Cash Position Debt to Equity Ratio

18 Menurut Sutrisno 2003: 247-254 ada beberapa cara menggolongkan atau mengklasifikasi analisa rasio keuangan, yaitu : 1. Rasio Likuiditas. Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditur jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. 2. Rasio Leverage Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. 3. Rasio Aktivitas. Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Rasio aktivitas dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aktiva. 4. Rasio Keuntungan. Rasio keuntungan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.

2.2.3. Cash Position

Cash Position atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang terpenting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil 19 keputusan untuk menetapkan besarnya deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena deviden merupakan cash out flow , maka makin kuatnya posisi likuiditas perusahaan, berarti makin besar kemampuan untuk membayar deviden Riyanto, 1998 : 267 Menurut Sudarsih 2002 : 79 Cash Position merupakan rasio kas akhir tahun dengan earning after tax. Bagi perusahaan yang memiliki posisi kas yang lebih kuat maka akan semakin besar kemampuan untuk membayarkan dividen, hal ini disebabkan karena posisi kas merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen, sehingga pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung bagi kebijakan deviden. Variabel Cash Position pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah persen . Cash Position dapat diformulasikan sebagai berikut: Cash Position = EAT Tahun Akhir Kas x 100 Sumber : Sudarsih 2002: 79

2.2.4. Debt to Equity Ratio

Analisa rasio keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio yang tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi pihak luar. Penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor pada saat sekarang dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan Munawir, 2000 : 64. Dalam rangka mengukur resiko, fokus perhatian investor terutama ditunjukkan pada prospek laba. Meskipun demikian yang tidak dapat 20 diabaikan adalah tetap pentingnya mempertahankan keseimbangan antara proporsi aktiva yang didanai investor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan. Keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai investor dan pemilik perusahaan dapat diukur dengan menggunakan DER Menurut Riyanto 1998 : 333 DER merupakan perbandingan antara total hutang dengan total modal yang digunakan perusahaan. Dengan demikian dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tidak tertagihnya hutang. Variabel Debt to Equity Ratio pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah kali x. Debt to Equity Ratio dapat diformulasikan sebagai berikut: Debt to Equity Ratio = Sendiri Modal Total Hutang Total Sumber : Sutrisno 2003: 250

2.2.5. Pertumbuhan Laba Relatif