Skala Pengukuran Variabel Jenis Data Penelitian Metode Pengumpulan Data Uji Asumsi Klasik

44 Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Pengertian Indikator Variabel Skala Ukur Keputusan Pembelian Y Keputusan akhir yang dilakukan konsumen untuk membeli pasta gigi Pepsodent atau tidak 1. Kebutuhan untuk membeli produk 2. Keinginan untuk membeli produk yang berasal dari stimulus 3. Sumber informasi 4. Mengevaluasi produk dari berbagai alternatif 5. Melakukan pembelian produk. Likert Sumber : Kotler dan Amstrong 2012, Kotler dan Keller 2012

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Ginting dan Situmorang, 2008:121. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Tabel 3.2 Instrument Skala Likert Sumber: Ginting dan Situmorang 2008:121 No Skala Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Universitas Sumatera Utara 45

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan yang pernah melakukan pembelian dan menggunakan pasta gigi Pepsodent yang jumlahnya tidak diketahui. 3.6.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:116. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling, yaitu yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data sugiyono, 2014:149. Metode accidental sampling digunakan karena masyarakat Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan yang pernah melakukan pembelian dan menggunakan produk pasta gigi Pepsodent jumlahnya tidak diketahui. Menurut Supramono 2005: 62 untuk menentukan jumlah sampel dengan metode unidentified digunakan rumus sebagai berikut: n = d 2 Zα 2 p q Keterangan : n = Jumlah sampel Z α = Nilai standar normal yang besarn ya tergantung α, Bila α = 0,05 Z = 1,67 Bila α = 0,1 Z = 1,96 P = Estimasi proporsi populasi q = 1-p Universitas Sumatera Utara 46 d = Penyimpangan yang ditolerir Dari hasil prasurvei yang dilakukan terhadap 30 orang responden yang menetap di kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan dari 30 terdapat 28 orang yang telah melakukan pembelian produk pasta gigi Pepsodent. Maka diperoleh estimasi proporsi populasinya yaitu p = 093. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: n = 0,05 2 1,67 2 0,93 0,07 = 72,62= 73 orang pembulatan Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 orang dengan kriteria responden tersebut berdomisili di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan dan pernal melakukan pembelian pasta gigi Pepsodent.

3.7 Jenis Data Penelitian

1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat dikecamatn Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan yang pernah membeli dan menggunakan pasta gigi Pepsodent. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang di peroleh peneliti secara tidak langsung seperti melalui studi dokumentasi baik dari buku, jurnal. majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian. Universitas Sumatera Utara 47

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 2. Wawancara interview Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi terkait dengan variabel-variabel penelitian. 3. Studi dokumentasi Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data melalui buku, jurnal, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi penelitan. 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas Menurut Situmorang dan Lufti 2014 : 86 Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak memberikan manfaat bagi peneliti karena tidak mengukur yang seharusnya dan melakukan yang seharusnya dilakukan, dengan kriteria sebagi berikut : Universitas Sumatera Utara 48 1. Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid 2. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya dan bila nilai korelasinya positif dan r hitung ≥ 0,3 61 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 orang responden diluar sampel dan dilakukan di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan. Hasil Uji Validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Uji Validitas Pernyataan Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan P1 .627 0,361 Valid P2 .405 0,361 Valid P3 .368 0,361 Valid P4 .582 0,361 Valid P5 .712 0,361 Valid P6 .671 0,361 Valid P7 .632 0,361 Valid P8 .510 0,361 Valid P9 .434 0,361 Valid P10 .593 0,361 Valid P11 .589 0,361 Valid P12 .458 0,361 Valid P13 .501 0,361 Valid P14 .473 0,361 Valid P15 .461 0,361 Valid P16 .422 0,361 Valid P17 .476 0,361 Valid Universitas Sumatera Utara 49 Lanjutan Tabel 3.3 Pernyataan Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan P19 .557 0,361 Valid P20 .583 0,361 Valid P21 .406 0,361 Valid P22 .653 0,361 Valid Pengolahan data primer 2016 Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 3.3 terlihat bahwa seluruh item pernyataan pada kuesioner memiliki nilai r hitung r tabel 0,361. Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian maka seluruh item peryataan dinyatakan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti 2014:89 Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPPS versi 18.00 for windows, pertanyaan yang dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya sebagai berikut: 1. Jika r alpha r tabel maka pertanyaan reliabel 2. Jika r alpha r tabel maka pertanyaan tidak reliabel Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel dinyatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha 0,80. Universitas Sumatera Utara 50 Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items r tabel Keterangan 0,901 22 0,80 Reliabel Pengolahan data primer 2016 Berdasarkan Tabel 3.4 Uji Reliabilitas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,901rtabel 0,80. Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian maka seluruh pernyataan dinyatakan reliabel.

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa Regresi dan Koefisien Determinasi. Agar didapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp. Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang Lufti, 2014 : 175. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan Universitas Sumatera Utara 51 ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance value 0,1 atau VIF 10 maka terjadi terjadi multikolinearitas, jika nilai Tolerance value 0,1 atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dan Luthfi, 2014:177. 3.11 Teknik Analisis Data 3.11.1 Metode Analisis Deskriptif