menyoroti sisi kemanusiaan
yang terjadi di Gaza dengan banyaknya korban-korban yang berjatuhan, terutama dari masyarakat sipil. Israel dalam hal ini digambarkan negatif, tidak memiliki perikemanusiaan.
Berikut kutipan teks berita yang menunjukkan hal tersebut: “Ibu kami datang dan memeluk kami. Orang Yahudi itu memang gila. Mereka
menyerang siapa saja, termasuk anak-anak,” ujar Mohammed Basal Kompas, 31122008 Siapa Pikirkan Nasib Anak-anak?
“Amukan militer Israel sepertinya tidak mengenal kompromi. Satu keluarga Palestina yang terdiri dari lima orang, termasuk seorang putri berusia 14 tahun, tewas
hari Minggu setelah sebuah tank Israel mengarahkan larasnya menembak mobil mereka di dekat Gaza City.” Kompas, 612009 Takut, Gelap, Dingin Menyelimuti
Gaza
Universitas Sumatera Utara
Walau dinyatakan sebagai penyebab tragedi kemanusiaan di Gaza, namun pihak Hamas ternyata masih mendapat penggambaran yang baik atas apa yang telah diperbuatnya
tersebut. Terbukti dengan adanya space yang diberikan Kompas dalam memberikan penggambaran positif terhadap Israel. Israel dianggap melakukan pengeboman terhadap Jalur
Gaza sebagai balasan atas aktivitas teror berkelanjutan yang dilakukan Hamas dari Jalur Gaza, dengan kerapnya peluncuran roket dengan target warga sipil Israel. Agresi yang
dilakukan Israel semata-mata sebagai bentuk pertahanan diri atas serangan Hamas, sekaligus memberikan suasana damai bagi warga Israel. Hal ini dapat dilihat melalui kutipan berita
yang dimuat sebagai berikut: “Ben Eliezer menambahkan, Israel hanya menginginkan suasana damai di Israel
Selatan agar warga Israel dapat hidup tenang tanpa harus khawatir dengan serangan roket. “Hamas harus tahu kami hanya ingin serangan roket dihentikan,” ujarnya
Kompas, 31122008 Israel Masih Gempur Gaza
Tabel 4.13 Penggambaran Pihak Israel di SKH Waspada
Sumber Hasil Pengkodingan
Dari tabel 4.13 diketahui bahwa pihak Israel mendapat penggambaran negatif dari 43
item berita di SKH Waspada, sejumlah 26 pemberitaan atau sebesar 60,5 dengan nilai keabsahan dan nilai kumulatifnya 60,5.
Lalu, ada 5 item berita Waspada atau 11,6 yang memberikan penggambaran positif dan negatif terhadap Israel. Dari 43 item berita itu pula ada sejumlah 12 pemberitaan 27,9
Universitas Sumatera Utara
yang tidak memberikan penggambaran terhadap Israel, dengan nilai keabsahan 27,9 dan nilai kumulatifnya 100.
Dari 26 item berita Waspada yang memberikan penggambaran yang negatif terhadap Israel, menunjukkan bahwa Israel digambarkan sebagai penyerang yang bengis dan
membabi-buta. Israel juga secara tak langsung digambarkan sebagai agresor, penjahat perang, zionis Israel dan sebagainya. Serangan-serangan bom yang dilancarkan Israel ke wilayah
yang dikuasai Hamas digambarkan penuh kekerasan, sadisme dan tidak berperikemanusiaan. Bahkan agresi yang dilakukan oleh Israel disetarakan dengan genocide, pembersihan etnis
atau pemusnahan etnis. Berikut kutipan beritanya:
“Menurut beberapa keterangan, pada 4 Januari lalu tentara Israel yang berjalan kaki mengungsikan sebanyak 110 orang Palestina ke dalam satu rumah di Zeitoun,
sebagian dari mereka adalah anak kecil, dan memperingatkan mereka agar tidak keluar rumah. Kemudian berulang kali mengebom mereka dan menewaskan sebanyak
30 orang.” Waspada, 1012009 Israel Giring 110 Warga Ke Satu Rumah Kemudian Mengebom Mereka
Penggambaran Pihak Hamas
Tabel 4.14 Penggambaran Pihak Hamas di SKH Kompas
Sumber Hasil Pengkodingan
Berdasarkan tabel frekuensi terhadap penggambaran pihak Hamas di SKH Kompas, terdapat 4 item berita 8,5 Kompas yang memberikan penggambaran negatif kepada pihak
Hamas, dengan nilai keabsahan 8,5 dan nilai kumulatifnya 12,8.
Universitas Sumatera Utara
Dari frekuensi tersebut, Kompas tidak memberikan penggambaran terhadap pihak Hamas yang menjadi seteru Israel ini sejumlah 41 pemberitaan atau sebesar 87,2 dengan
nilai keabsahan 87,2 dan nilai kumulatifnya 100. Menariknya, Kompas juga menyediakan 2 porsi pemberitaannya atau sebesar 4,3
untuk memberikan penggambaran positif terhadap Hamas yang terlihat dari kutipan berita berikut:
Ia melanjutkan, Hamas semakin populer pasca-agresi Israel. Menurut dia, Israel telah gagal melemahkan Hamas, baik melalui politik maupun aksi militer.
Kompas, 2312009 Gaza City Mulai Berbenah
Kutipan di atas menggambarkan bagaimana Kompas memberikan penilaian yang positif terhadap perjuangan kelompok Hamas. Hamas bahkan digambarkan semakin
mendapat simpati di kalangan warga Gaza pasca-agresi Israel di wilayah tersebut. Walau begitu, Hamas juga tidak lepas dari gambaran negatif yang diberikan Kompas
melalui pemberitaannya. Berikut kutipannya:
“Karena tidak ada satu negara pun yang membantu, Hamas lalu menganggap sah dan berhak melakukan serangan balasan dengan serangan bunuh diri, seperti bom
bunuh diri. Padahal, metode serangan bunuh diri di wilayah Israel tidak lagi digunakan sejak Januari 2005. Jika hal itu terjadi, situasi di Gaza akan semakin tidak
aman dan warga sipil akan menjadi korban.” Kompas, 30122008 Israel Dikecam Keras
Keputusan Hamas melegalkan serangan dengan serangan bunuh diri justru akan semakin memperkeruh suasana dan kondisi di Gaza. Bahkan tidak mustahil malah akan
semakin membahayakan kedamaian dan mengusik kehidupan warga Gaza itu sendiri, disamping serangan-serangan yang harus dihadapi dari militer Israel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Penggambaran Pihak Hamas di SKH Waspada
Sumber Hasil Pengkodingan
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, Waspada memberikan penilaian yang negatif terhadap Hamas sebanyak 3 item berita atau 7 dengan nilai keabsahan 7 dan nilai kumulatifnya
9,3. Sementara 37 pemberitaannya 86 tidak memberikan penggambaran apapun terhadap Hamas.
Dari 43 item beritanya, terdapat 1 pemberitaan 2,3 yang berorientasi positif terhadap Hamas, dan 2 item berita lagi 4,7 memberikan penggambaran yang positif dan
negatif terhadap faksi yang memenangkan Pemilu Legislatif Palestina pada 25 Januari 2006 ini.
Penggambaran positif ini menunjukkan media ini bersimpati kepada Hamas yang menjadi target serangan dari Israel. Hamas lebih banyak digambarkan sebagai korban.
Kalaupun Hamas mengangkat senjata, digambarkan semata-mata sebagai usaha untuk membela diri. Apa yang dilakukan Hamas adalah perjuangan demi rakyat, seperti kutipan
berita berikut: Kami memastikan niat kami terus bekerja untuk menghentikan perang teroris
terhadap rakyat kami, mengakhiri pengepungan sepenuhnya dan membuka lagi lintasan-lintsan penyeberangan, kata Kabinet Hamas Waspada, 1412009
Haniyeh Serukan Hamas Teruskan Perjuangan
Universitas Sumatera Utara
Sama halnya dengan Kompas, Waspada juga memberikan gambaran negatif terhadap Hamas dalam pemberitaannya. Hamas digambarkan sebagai kelompok yang menjadi
penyebab agresi tersebut terjadi. Berikut Waspada menuliskan: ”Dia juga secara tidak langsung mengecam kelompok itu sebagai penyebab
banyaknya kematian, dan mengatakan kelompok itu menempatkan pangkalan dan gudang senjata di daerah-daerah padat penduduk.” Waspada, 31122008 PBB
Protes Israel
IV.1.5 Kekerasan Simbolik