5. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk.
PT. Tunas Baru Lampung Siantar Top, Tbk, didirikan pada tanggal 22 Desember 1973, dengan berdasarkan akta Notaris No. 23
yang dibuat dihadapkan Halim Kurniawan,.SH. Perseroan bergerak dalam bidang produksi minyak goreng sawit,
serta bidang perkebunan kelapa sawit dan hibrida, dengan Kantor Pusat di Wisma Budi, Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C-6, Jakarta, sedangkan
lokasi pabrik berada di Lampung, Surabaya, Tangerang, Palembang dan Kuala Enok, dengan perkebunan yang terletak di Terbanggi Besar –
Lampung Tengah, Banyuasin – Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat, dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun
1974
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data keuangan perusahaan Food and Baverage yang go publik di Bursa
Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, yang meliputi laporan Neraca Balance Sheet dan Laporan Laba Rugi Income Statement, dan data
yang digunakan tersebut diambil dari Bursa Efek Indonesia. Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan hasil dari rekapitulasi data yang diperoleh
selama periode penelitian untuk masing – masing variabel, sebagai berikut :
1. Cash Position X
1
Merupakan rasio posisi kas atau keadaan kas perusahaan pada tiap akhir tahun. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio
dan satuan pengukurannya adalah persen .
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, mengenai Cash Position, dapat disajikan pada tabel
4.1, sebagai berikut :
Tabel. 4.1 : Rekapitulasi Data : “ Cash Position X
1
” Periode 2006 – 2008
Cash Position Periode Penelitian
No Nama Perusahaan
2006 2007 2008 1
PT. Delta Djakarta, Tbk. 272,31
347,66 346,19
2 PT. Fast Food Indonesia, Tbk.
150,35 170,51
168,83
3
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 271,73
462,90 412,92 4
PT. Mayora Indah, Tbk.
100,73 84,75 161,20 5
PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
286,65 226,69 565,08
Sumber : Lampiran 1
Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Cash Position tertinggi untuk tahun 2006 dimiliki oleh
PT. Tunas Baru Lampung, Tbk, yaitu sebesar 286,65, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Mayora Indah, Tbk, yaitu sebesar 100,73,
Sedangkan untuk tahun 2007 besarnya nilai Cash Position tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebesar 462,90,
sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Mayora Indah, Tbk, yaitu sebesar 84,75, dan untuk tahun 2008 besarnya nilai Cash Position
tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebesar 412,92, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Mayora Indah,
Tbk, yaitu sebesar 161,20.
2. Debt to Equity Ratio X
2
Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukan oleh beberapa
bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya
adalah kali x. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama
periode penelitian, mengenai Debt to Equity Ratio, dapat disajikan pada tabel 4.2, sebagai berikut :
Tabel. 4.2 : Rekapitulasi Data : “ Debt to Equity Ratio X
2
” Periode 2006 – 2008
Debt to Equity Ratio Periode Penelitian
No Nama Perusahaan
2006 2007 2008 1
PT. Delta Djakarta, Tbk. 0,32 0,29 0,34
2 PT. Fast Food Indonesia, Tbk.
0,68 0,67
0,63
3
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
2,10 2,61 3,11 4
PT. Mayora Indah, Tbk. 0,58
0,73 1,32
5
PT. Tunas Baru Lampung, Tbk 1,37
1,62 2,15
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan pada tabel 4.2. dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Debt to Equity Ratio tertinggi untuk tahun 2006 – 2008
dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu untuk tahun 2006 sebesar 2,10 kali, untuk tahun 2007 sebesar 2,61 kali, dan untuk tahun
2008 sebesar 3,11 kali, sedangkan begitu juga nilai Debt to Equity Ratio terendah untuk tahun 2006 – 2008 dimiliki oleh PT. Delta Djakarta,
Tbk, yaitu untuk tahun 2006 sebesar 0,32 kali, untuk tahun 2007 sebesar 0,29 kali, dan untuk tahun 2008 sebesar 0,34 kali.
3. Pertumbuhan Laba Relatif X