Waktu Pelayanan Kualitas Pelayanan Administrasi Akta Kelahiran Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Simalungun

73 mengetahuinya sehingga katidaktahuan masyarakat ini dimanfaatkan oleh oknum- oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Hasil wawancara dengan para informan yang sedang mengurus Akta Kelahiran setelah UU No. 24 Tahun 2013 ini diterbitkan adalah para informan cukup puas dengan Prosedur baru yang sudah diterapkan oleh Dinas Catatan Sipil Kabupaten Simalungun.

V.2. Waktu Pelayanan

Waktu pelayanan pengurusan Akta Kelahiran adalah lamanya pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Apabila kita mematuhi apa yang di inginkan oleh aparatur untuk memudahkan segala sesuatunya itu hal wajar, sehingga hasil yang kita inginkan pun cepat dan tepat waktu. Memang kelengkapan atau berkas-berkas untuk memudahkan pelayanan sangat dibutuhkan karena itu sangat menunjang dalam kemudahan pelayanan atau pencarian data. Menurut peneliti, apabila akta kelahiran tersebut tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan dan melebihi batas waktu, berarti terdapat berkas-berkas yang kurang lengkap. Apabila pemohon mematuhi apa yang di inginkan oleh aparatur seperti kelengkapan berkas-berkas tentu merupakan hal yang wajar, sehingga hasil yang kita inginkan pun bisa cepat dan tepat waktu. Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 63KEPPAN7.2003 tentang pedoman umum dalam pelayanan publik yang menyebutkan bahwa pelaksanaan pelayanan publik harus diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 96 Tahun 2012 menyebutkan bahwa dalam penyusunan standar pelayanan harus dibuat jaminan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai standar pelayanan. Kenyataannya penerbitan Akta Kelahiran terkadang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dalam hal proses penyelenggaraan pelayanan kepengurusan Akta Kelahiran, sering terjadi suatu hal atau kondisi diluar perhitungan Universitas Sumatera Utara 74 sehingga masyarakat sering terlambat menerima pelayanan dari pihak DisdukCapil. Kondisi ini sangat sensitif dan mampu menimbulkan persepsi buruk masyarakat dengan beranggapan pelayanan sangat lamban dan terkadang mempersulit pelayanan seperti kehadiran kepala dinas maupun fasilitas penunjang seperti generator listrik sehingga pelayanan yang diberikan kurang cepat dan tepat sehingga tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Tentunya dibutuhkan penambahan fasilitas untuk menunjang pelayanan yang dapat membuat pelayanan dapat tepat waktu sehingga dalam prosesnyapun tidak terdapat hambatan lagi. Sesuai dengan persyaratan yang dipenuhi oleh pemohon, pegawai pemberi layanan melaksanakan pelayanan apabila persyaratan yang dikeluarkan dipenuhi sesuai persyaratan sehingga waktu pelayanan dapat cepat dan tepat. V.3.Biaya Kepastian biaya pelayanan adalah kesesuaian antara biaya yang telah dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. Disamping masalah ketepatan dan kecepatan waktu layanan, masyarakat juga sering mengeluhkan mengenai standarisasi pembayaran biaya kepengurusan. Sistem yang ada selama ini tidak memberi kepastian bagi masyarakat yang sedang melakukan pengurusan. Keadaan ini memaksa masyarakat harus mengeluarkan biaya tertentu diluar aturan resmi pemerintahan agar pelayanan dari aparatur dapat terlaksana dengan cepat. Hal ini tentunya akan membentuk opini negatif dari masyarakat terhadap citra aparatur pelayanan dimana birokrasi pemerintah tidak pernah lepas dari pungutan liar. Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Simalungun menyangkut biaya pelayanan ditegaskan melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan pasal 27 Ayat 2 bahwa Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran tanpa dipungut biaya sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang- Universitas Sumatera Utara 75 undangan. Dan ketentuan ini merupakan upaya pemerintah untuk menghilangkan adanya upaya manipulasi biaya yang menguntungkan pihak tertentu. Berdasarkan hasil observasi Penulis, bahwa dengan adanya ketentuan baru ini maka tidak ada lagi ditemukan pungutan dari aparat di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Simalunun. Adanya praktek pungutan liar ini justru dilakukan oleh aparat di DesaKelurahan yang paling dekat dalam pelayanan kepada masyarakat. Dari pernyataan beberapa informan tersebut masih menunjukkan potret buram sistem pelayanan yang ada di negeri ini. Dalam menanggapi permasalahan tersebut kiranya masyarakat tidak segan-segan untuk melaporkan tindakan-tindakan yang kurang baik meskipun dari aparat setempat karena hal ini sudah berlawanan dengan amanat Undang-Undang, dengan adanya efek jera tersebut diharapkan akan terjadi perubahan kearah perbaikan mutu pelayanan dengan komitmen memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat. Transparansi mengenai biaya pelayanan harus dapat diwujudnyatakan dalam segala aspek pelayanan publik. Termasuk juga dalam pelayanan Akta Kelahiran. Dengan menghindari semaksimal mungkin pertemuan personal antara penerima dan pemberi pelayanan, diharapkan prinsip transparansi dapat terwujud. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, masyarakat tidak dibebani biaya sepeser pun. Namun, apabila masyarakat tersebut merasakan kepuasan karena mendapatkan pelayanan yang responsif, ramah, sopan, memang tidak ada yang melarang bila masyarakat tersebut mengucapkan rasa terima kasih dengan memberikan sejumlah uang kepada pegawai. Namun hal ini kembali lagi kepada perilaku si pegawai apakah mereka merasa patut menerima uang tersebut dari masyarakat atau tidak.

V.4. Produk Pelayanan