34
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi
tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2002 : 57-59
3. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2002: 69. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas secara
kuantitatif dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed
0,05, maka maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 301
3.5. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.5.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Adapun model persamaan regresi yang digunakan yaitu sebagai berikut
Y = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Sumber : Suharyadi, 2004: 508
Keterangan : Y =
Dividend Payout Ratio. X
1
= Cash Position
35
X
2
= Debt to Equity Ratio
X
3
= Pertumbuhan Laba Relatif bo =
Konstanta b
1
, b
2,
b
3
= Koefisien regresi e
= Standart Error
3.5.2. Uji Hipotesis
3.5.2.1. Uji Kesesuaian Model
Uji F ini dilakukan untuk menguji sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh Cash Position, Debt to Equity
Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek
Indonesia
Prosedur Uji F :
1. H
: b
1
,b
2
,b
3
= 0 artinya model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh Cash Position, Debt to
Equity Ratio
dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek
Indonesia H
1
: b
1
,b
2
,b
3
≠ 0 artinya model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat
pengaruh Cash Position, Debt to Equity
Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia
36
2. Pada penelitian ini tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05.
3. Kriteria keputusan
i. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H
diterima dan H
1
ditolak yang berarti bahwa model regresi yang dihasilkan tidak cocok
guna melihat pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap Dividend Payout Ratio pada
perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia
ii. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima yang berarti bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna
melihat pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap Dividend Payout Ratio pada
perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia
3.5.2.2. Uji Parsial
Uji t ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan
Laba Relatif secara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia
Prosedur Uji t :
1. H
: b
j
= 0 artinya tidak ada pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio
dan Pertumbuhan Laba Relatif secara p terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaa arsial
n
37
ursa Ef
Indo H
b
j
≠
age yang go publik di Bursa Efek Indonesia
secara parsial
latif secara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang
go publik di Bursa Efek Indonesia Food
and Baverage yang go publik di B ek
nesia
1
: 0 artinya ada pengaruh Cash Position, Debt to Equity
Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif secara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food
and Baver 2.
Pada penelitian ini tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. 3.
Kriteria keputusan : i.
Jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho diterima dan H
1
ditolak, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh Cash Position, Debt to
Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and
Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia ii.
Jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho ditolak dan H
1
diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh Cash Position, Debt to Equity
Ratio dan Pertumbuhan Laba Re
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
Berdasarkan pada teknik penentuan sampel yang digunakan, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 5 perusahaan
Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia dan untuk lebih
jelasnya, berikut ini merupakan gambaran umum dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel, yaitu sebagai berikut :
1. PT. Delta Jakarta, Tbk
PT. Delta Jakarta, Tbk, didirikan pada tanggal 15 Juni 1970, dengan berdasarkan akta Notaris No. 35 yang dibuat dihadapkan Abdul
Latief, S.H. Perseroan bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan
menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merk “Anker” dan “Carisberg”, “San Miguel”, “Kuda Putih”, dan “San Mig Light”, dengan
Kantor Pusat yang berkedudukan di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur, Jawa Barat, dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara
komersial pada tahun 1933.
2. PT. Fast Food Indonesia, Tbk
PT. Fast Food Indonesia, Tbk, didirikan pada tanggal 19 Juni 1978, dengan berdasarkan akta Notaris No. 20 yang dibuat dihadapkan
Sri Rahayu, S.H.