Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kebingungan dalam mengerjakan LKS dibagian persamaan garis singgung melalui titik pada lingkaran yang berpusat di , dan berjari-jari . Siswa salah dalam menentukan gradien garisnya, sehingga membuat jawaban seterusnya salah. Untuk selain itu, siswa sudah menjawab dengan tepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Semua kelompok menjawab soal-soal latihan dengan tepat dan teliti.

F. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web serta melihat keefektivitasan penggunaan LKS tersebut pada saat pembelajaran di SMK N 2 Depok Yogyakarta pada tahun ajaran 2016 2017. 1. Merancang dan mengembangkan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web Penelitian ini telah terlaksana dengan baik walaupun ada beberapa kendala yang terjadi selama pembelajaran. Tahap demi tahap telah dilalui dalam merancang dan mengembangkan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 kajian pustaka dan pengumpulan informasi, 3 pembuatan desain, 4 validasi desain, 5 revisi desain produk sampai dihasilkan produk akhir berupa LKS model penemuan terbimbing berbasis web, 6 ujicoba terbatas, 7 revisi, 8 ujicoba lapangan operasional. Pada tahap pertama adalah menemukan potensi dan masalah yang terjadi dengan melakukan observasi di SMK N 2 Depok dan wawancara dengan guru matematika. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti memperoleh data bahwa guru belum pernah menggunakan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web saat pembelajaran. Hasil observasi dan wawancara menjadi bahan pertimbangan untuk membuat produk. Tahap kedua adalah mendesain produk awal dengan menggunakan wordpress yang dapat diakses melalui http:happylearning2017.wordpress.com dan diberi nama “Happy Learning ”. Tentunya isi dari wordpress tersebut terbagi dalam beberapa menu utama diantaranya KD, Indikator, LKS; Kontak dan Penulis; dan Aplikasi Geogebra. Sebelum KD, Indikator, dan LKS dikemas dalam Happy Learning, KD, Indikator, dan LKS dikonsultasikan kepada guru matematika kelas XI TPMP dan dosen terlebih dahulu. LKS tersebut bisa didownload pula. Dalam Happy Learning terdapat juga kolom komentar di mana pembaca bisa memberikan kritik, saran, dan masukan untuk penulis. Produk awal Happy Learning validasi oleh Ahli Media dan Ahli Materi yang dilakukan oleh dosen serta mahasiswa, Guru Matematika, dan juga siswa sebagai sampel uji coba terbatas. Berdasarkan hasil validasi oleh Ahli Media, Ahli Materi, dan Guru Matematika diperoleh bahwa produk LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web layak digunakan dengan hasil 3,78 dan kategori “Baik”. Hasil validasi untuk uji coba terbatas diperoleh hasil dengan nilai 3,7 dengan kategori “Baik”. Para validator juga memberikan komentar terkait produk peneliti. Sehingga produk LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web layak digunakan dengan saran. Setelah dilakukan validasi oleh para ahli dan siswa, maka produk di revisi dan siap untuk di uji cobakan ke lapangan operasional yaitu siswa kelas XI TPMP. Dengan lima kali pertemuan menggunakan produk LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web maka peneliti mendapatkan data terkait bagaimana penggunaan LKS tersebut saat pembelajaran. Setelah melakukan uji coba ke lapangan operasional maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah evalusi terhadap pembelajaran menggunakan produk LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web dengan menggunakan posttest dan kuesioner online dengan Google Form. Dalam kuesioner tersebut siswa juga memberikan saran sehingga Happy Learning semakin menarik, dan semakin optimal. Saran tersebut akan sangat berarti untuk memperbaiki Happy Learning. 2. Efektivitas LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web pada pokok bahasan persamaan lingkaran di SMK N 2 Depok Yogyakarta Efektivitas penggunaan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web dilihat dari selama pembelajaran berlangsung, kuesioner online, dan posttest di akhir pertemuan. Selama proses pembelajaran diperoleh hasil belajar matematika siswa yang dilihat dari hasil posttest dengan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM sebesar 77. Hasil posttest tersebut kemudian dianalisis sehingga didapatkan hasilnya sebagai berikut: Tabel 4. 11 Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa No Absen Nilai Kriteria 1 66 Tidak Tuntas 2 74 Tidak Tuntas 3 100 Tuntas 4 90 Tuntas 5 94 Tuntas 6 82 Tuntas 7 72 Tidak Tuntas 8 48 Tidak Tuntas 9 88 Tuntas 10 42 Tidak Tuntas 11 94 Tuntas 12 70 Tidak Tuntas 13 90 Tuntas 14 100 Tuntas 15 72 Tidak Tuntas 16 88 Tuntas 17 60 Tidak Tuntas 18 54 Tidak Tuntas 19 76 Tidak Tuntas 20 94 Tuntas 21 84 Tuntas 22 74 Tidak Tuntas 23 50 Tidak Tuntas 24 52 Tidak Tuntas 25 66 Tidak Tuntas 26 100 Tuntas 27 80 Tuntas 28 90 Tuntas 29 90 Tuntas 30 90 Tuntas 31 72 Tidak Tuntas 32 92 Tuntas Rata- rata 75,3125 Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada tabel di atas, didapatkan kesimpulan bahwa banyaknya siswa yang tidak memenuhi KKM ada 15 anak atau sebanyak 46,86, sedangkan yang memenuhi KKM ada 16 anak atau sebanyak 53,14. Dikatakan efektif apabila memenuhi tabel kriteria efektivitas hasil belajar siswa pada tabel 3.8. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web kurang efektif atau efektivitasnya rendah pada pembelajaran pada pokok bahasan persamaan lingkaran ditinjau dari hasil belajar siswa kelas XI TPMP SMK N 2 Depok. Banyak hal yang mempengaruhi keefektivan hasil belajar siswa. Hal ini didukung oleh data ketika melakukan pengamatan langsung saat pembelajaran menggunakan LKS Model Penemuan Terbimbing, kuesioner, dan wawancara langsung yang dilakukan seusai melakukan pembelajaran. Hal yang sangat mempengaruhi adalah ini kali pertama pembelajaran menggunakan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web dan siswa sudah terbiasa dengan metode ceramah yang dilakukan oleh guru. Hal yang mempengaruhi hasil dari posttest adalah posttest dilakukan siang hari mendekati jam pulang sekolah dan tanpa didampingi oleh guru, sehingga yang mendampingi hanya peneliti. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan diperoleh bahwa sebanyak 97 siswa mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web dapat menjadi inovasi baru. cukup membuat siswa termotivasi untuk semangat belajar persamaan lingkaran sebesar 66. Sebanyak 47 belum memahami, sedangkan 6 tidak paham sama sekali materi persamaan lingkaran. Sebanyak 53 siswa kurang antusias dalam belajar.

G. Keterbatasan Penelitian