Pengaruh Pengaruh Pengaruh Pertumbuhan Laba Relatif X

dipengaruhi oleh variabel Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif, sedangkan sisanya 45 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.3.4.2. Uji Parsial

Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut : Tabel 4.11 : Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial Variabel t hitung Nilai Signifikan Taraf Signifikansi Keterangan Cash Position X1 -0,134 0,896 Tidak Berpengaruh Signifikan Debt to Equity Ratio X2 -0,483 0,638 Tidak Berpengaruh Signifikan Pertumbuhan laba relatif X3 3,550 0,005 0,05 Berpengaruh Signifikan Sumber ; Lampiran. 6 Berdasarkan dari tabel 4.11, dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh

Cash Position X 1 Secara Parsial terhadap Dividend Payout Ratio Y Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar -0,134, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,896 lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka H 1 ditolak dan H diterima yang berarti Cash Position secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, hal ini disebabkan perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan kembali laba yang dihasilkan guna perluasan usaha, dengan begitu perusahaan tidak akan membagikan deviden kepada para pemegang saham, sehingga tinggi rendahnya Cash Position tidak berpengaruh terhadap Devudend Payout Ratio

2. Pengaruh

Debt to Equity Ratio X 2 Secara Parsial terhadap Dividend Payout Ratio Y Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar -0,483, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,638 lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka H 1 ditolak dan H diterima yang berarti Debt to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, hal ini disebabkan karena banyak perusahaan yang memiliki hutang dalam kurs yang cukup tinggi, selain itu tinginya tingkat suku bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan, oleh sebab itu keuntungan yang diperoleh perusaahan sepenuhnya digunakan untuk melunasi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo, dengan begitu perusahaan tidak akan membagikan deviden kepada pemegang saham, sehingga tinggi rendahnya debt to equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Devidend Payout Ratio

3. Pengaruh Pertumbuhan Laba Relatif X

3 Secara Parsial terhadap Dividend Payout Ratio Y Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 3,550, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti Pertumbuhan Laba Relatif secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, hal ini membuktikan bahwa perusahaan yang memperoleh keuntungan yang lebih besar sebagai deviden. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. Berdasarkan hasil Uji Hipotesis dengan menggunakan uji kesesuaian model dan uji t dapat diketahui bahwa ada pengaruh Cash Position , Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis yang menyatakan diduga bahwa ada pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia, teruji kebenarannya.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh Cash Position , Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia, hal ini menunjukan bahwa perubahan yang terjadi pada Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba Relatif akan mempengaruhi Dividend Payout Ratio, Hasil penelitian ini membuktikan bahwa analisis rasio keuangan merupakan alat untuk mengukur kinerja finansial perusahaan. Melalui analisis rasio ini bisa diperoleh informasi dan gambaran tentang perkembangan finansial perusahaan, yang dalam hal ini mengenai besarnya tingkat Dividend Payout