5.9 Lama Rawatan Penderita DM Tabel 5.9 Lama Rawatan Rata-rata Penderita DM
Lama Rawatan Rata-rata X
Standar Deviasi 95 Confidence of Interval
Coefisien of Variation Minimum
Maksimum 8,41
8,491 7,37 - 9,46
72,103 1
73
Berdasarkan tabel 5.9 di atas dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita DM di RSUD. Dr. Djasamen Saragih tahun 2004-2008 adalah 8,41 hari
dengan Standar Deviasi sebesar 8,491, dan Coefisien of Variation sebesar 72,103. Lama rawatan penderita bervariasi, yaitu lama rawatan tersingkat adalah 1 hari dan
yang terlama adalah 73 hari. Dari Confidence Interval CI dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini lama rawatan penderita DM adalah 7,37 – 9,46 hari.
5.10 Keadaan Sewaktu Pulang Penderita DM Tabel 5.10 Distribusi Proporsi Penderita DM yang Dirawat Inap Di RSUD Dr.
Djasamen Saragih Pematang Siantar Tahun 2004-2008 Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Keadaan Sewktu Pulang f
Pulang berobat jalan Pulang atas permintaan sendiri
Meninggal 220
9 28
85,6 3,5
10,9
Total 257 100
Berdasarkan tabel 5.10 di atas dapat diketahui bahwa proporsi penderita DM yang dirawat inap di RSUD. Dr. Djasamen Saragih tahun 2004-2008 berdasarkan
keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan sebesar 85,6, pulang atas permintaan sendiri sebesar 3,5, dan meninggal sebesar 10,9.
Universitas Sumatera Utara
5.11 Uji Statistik 5.11.1 Lama Rawatan Berdasarkan Tipe DM
Tabel 5.11 Perbedaan Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Tipe DM Lama Rawatan Rata-rata
Tipe DM f X SD
Tipe 1 Tipe 2
8 249
4,38 8,54
5,236 8,551
t = 1,369 df = 255
p = 0,295
Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa dari 257 kasus DM ada 8 orang
penderita DM tipe 1 dengan lama rawatan rata-rata 4,38 hari dan 249 orang penderita DM tipe 2 dengan lama rawatan rata-rata 8,54 hari.
Berdasarkan uji statistik t-test nilai p 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan tipe DM.
5.11.2 Lama Rawatan Berdasarkan Status Komplikasi Tabel
5.12 Perbedaan Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Status
Komplikasi
Lama Rawatan Rata-rata Komplikasi
f X SD
Ada Tidak ada
142 115
8,54 8,26
10,025 6,129
t = 0,257 df = 255
p = 0,331
Berdasarkan tabel 5.12 di atas dapat diketahui bahwa dari 257 kasus DM ada 142 orang penderita yang mengalami komplikasi dengan lama rawatan rata-rata 8,54
hari dan 115 orang penderita DM tidak mengalami komplikasi dengan lama rawatan rata-rata 8,26 hari.
Berdasarkan uji statistik t-test nilai p 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan status komplikasi.
Universitas Sumatera Utara
Lama rawatan penderita DM berdasarkan jenis komplikasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.13 Perbedaan Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Jenis Komplikasi Lama Rawatan Rata-rata
Jenis Komplikasi f X SD
Akut Kronis
14 128
6,36 8,77
5,891 10,366
t = 0,855 df = 140
p = 0,483
Berdasarkan tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa dari 142 kasus DM yang
mengalami komplikasi ada 14 penderita yang mengalami komplikasi akut dengan lama rawatan rata-rata 6,36 hari dan 128 penderita DM mengalami komplikasi kronis
dengan lama rawatan rata-rata 8,77 hari. Berdasarkan uji statistik t-test nilai p 0,05 yang berarti tidak terdapat
perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis komplikasi.
5.11.3 Status Komplikasi DM Berdasarkan Umur Tabel 5.14 Perbedaan Distribusi Proporsi Status Komplikasi DM Berdasarkan
Umur Status Komplikasi
Ada Tidak ada
Total Umur
f F f
40 tahun ≥ 40 tahun
11 129
68,8 54,9
5 106
31,2 45,1
16 235
100 100
Berdasarkan tabel 5.14 di atas dapat diketahui bahwa dari 16 penderita DM yang berumur 40 tahun, terdapat 11 orang penderita 68,8 yang mengalami
komplikasi dan 5 orang penderita 31,2 yang tidak mengalami komplikasi. Dari 235 orang penderita DM yang berumur
≥ 40 tahun, terdapat 129 orang penderita
Universitas Sumatera Utara
54,9 yang mengalami komplikasi dan 106 orang penderita 45,1 yang tidak mengalami komplikasi.
Berdasarkan hasil tabulasi silang di atas, analisa dengan uji statistik Chi- Square diperoleh p 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi
status komplikasi berdasarkan umur.
5.11.4 Tipe DM Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Tabel 5.15 Perbedaan Distribusi Proporsi Tipe DM Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang Tipe DM
Tipe 1 Tipe 2
Total Keadaan Sewaktu Pulang
f f f
Pulang berobat jalan Pulang atas permintaan sendiri
Meninggal 7
1 3,2
11,1 213
8 28
96,8 88,9
100 220
9 28
100 100
100
Berdasarkan tabel 5.15 di atas dapat diketahui bahwa dari 220 orang penderita yang pulang berobat jalan, terdapat 7 orang 3,2 penderita DM tipe 1 dan 213
orang 96,8 penderita DM tipe 2. Dari 9 orang penderita yang pulang atas permintaan sendiri, terdapat 1 orang 11,1 penderita DM tipe 1 dan 8 orang
88,9 penderita DM tipe 2. Dari 28 orang penderita DM yang meninggal, semua 100 merupakan penderita DM tipe 2.
Berdasarkan hasil tabulasi silang di atas, analisa dengan uji statistik Chi- Square tidak dapat dilakukan karena ada 2 sel 33,3 yang expected count-nya
kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
5.11.5 Status Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Tabel
5.16 Perbedaan Distribusi Proporsi Status Komplikasi Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang
Status Komplikasi Ada Tidak
ada Total
Keadaan Sewaktu Pulang f f f
Pulang berobat jalan Pulang atas permintaan sendiri
Meninggal 115
6 21
52,3 66,7
75 105
3 7
47,7 33,3
25 220
9 28
100 100
100
Berdasarkan tabel 5.16 di atas dapat diketahui bahwa dari 220 orang penderita yang pulang berobat jalan, terdapat 115 orang 52,3 penderita DM yang
mengalami komplikasi dan 105orang 47,7 penderita DM yang tidak mengalami komplikasi. Dari 9 orang penderita yang pulang atas permintaan sendiri, terdapat 6
orang 66,7 penderita DM yang mengalami komplikasi dan 3 orang 33,3 penderita DM yang tidak mengalami komplikasi. Dari 28 orang penderita DM yang
meninggal, 21 orang 75 penderita DM yang mengalami komplikasi dan 7 orang 25 penderita DM yang tidak mengalami komplikasi.
Berdasarkan hasil tabulasi silang di atas, analisa dengan uji statistik Chi- Square tidak dapat dilakukan karena ada 2 sel 33,3 yang expected count-nya
kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Jumlah Kasus DM dan CFR DM Berdasarkan Tahun
Jumlah kasus DM dan CFR DM berdasarkan tahun di RSUD. Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar tahun 2004-2008, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 6.1 Diagram Bar Jumlah Kasus DM dan CFR DM Yang Dirawat Inap di RSUD. Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2004-
2008 Berdasarkan Tahun
Gambar 6.1 di atas menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi kasus setiap tahunnya. Pada tahun 2004 terdapat 89 kasus yang mengalami peningkatan pada
tahun 2005 menjadi 143 kasus. Pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 117 kasus yang mana pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 185 kasus dan
pada tahun 2008 terjadi peningkatan kembali menjadi 187 kasus. Berdasarkan gambar di atas diketahui pula CFR tertinggi adalah pada tahun 2007 yaitu sebesar 11,4
yang diperoleh dari angka kematian 21 kasus dibagi jumlah kasus pada tahun yang
Universitas Sumatera Utara