6 berbagai sesajen dan upakara di dalamnya. Melakukan Pitra Yadnya ini
merupakan sebuah kebutuhan mutlak dan kewajiban swadharma.
8
Tegasnya, Ngaben yang merupakan salah satu bentuk upacara Pitra Yadnya memiliki sasaran yang cukup luas yang tidak hanya bagi roh orang tua atau
leluhur, melainkan untuk segenap roh keluarga yang meninggal. Namun ada pula maknanya yang sempit, yakni hanya bermaksud pengorbanan dalam bentuk
upacara-upakara yang tidak merangkum pengorbanan dalam wujud lainnya. Jadi, Ngaben dalam kepercayaan umat Hindu di Bali disebut sebagai
upacara pembakaran mayat yang merupakan bagian dari Pitra Yadnya yang diyakini sebagai salah satu sarana untuk mengembalikan unsur-unsur Panca Maha
Bhuta
9
kepada asalnya. Artinya, setiap manusia terdiri dari unsur atau elemen pratiwi zat tanah, serba keras atau padat, apah zat air atau yang cair, teja zat
panas dan cahaya, bayu udara, dan akasa ether. Kendatipun demikian, Ngaben yang merupakan bagian dari Pitra Yadnya
terdiri dari beberapa jenis yang pelaksanaannya beranekaragam berdasarkan tempat, tradisi dan kemampuan yang ada dalam pelaksanaannya. Jadi, ada tiga
jalan yang bisa ditempuh untuk menggelar yadnya, yakni Ngaben Nista kecilbiasa, Madya sederhana dan ngaben Sarat utama.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dengan melihat dan membaca latar belakang masalah di atas, maka Penulis akan berusaha membatasi penulisan skripsi ini pada Ngaben Sarat tidak terkait
8
I Gusti Ketut Kaler, Ngaben: Mengapa Mayat Dibakar?, Denpasar: Yayasan Dharma Naradha, 1993, h. 3-5
9
Drs. I Nyoman Singgin Wikarman, Ngaben: Upacara Dari Tingkat Sederhana Sampai Utama, Surabaya: Paramita, 2002, h. 22-23. Penjelasan lebih lanjut tentang Panca Mahabhuta
bisa juga dibaca dalam bukunya I Gusti Ketut Kaler, Ngaben: Mengapa Mayat Dibakar?, h. 6-8
7 dengan tingkatan ngaben lainnya nista dan madya dan Relevansinya Di Masa
Kini. Hal ini dimaksud demi menjaga fokus utama dari pokok pembahasan dalam penulisan skripsi ini. Lebih dari itu, pada prinsipnya agar tidak menyimpang dari
tujuan pokok penulisan skripsi ini sendiri. Pembakaran mayat baca: ngaben dalam kepercayaan agama Hindu di Bali
merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan secepat mungkin. Sekaligus juga memiliki beberapa tingkatan ataupun jenis-jenis ngaben yang memerlukan
penjelasan tersendiri dan memiliki keunikan yang menarik perhatian. Maka, untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dibahas atau
dikaji dalam penulisan skiripsi ini, maka kemudian Penulis dirasa perlu untuk merumuskan permasalahan yang akan dieksplorasi secara komprehensif dan
elaboratif kedalam pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan Ngaben Sarat dan Adakah Relevansinya Terhadap perkembangan Umat Hindu di Bali Masa Kini?
C. Tujuan Penelitian
Penulisan skripsi yang dilakukan secara sungguh-sungguh, elaboratif dan diharapkan sesuai standar keilmiahan ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama
penulisan skripsi ini untuk mengeksplorasi sebaik mungkin judul skripsi ini agar kemudian para Pembaca bisa dengan mudah dan benar mengetahui dan
memahami apa dan bagaimana yang dimaksud dengan Ngaben Sarat dalam kepercayaan umat Hindu di Bali.
Selain itu, penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung terselenggaranya upacara Ngaben Sarat, khususnya
yang berkenaan dengan upacara dan upakaranya yang begitu unik dan khas
8 apalagi memiliki kaitan yang mendalam dalam kepercayaan keberagamaan
masyarakat Hindu di Bali. Dan adakah relevansinya bagi umat Hindu di Bali masa kini yang mulai memiliki kehidupan modern dan disibukkan dengan kegiatan
individu yang begitu padat. Bagi para penggiat dan pengkaji agama khususnya dalam hal tema-tema
perbandingan agama, penulisan dan penelitian skripsi ini bisa dijadikan pijakan awal atau bahan dasar untuk pengembangan lebih lanjut dan jauh. Sekaligus juga
penulis berharap dapat menyumbangkan pemikiran dalam rangka menambah wacana dan memperkaya horizon Ilmu Perbandingan Agama itu sendiri.
Secara akademis penulisan skripsi ini memiliki tujuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Jurusan Perbandingan Agama Fakultas
Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Metode Penelitian dan Tehnik Penulisan