Memandikan Pelaksanaan memandikan Sawa Eteh-eteh

45 Wedhana, maka lebih dulu diuraikan jalannya upacara untuk Sawa Prateka. Adapun tahapan-tahapan upacara Ngaben Sarat Prateka adalah sebagai berikut:

a. Pabersihan

Begitu setelah meninggal, Sawa hendaknya dibersihkan. Tata cara mabersih adalah sebagai berikut: 63

1. Memandikan

Dalam upacara memandikan ini diperlukan Upakara yang disiapkan: Air bersih, Air kumkuman, Keramas dan minyak rambut, Sigsig, Babelonyoh putih kuning, Sikapa, Telur ayam Bali, Don Tuwung, Daun-daun: intaran, menuh, Kepehan waja, kepehan meka, malem, Daun padma, daun terung bola, Monmon merah, Angkeb rai putih, Pangulungan, Kain putih, Kwangen dengan uang kepeng 11 satu buah ada kalanya disuatu tempat juga dijalankan kwangen pangrekan 22 buah, Tirtha pembersihan, dan Papaga bale padyusan. 64

2. Pelaksanaan memandikan Sawa

Sawa digotong dari tempat meninggalnya, lalu ditaruh pada bale papaga. Pakaiannya yang terdahulu dilugar, lalu dialasi tikar dengan kain baru. Dikasi gelang dengan uang kepeng 200. Di atas Sawa dipasang kain putih sebagai leluhur. Pakaiannya dilugar, kemaluannya ditutup. Kalau laki ditutup dengan kain, terung bola, oleh anaknya yang perempuan. Kalau perempuan ditutup dengan daun padma, oleh 63 Mengenai Pabersihan ataupun Pasucian bisa juga dilihat dalam bukunya I Gusti Ketut Kaler, Ngaben: Mengapa Mayat Dibakar? Denpasar: Yayasan Dharma Naradha, 1993, h.54-66. 64 Cudamani, Arti Simbol Dalam Upacara Ngaben Jakarta: Hanuman Sakti, 1993, h. 8-9. 46 anaknya yang laki. Sawa disiram dengan air bersih, ke sekujur tubuhnya. Lalu dilaksanakan pembersih Sawa. Mula-mula mulutnya dengan air kekumur, lalu diberi sigsig kemudian dikeramas. Kemudian diminyaki, setelah bersih bagian hulu, mukanya ditutup dengan prarai, kemudian badannya ditutup dengan kain bersih biasa. Mulai dari leher sampai kakinya. Kukunya yang kotor dikerik. Setelah itu diurap dengan bablonyoh terakhir Sawa dibersihkan kembali dengan air bersih lalu air kumkuman.

3. Eteh-eteh

Setelah pembersihan lalu dilanjutkan dengan: maeteh-eteh yakni menempatkan sarana-sarana: daun intaran pada alis, pusuh menuh di atas hidungnya, kaca ditaruh di atas matanya, waja ditaruh di atas giginya, sikapa yang diiris-iris ditaruh di atas dadanya, bebek ditaruh di atas perutnya, malem ditaruh pada telinganya, daun terung bola ditaruh di atas kelamin pria, daun padma ditaruh di atas kelamin perempuan, kemudian disembar dengan daun terung. Kakinya diitik-itik ngeka pada, tangan diasumsikan diisi kwangen dengan uang kepeng 11. Monmon mirah dimasukkan pada mulutnya. Pada masing-masing bagian tubuhnya diletakkan kwangen: kwangen yang berisi pucuk dadap ditaruh dikepala atau dahi menghadap ke bawah. Kwangen yang berisi uang kepeng 11 ditaruh di tengah-tengah susu dada, menghadap kepala. Kwangen yang berisi uang kepeng 9 yang disertai bunga teratai ditaruh di atas ulu hati. Kwangen yang berisi kuncup bunga cempaka 47 putih ditaruh pada tangan kanan kiri dan dua kwangen ditaruh pada kaki kanan kiri. Setelah itu, diberikan tirtha pembersihan dan panglukatan. Sawa kemudian digulung dengan kain putih dan tikar kalasa. Kemudian dilante dan diikat dengan tali dengan kuat. Di atas penggulungan ditaruh daun telunjungan, kain putih secukupnya dan tatindih. 65

4. Persembahan