20
diabaikan adalah tetap pentingnya mempertahankan keseimbangan antara proporsi aktiva yang didanai investor dan yang didanai oleh pemilik
perusahaan. Keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai investor dan pemilik perusahaan dapat diukur dengan menggunakan DER Menurut
Riyanto 1998 : 333 DER merupakan perbandingan antara total hutang dengan total modal yang digunakan perusahaan. Dengan demikian dapat
memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tidak tertagihnya hutang.
Variabel Debt to Equity Ratio pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah kali x.
Debt to Equity Ratio dapat diformulasikan sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio =
Sendiri Modal
Total Hutang
Total
Sumber : Sutrisno 2003: 250
2.2.5. Pertumbuhan Laba Relatif
Pertumbuhan laba relatif merupakan perubahan prosentase keuntungan pendapatan yang dapat diperoleh dari perbandingan antara laba
bersih dengan total aktiva. Pertumbuhan laba relatif dalam hal ini dilihat pengaruhnya dengan menggunakan Return On Investment ROI Susiyono,
2002: 11 Menurut Lukman 2000 : 63 Return On Investment ROI adalah
kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam
perusahaan”. Dengan menggunakan Return On Investment maka dapat
21
diukur kemampuan perusahaan akan menghasilkan laba yang diperoleh dari hasil operasi atau keseluruhan dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva. Laba yang tinggi akan memberikan konstribusi yang besar terhadap pembagian dividen kepada pemegang saham.
Variabel pertumbuhan laba relatif pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah persen .
Pertumbuhan laba relatif dapat diformulasikan sebagai beriku
Laba Relatif = Awal
Periode ROI
Awal Periode
ROI Akhir
Periode ROI
100
Sedangkan untuk mencari ROI, dapat diformulasikan sebagai berikut :
ROI = Aktiva
Total EAT
x 100 Sumber : Susiyono 2002: 11
2.2.6. Dividend Payout Ratio
Pada umumnya para investor mengharapkan dua bentuk pengembalian dari pembelian saham yaitu yang pertama dalam bentuk
Capital Gain yang merupakan keuntungan yang di peroleh dari selisih
harga saham pada saat dia beli dengan harga pasar saham pada saat dia menjual dan yang kedua dalam bentuk dividen. Sartono, 2001 : 279
Dividen merupakan hak pemegang saham, Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang
saham mendapatkan haknya yang sama. Jogiyanto, 1998 ; 58 Perubahan besarnya dividen yang dibagikan terdapat dua akibat
yang saling berlawanan. Apabila seluruh laba dibayarkan sebagai dividen
22
maka kepentingan cadangan terabaikan, sebaliknya bila laba ditahan semua maka kepentingan pemegang saham terabaikan. Untuk menjaga kedua
kepentingan tersebut, maka manajer dapat menempuh kebijakan yang optimal Brigham dan Houston, 2006 : 437
Menurut Sartono 2001 : 281 kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang
saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk
membagikan laba sebagai deviden, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern. Sebaliknya,
jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.
Dividend Payout Ratio merupakan rasio pembayaran dividen
kepada pemegang saham sesuai dengan besarnya kepemilikan saham Susiyono, 2002: 16
Variabel Dividend Payout Ratio pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah persen .
Dividend Payout Ratio dapat diformulasikan sebagai berikut:
Dividend Payout Ratio =
EAT Saham
Lembar Per
Dividen 100
Sumber : Susiyono 2002: 11
2.2.7. Pengaruh