38 menurunkan minat investor untuk membeli saham pada saat IPO. Oleh karena itu,
kenaikan inflasi akan menurunkan harga saham sehingga berpengaruh negatif terhadap initial return.
5. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga adalah prosentase suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia. Tingkat suku bunga ini dapat mempengaruhi pemilik perusahaan dalam
melakukan pemenuhan kebutuhan pendanaan. Suku bunga bank sebagai salah satu variabel yang dapat mempengaruhi pemilik perusahaan dalam melakukan
penerbitan saham dan juga mempengaruhi investor dalam menetapkan keputusan dalam melakukan investasi. Kenaikan suku bunga bank dapat menyebabkan
penurunan harga karena turunnya permintaan terhadap saham akibat naiknya suku bunga deposito. Masyarakat akan lebih suka untuk deposito karena
masyarakat cenderung memilih investasi bebas resiko yang mempunyai keuntungan lebih tinggi dan pasti. Hal tersebut dapat mempengaruhi harga
saham perusahaan yang melakukan IPO dan dapat menyebabkan underpricing.
Menurut Tandelilin 2001, tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang present value aliran kas perusahaan, sehingga
kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Tingkat suku bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang harus ditanggung
perusahaan. Di samping itu, tingkat bunga yang tinggi juga akan menyebabkan return yang disyaratkan investor dari suatu investasi akan meningkat.
Tingkat bunga SBI akan berpengaruh negatif dan positif, penurunan
tingkat bunga pinjaman atau tingkat bunga deposito akan menaikkan harga saham di pasar dan laba bersih per saham, sehingga mendorong harga saham meningkat.
Penurunan bunga deposito akan mendorong investor mengalihkan investasinya
Universitas Sumatera Utara
39 dari perbankan ke pasar modal. Investor akan memborong saham sehingga harga
saham terdorong naik akibat meningkatkan permintaan saham. Kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki dampak negatif terhadap setiap emiten, karena akan
meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan laba per saham juga menurun dan akhirnya akan
berakibat turunnya harga saham di pasar. Di sisi lain, naiknya suku bunga deposito akan mendorong investor untuk menjual saham dan kemudian menabung
hasil penjulan itu dalam deposito. Penjualan saham secara besar-besaran akan menjatuhkan harga saham di pasar. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga
pinjaman atau suku bunga deposito akan mengakibatkan turunnya harga saham sehingga suku bunga berpengaruh negatif terhadap initial return.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian mengenai
faktor-faktor yang
mempengaruhi
underpricing telah banyak dilakukan diantaranya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Trisnaningsih 2005 dengan menggunakan variabel reputasi underwriter, ROA, dan financial leverage. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis regresi berganda dan menyimpulkan bahwa reputasi underwriter dan financial leverage berpengaruh terhadap underpricing pada tingkat signifikasi 5,
sedangkan variabel ROA tidak berpengaruh terhadap underpricing. Suyatmin dan Sujadi 2006 berdasarkan data perusahaan yang IPO di BEI
pada tahun 1999 sampai dengan 2003 menguji pengaruh variabel umur perusahaan, besaran perusahaan, reputasi auditor, reputasi underwriter, jenis
underwriter, laba per saham EPS, ukuran penawaran proceed, current ratio
Universitas Sumatera Utara