Pergantian Manajemen Keputusan Investasi

investor dankreditor untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis. Signalling theory menyatakan pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan Hasnawati 2005. Peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar .

2.2. Pergantian Manajemen

Pergantian manajemen disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham untuk pihak manajemen berhenti karena kemampuan sendiri sehingga pemegang saham harus mengganti manajemen yang baru yaitu direktur utama atau CEO chief executive officer. Adanya CEO yang baru memungkinkan akan menyebabkan adanya perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP Damayanti dan Suidarma, 2008. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Nagy 2005 yang menyatakan bahwa pergantian manajemen dalam perusahaan sering kali diikuti oleh perubahan kebijakan dalam perusahaan. Begitu pula dalam hal pemilikan KAP, jika manajemen baru berharap bahwa KAP baru bisa diajak bekerjasama dan lebih bisa memberikan opini yang diharapakan oleh Universitas Sumatera Utara manajemen disertai dengan adanya refrensi tersendiri tentang auditor yang akan digunakannya, maka pergantian KAP dapat terjadi dalam perusahaan. Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansinya. Untuk mendukung kinerja manajemen diperlukan auditor yang mempunyai integritas dan profesionalisme yang tinggi, sehingga mampu dengan cepat dan tepat memyelesaikan masalah yang terjadi. Jika auditor tidak mampu mengerjakan tugas yang telah diberikan, maka perusahaan akan menggantinya. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan pergantian manajemen akan memungkinkan adanya pergantian auditor yang mampu mendukung kinerja dan kebijakan yang berlaku pada suatu perusahaan.

2.3. Keputusan Investasi

Investasi adalah pengelola sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Menurut Martono dan Harjito 2005 merupakaan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset aktiva dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar. Secara garis besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek seperti misalnya investasi dalam kas, persediaan, piutang dan surat berharga maupun investasi jangka panjang dalam bentuk gedung, peralatan produksi, tanah, kendaraan dan aktiva tetap lainnya. Keputusan investasi Universitas Sumatera Utara ini akan tercermin pada sisi aktiva dalam neraca perusahaan. Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi antara lain Myers 1977 yang memperkenalkan Investment Opportunities Set IOS. IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari investmentoppurtunity set IOS, yang didifinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki assets in place dan pilihan investasi dimasa yang akan datang dengan net present value positif Gaver dan Gaver, 1993. Menurut Afzal 2012 terdapat 2 pengertian mengenai IOS. Satu pendapat mengatakan bahwa IOS merupakan keputusan investasi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan nilai, di lain pihak didefenisikan sebagai nilai perusahaan yang nilainya di proksi melalui IOS. IOS tidak dapat diobservasi secara langsung laten, sehingga dalam perhitungannya menggunakan proksi. Investment Opportunities Set IOS merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran- pengeluaran yang ditetapkan manajemen dimasa yang akan datang, dimana pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang besar. IOS juga didefenisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki Assets in place dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif. Menurut Gaver dan Gaver 1993 juga menyatakan bahwa pilihan Universitas Sumatera Utara investasi di masa depan tidak hanya pada projek-projek yang didanai dari kegiatan riset dan pengembangan, namun juga kemampuan untuk mengeskploitasi kesemaptan untuk memperoleh keuntungan.

2.4. Komite Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

4 114 99

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh Good Corporate Governance, Struktur Modal, Opini Audit, Pergantian Manajemen, Keputusan Investasi, Komite Audit, Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) Food and Baverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014

23 101 117

Pengaruh Good Corporate Governance, Struktur Modal, Opini Audit, Pergantian Manajemen, Keputusan Investasi, Komite Audit, Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) Food and Baverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014

1 14 117

Pengaruh Pergantian Manajemen, Keputusan Investasi, Komite Audit, Good Corporate Governance, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

0 0 13

Pengaruh Pergantian Manajemen, Keputusan Investasi, Komite Audit, Good Corporate Governance, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

0 0 2

Pengaruh Pergantian Manajemen, Keputusan Investasi, Komite Audit, Good Corporate Governance, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

0 0 9

Pengaruh Pergantian Manajemen, Keputusan Investasi, Komite Audit, Good Corporate Governance, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

0 0 29

Pengaruh Pergantian Manajemen, Keputusan Investasi, Komite Audit, Good Corporate Governance, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

0 1 4

Pengaruh Pergantian Manajemen, Keputusan Investasi, Komite Audit, Good Corporate Governance, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

0 0 5