yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013, sehingga hipotesis kelima yang diajukan diterima.
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan
hutang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Amirya dan Atmini 2008 yang menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan
memilliki sumber dana internal yang lebih tinggi, sehingga dana tersebut
dapat digunakan
dalam pembiayaan
operasional perusahaan dan pada akhirnya dapat mengurangi penggunaan
hutang perusahaan. Seperti pada pecking order theory tentang hierarki pembiayaan yang dimulai dari laba ditahan, hutang dan
yang terakhir adalah saham baru.
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional,
Kebijakan Dividen,
dan Pertumbuhan Perusahaan, serta Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang
perusahaan, hal
ini dibuktikan
dengan diperolehnya
nilai Unstandardized Beta Coefficients kepemilikan manajerial MOWN
sebesar -0,718 dengan signifikansi 0,586. Nilai signifikansi Kepemilikan Manajerial yang lebih besar dari nilai signifikansi yang
diharapkan 0,05 menunjukkan bahwa hipotesis pertama ditolak, sehingga Kepemilikan Manajerial tidak dapat digunakan untuk
memprediksi Kebijakan Hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
2. Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang
perusahaan, hal
ini dibuktikan
dengan diperolehnya
nilai Unstandardized Beta Coefficients kepemilikan institusional INSWN
sebesar -0,760 dengan signifikansi 0,133. Nilai signifikansi Kepemilikan Institusional yang lebih besar dari nilai signifikansi yang