Tahap penawaran saham Tahap pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia

17 Adapun informasi yang disajikan dalam prospektus, yaitu: a. Jadwal proses go public b. Sejarah singkat perusahaan c. Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga AD ART d. Para pengelola komisaris dan direksi e. Struktur organisasi f. Pendapat dari konsultan hukum g. Pendapat dari penilai h. Laporan keuangan yang sudah diaudit akuntan publik 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Perubahan Modal i. Proyeksi yang dirinci per tahun j. Kebijaksanaan dividen yang akan diambil emiten k. Risiko yaitu kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan perusahaan tidak berhasil mencapai proyeksi sehingga menyebabkan investor merugi.

3. Tahap penawaran saham

Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penawaran saham, yaitu: Universitas Sumatera Utara 18 a. Mempublikasikan prospektus Investor dapat mengetahui kondisi perusahaan sehingga dapat memutuskan apakah membeli surat berharga yang ditawarkan atau tidak. Untuk mempublikasikan prospektus dapat dilakukan dengan cara, antara lain mengiklankan secara lengkap di surat kabar nasional dan melakukan public expose. b. Melakukan penawaran perdana Investor mulai bisa membeli saham, inilah yang dimaksud membeli di pasar perdana. Membeli saham di pasar perdana tetap harus melalui perusahaan pialang. c. Penjatahan efek Hal ini diperlukan jika permintaan melebihi persediaan yang ada. Selain itu juga untuk menghindari efek jatuh kepada sedikit investor, sebab semakin sedikit investor yang memegang efek, maka akan semakin tidak likuid efek tersebut di pasar sekunder. d. Refund Yaitu pengembalian uang investor. Ini terjadi jika dalam penjatahan efek, investor tersebut tidak mendapatkan jatah. Misalnya, harga saham Rp. 1.000, investor A menyetor Rp. 1 juta untuk mendapatkan 1000 lembar saham. Ternyata investor A hanya kebagian 500 lembar, maka sisa uang Rp. 500.000 dikembalikan pada periode ini. Universitas Sumatera Utara 19

4. Tahap pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia

Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia BEI. Adapun langkah-langkah yang harus dilalui dalam masa pencatatan saham di BEI, yaitu: 1. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan ketentuan pencatatan efek di BEI. 2. Bursa melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan. 3. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, bursa memberikan surat persetujuan pencatatan. 4. Emiten membayar biaya pencatatan listing fee. 5. Bursa mengumumkan pencatatan efek di papan perdagangan elektronik bursa. 6. Efek mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di BEI. Pada masa ini, dimulailah perdagangan di pasar sekunder. Meskipun sudah dicatat di BEI, proses go public belum selesai. Tahap selanjutnya adalah melaksanakan kewajiban yang harus dipenuhi setelah pencatatan, yaitu: a. Menerbitkan laporan tahunan Investor bisa mengetahui prestasi perusahaan dan menilai apakah emiten mampu memenuhi janjinya yang dulu dituangkan dalam prospektus. b. Membayar biaya go public Selain listing fee, perusahaan yang sudah go public juga harus memenuhi kewajiban biaya yang lainnya, seperti biaya tahunan annual fee. Universitas Sumatera Utara 20 c. Mengadakan RUPS Dalam forum ini, perusahaan publik memutuskan berapa laba yang dibagi sebagai dividen dan berapa yang digunakan sebagai laba ditahan. Investor dapat mengajukan usulan. d. Keterbukaan Emiten harus bersifat terbuka, misalnya dengan membentuk sekretariat perusahaan corporate secretary. Apabila perusahaan yang ingin go public melaksanakan langkah-langkah yang telah ditetapkan tersebut, hal itu akan mempermudah dan mempercepat cita- cita perusahaan untuk menjadi perusahaan publik. Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut sudah merupakan milik masyarakat pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Besarnya kepemilikan tergantung dari besarnya persentase saham yang dimiliki oleh investor. Sebagaimana yang diwajibkan oleh keputusan menteri keuangan Nomor 1548KMK.0131990 Hapsari, 2012 perusahaan publik harus memenuhi beberapa kesanggupan, yaitu: 1. Keharusan untuk keterbukaan full disclosure. Indikator pasar modal yang sehat adalah transparansi atau keterbukaan. Sebagai perusahaan publik yang sahamnya telah dimiliki oleh masyarakat, harus menyadari keterbukaan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, emiten harus memenuhi persyaratan disclosure dalam berbagai aspek sesuai dengan kebutuhan pemegang saham dan masyarakat serta perturan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara 21 2. Keharusan untuk mengikuti peraturan-peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan. Setelah perusahaan go public dan mencatatkan efeknya di bursa, maka emiten sebagai perusahaan publik, wajib menyampaikan laporan secara rutin maupun laporan lain jika ada kejadian kepada BAPEPAM dan BEI. Seluruh laporan yang disampaikan oleh emiten kepada bursa secepatnya akan dipublikasikan oleh bursa kepada masyarakat pemodal melalui pengumuman di lantai bursa maupun melalui papan informasi. Hal ini penting, karena sebagian investor tidak memilii akses informasi langsung kepada emiten. Untuk mengetahui kinerja perusahaan, investor sangat tergantung pada informasi tersebut dan kewajiban pelaporan dapat membantu penyediaan informasi sehingga informasi dapat sampai secara tepat waktu dan tepat guna kepada investor. 3. Gaya manajemen yang berubah dari informal ke formal. Sebelum go public manajemen tidak mempunyai kewajiban untuk menghasilkan laporan apapun. Tetapi sesudah go public mempunyai komunikasi dengan pihak luar, misalnya BAPEPAM, akuntan publik, dan stakeholder. Hubungan-hubungan tersebut merupakan hubungan formal yang dilakukan kepada pihak luar, dan aturan-aturan yang berlaku merupakan aturan yang dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan. 4. Kewajiban membayar deviden. Investor membeli saham karena mengharapkan ada keuntungan atau deviden yang dibagi tiap periode dan perusahaan harus memenuhi kewajiban ini Universitas Sumatera Utara 22 secara teratur dan konstan. Jika tidak, maka akan menurunkan kredibilitas perusahaan. 5. Senantiasa berusaha untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan. Perusahaan harus menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dalam dunia persaingan sehingga harus bekerja keras untuk memperoleh itu. Hal ini merupakan salah satu kewajiban perusahaan kepada investor yang telah menanamkan modalnya.

2.2 Underpricing

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN: SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 74 8

Pengaruh variabel keuangan dan non keuangan Terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan initial public offering (ipo) Di bursa efek indonesia

0 5 120

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

8 87 143

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2004 2008)

0 4 92

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 10

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 2

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Initial Public Offering - Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan terhadap Underpricing pada Saham Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (Periode Januari 2007 sampai dengan Juni 201

0 0 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan terhadap Underpricing pada Saham Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (Periode Januari 2007 sampai dengan Juni 2012)

0 0 13

ABSTRAK PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11