commit to user
14 Menurut H. T. Sutjihati Somantri 1996: 81 adalah:
³Usaha lain yang mungkin akan mendorong anak tunarungu dapat bersekolah dengan cepat adalah mereka mengikuti pendidikan pada
sekolah normalbiasa dan disediakan program-program khusus bila mereka tidak mampu mempelajari bahan pelajaran seperti anak normal.
´
Berdasarkan pendapat di atas, yang harus diperhatikan kebutuhan pembelajaran anak tunarungu pada dasarnya sama dengan pembelajaran yang
digunakan bagi anak mendengarnormal akan tetapi dalam pelaksanaannya harus banyak bersifat visual artinya lebih banyak memanfaatkan indera
penglihatan pada siswa tunarungu.
2. Tinjauan Tentang hasil belajar matematika a. Pengertian hasil belajar
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia ³Hasil adalah sesuatu
yang diadakan usaha untuk mendapatkan sesuatu ´.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991: 14 ³HODMDUDGDODK
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu melalui membaca; berlatih: agar berubah tingkah laku atau tangg
DSDQ\DQJGLVHEDENDQROHKSHQJDODPDQ´ 0HQXUXW 6DLIXGGLQ ]ZDU ³HODMDU DGDODK VHWLDS SHUXEDKDQ
perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya.
Menurut 3XUZRWR ³HODMDU DGDODK VXDWX SURVHV \DQJ
berlangsung dari keadaan tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi lebih terampil, dari sikap belum baik menjadi baik, dari fasif menjadi aktif, dan
dari tidak teliti menjadi t HOLWL´
0HQXUXW6DUGLPDQ0³HODMDUDGDODKEHUXEDKGDODPKDOLQL yang dimaksud belajar berarti usaha untuk merubah tingkah laku, jadi belajar
akan membawa suatu perubahan pada individu- LQGLYLGX´
commit to user
15 Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar adalah
sesuatu yang diadakan usaha untuk mendapatkan perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum cerdas
menjadi cerdas, dan dari sikap belum baik menjadi baik dan sebagainya. Dengan cara melalui membaca, menulis, berhitung dan berlatih, sehingga
dengan belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang lebih baik.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum.
Kemampuan hasil
belajar siswa sangat berfariasi antara anak yang satu
dengan anak yang lain berbeda, ada yang baik, ada yang sedang, dan ada yang kurang. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa, baik faktor internal maupun ekternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Muhibin
Syah 2004 : 132 yaitu: 1.
Faktor Intern
a. Psikis, antara lain: intelgensi, bakat, minat, perhatian, motivasi, emosi, dan konsentrasi kepribadian.
b. Fisik, antara lain: alat indera, cacat tubuh keadaan jasmani. 2.
Fartor Ektern
a. Faktor keluarga, antara lain: faktor dari orang tua, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor sekolah, antara lain: gizi, kondisi, gedung, kurikulum, waktu, sekolah dan kedisiplinan.
3. Faktor pendekatan belajar Faktor pedekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi:
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Menurut Kartini, Kartono dalam bukunya Srikuwati 2009 : 17 faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada garis besarnya adalah
1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam murid, antara lain:
a. Kecerdasan b. Bakat
c. Minat dan perhatian d. Motivasi
e. Kesehatan jasmani f. Cara belajar
commit to user
16 2. Faktor-faktor dari luar murid, antara lain:
a. Foktor lingkungan yang terdiri lingkungan alam, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat.
b. Faktor sekolah c. Faktor peralatan belajar.
Menurut Bimo Walgito 1986 : 124 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
1. ³Faktor anak atau individu yang belajar 2. Faktor lingkungan anak
3. Faktor bahan atau materi yang dipelajari ´
Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Faktor anak atau individu yang belajar
Faktor anak ini sangat penting dalam aktifitas belajar, sebab anak itu belajar atau tidak, tergantung dari anak yang bersangkutan. Faktor
anak atau individu ini terdiri faktor fisik dan psikis, dimana antra kedua faktor saling berhubungan dan tidak daapat dipisah-pisahkan.
a. Faktor
Fisik Faktor fisik ini sangat erat hubunganya dengan kesehatan jasmani.
Bila fisik sedang lelah atau sakit, maka akan dapat mengganggu proses kegiatan anak yang bersangkutan.
b. Faktor Psikis Faktor psikis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah
sebagai berikut: 1 Perhatian
Bila belajar tidak disertai dengan perhatian yang baik, dimungkinkan dalam belajarnya anak akan kurang berhasil
untuk mencapai hasil yang baik. 2 Minat
Apabila dalam kegiatan belajar minat anak rendah, hal ini akan mempengaruhi konsentrasi terhadap masalah yang dipelajari.
Keadaan ini secara langsung atau tidak lansung dapat berpengaruh pada hasil belajar yang akan dicapai.
commit to user
17 3 Dorongan ingin tahu
Semakin besar dorongan ingin tahu seseorang akan semakin besar pula minat dan perhatiannya dalam belajar, kemungkinan
besar anak akan mampu mencapai hasil belajar yang tinggi. 4 Disiplin diri
Anak yang memiliki disiplin tinggi dalam kegiatan belajar akan membantu dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
5 Intelegensi Faktor intelegensi ini sangat dominan dalam mempengaruhi
keberhasilan belajar anak. Semakin tinggi intelegensi anak dimungkinkan semakin tinggi pada tingkat prestasi belajarnya.
2. Faktor Lingkungan Anak Lingkungan sekitar anak sangat besar sekali pengaruhnya terhadap
kegiatan belajar. Faktor lingkungan ini dapat berupa lingkungan alam, keluarga, dan masyarakat. Lingkungan alam yang kurang
menguntungkan akan mempengaruhi hal yang negatif terhadap kegiatan belajar anak. Begitu juga dengn lingkungan keluarga, besar sekali
pengaruhnya pada keberhasilan belajar anak. Keluarga yang broken home misalnya, keadaan keluarga ini akan dapat menimbulkan pengaruh
yang negatif pada aktivitas belajar anak. Disamping itu pengaruh lingkungan juga besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar anak.
Lingkungan masyarakat yang kurang baik akan dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak.
c. Pengertian Matematika
.DPXV HVDU DKDVD ,QGRQHVLD ³PDWHPDWLND DGDODK LOPX tentang bilangan-bilangan yang berhubungan antara bilangan dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan ´
Menurut Soedjadi R 2000: 11 Matematika mempunyai beberapa definisi antara lain: Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang
terorganisir dan sistematik sebagai berikut:
commit to user
18 1 Matematika merupakan pengetahuan ilmu bilangan dan kalkulasi.
2 Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logika yang berhubungan dengan bilangan.
3 Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logic. 4 Matematika adalah pengetahuan yang mengadung aturan-aturan yang
kuat. Menurut pendapat Bandi Delphie 2009: 2
³0DWHPDWLND adalah bahasa simbolis yang memiliki fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan. Selain itu matematika merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat,
serta mengkomunikasikan ide-ide mengenai elemen dan kuantitas dalam bukunya Muhafilah, M, 1999.
´
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa: matematika adalah bahasa simbolis yang memiliki fungsi praktis untuk mengekspresikan
hubungan kuantitatif dan keruangan dalam cabang ilmu pengetahuan eksak, tentang bilangan, kalkulasi, penalaran logic, dan bentuk aturan-aturan yang
ketat dan pola keteraturan struktur yang terorganisasikan yang bersifat sangat kuat dan jelas, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian
masalah mengenai bilangan..
d. Pengertian Pecahan Sederhana
0HQXUXW FKPDG GNN ³LODQJDQ SHFDKDQ GDSDW GLJXQDNDQ untuk menyatakan banyaknya bagian dari suatu benda utuh yang dibagi
menjadi beberapa bagian yang sama besar. ´
Dalam kamus Besar Bahasa Indones LD ³3HFDKDQ DGDODK
bilangan yang bukan bulat seperti 23,38, dst. ´
Dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah bilangan yang bukan bulat seperti 23,38, dst. yang dapat digunakan untuk menyatakan banyaknya bagian
dari suatu benda utuh yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama besar.
commit to user
19
e. Pengertian Media
Menurut AECT, 1977: 19 dalam bukunya Arief S. Sadiman dan kawan- kawan:
³Media atau bahan adalah perangkat lunak software berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan
peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat keras hardware sendiri merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada
media tersebut. ´
Moedjiono dan Moh. Dimyati 1992: 2 menjelaskan bahwa: ³0HGLD
yakni bahan pembelajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada para siswa agar mereka dapat mencapai tujuan
´ Menurut Briggs 1970 : 6 dalam bukunya Arief S. Sadiman dkk
berpendapat bahwa ³media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar ´
Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat untuk menyampaikan informasi yang akan diberikan kepada siswa
dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi komunikasi dalam proses belajar mengajar sehinggga siswa lebih mudah dalam memahami
materiinformasi yang disampaikan guru.
f. Pengertian Film
Menurut Pringgodigdo. A.G. 1991: 328 Dalam ensiklopedi umum diterangkan
³ahwa film adalah Gambar Hidup.´ Menurut John Mcllwain 2007 : 97 dalam Kamus Inggris-Indonesia
1n ³film adalah cerita yang ditayangkan di televisi atau bioskop.´
Menurut Sadiman Arief S. dkk 1990 : 70 Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Sebagai
suatu media film mempunyai keunggulan-keunggulan antara lain: 1 Merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik anak yang cerdas
maupun lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan membaca atau penguasaan bahasa yang kurang, bisa diatasi
dengan menggunakan film;
commit to user
20 2 Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan
lambat dan pengulangan-pengulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi;
3 Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau;
4 Film dapat mengembara dengan lincahnya dari satu negara ke negara yang lain, horizon menjadi amat lebar, dunia luar dapat dibawa masuk kelas;
5 Film dapat menyajikan teori maupun praktek dari yang bersifat umum ke khusus atau sebaliknya;
6 Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas;
7 Film dapat menggunakan teknik-teknik seperti warna, gerak lambat, animasi dan sebagainya untuk menampilkan butir-butir tertentu;
8 Film memikat perhatian anak; 9 Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan dan sebagainya, sesuai
dengan kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas; 10 Film bisa mengatasi keterbatasan daya indera kita penglihatan; dan
11 Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak. Jadi dapat disimpulkan bahwa Film merupakan gambar hidup dengan
cerita yang sangat menarik dan dapat diulang-ulang, baik teori maupun praktek, dari dunia luar dapat dibawa ke dalam kelas, dan untuk mengatasi
keterbatasan indera penglihatan, serta merangsang motivasi kegiatan anak yang dapat memperjelas proses pembelajaran sehingga hasil belajar dapat
meningkat.
g. Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SDLB
Berdasarkan Standar Kompetensi Dasar pada Kurikulum SDLB-B, yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa 2006: 99 tujuan mata pelajaran matematika agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
commit to user
21 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan dan masalah.
5 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Menurut Kurikulum Sekolah Dasar 1993 tentang Garis-garis Besar Program Pengajaran GBPP, tujuan pelajaran matematika adalah sebagai berikut:
1 Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui
latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif.
2 Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan. Berdasarkan uraian tujuan matematika tersebut diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa matematika bertujuan agar siswa mampu berfikir kritis, realistis, dan penuh penalaran, sehingga hasil yang diharapkan dapat akurat dan
bertanggung jawab serta efisien.
h. Ruang Lingkup Pelajaran Matematika
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu SDLB-B meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1 ³Bilangan 2 Geometri dan pengukuran
3 Pengolahan data. Pecahan sederhana termasuk pada ruang lingkup bilangan.
´ Menurut Suseno dalam bukunya Nurhadi 2004: 1 ruang lingkup
matematika meliputi: ³2SHUDVLSHUKLPSXQDQatau aritmatika
2 Pengukuran 3 Aljabar
commit to user
22 4 Bangun ruang
HUILNLUVHFDUDNXDQWLWDWLI´ Sedangkan menurut Dali S. Naga yang dikutip oleh Mulyono
Abdurrahman 1997: 218, bidang studi matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang yaitu:
1 ³ULWPDWLND 2 Aljabar
3 HRPHWUL´ Dapat dijelaskan dari pengertian tersebut diatas:
1 Aritmatika atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan nyata dengan perhitungan
mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Secara singkat aritmatika atau berhitung adalah pengetahuan
tentang bilangan. 2 Aljabar adalah penggunaan abjad dalam aritmatika. Aljabar ternyata tidak
hanya menggunakan abjad sebagai lambang bilangan yang diketahui atau yang belum diketahui, tetapi juga menggunakan lambang-lambang lain
seperti titik-titik, lebih besar, lebih kecil, dan sebagainya. 3 Geometri adalah cabang matematika yang berkenaan dengan titik dan garis.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa: mata pelajaran matematika adalah ilmu yang mempelajari bilangan-bilangan, hubungan antara
bilangan dan prosedur operasional yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam matematika yang perlu dibuktikan kebenaranya, dalam bilangan pecahan
termasuk ruang lingkup aritmatika atau bilangan.
B. Kerangka Berpikir