Distribusi Jawaban Memberikan Dukungan Kepada Calon dalam Kampanye No Distribusi Jawaban Kebijakan Menguntungkan Calon Kepala Daerah Kota Medan No

8. Distribusi Jawaban Memberikan Dukungan Kepada Calon dalam Kampanye No

Memberi Dukungan Kepada Calon Pilkada Dalam kampanye Jumlah Persentase 1 Mengetahui 81 81 2 Tidak Tahu 12 12 3 Tidak Menjawab 7 7 81 12 7 Memberikan Dukungan Kepada Calon Dalam … Pegawai Negeri Sipil memang harus dituntut netral dalam setiap pemilu. Karena Pegawai Negeri Sipil adalah pamong rakyat yang bertugas untuk melayani rakyat bukan melayani kepentingan politik. Dalam hal pilkada Kota Medan 2010, Pegawai Negeri Sipil sudah menyadari bahwa pentingnya netralitas birokrasi. Hal ini dapat dilihat bahwa mayoritas Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Medan Sunggal menyatakan tidak member dukungan dalam kampanye Pilkada Kota Medan kepada salah satu calon dengaan 81. Tetapi masih ada juga Pegawai Negeri Sipil yang member dukungan kepada salah satu calon dalam kampanye dengan 12. Sedangkan 7 menyatakan tidak menjawab tentang dukungan kepada calon dalam kampanye Pilkada Kota Medan. Posisi PNS pada Pemilukada kali ini mempunyai nilai tawar yang sangat tinggi. Mendasari UU 32 2004 bahwa yang dilarang PNS menjadi tim dan pelaksanaan kampanye, datang ditempat kampanye di saat jam kerja, mengenakan atribut PNS. PNS dilarang memberikan dukungan terhadap bakal calon . Hal itu mendasar Surat Edaran Men PAN, yang isinya antara lain melarang PNS terlibat aktif dalam penyelenggaraan pemilu.

9. Distribusi Jawaban Kebijakan Menguntungkan Calon Kepala Daerah Kota Medan No

Kebijakan Yang Menguntungkan Jumlah Persentase 1 Tidak 88 88 2 Ada 8 8 3 Tidak Menjawab 4 4 88 8 4 Memberikan Dukungan Kepada Calon Dalam … Keuntungan dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh birokrasi kepada calon kepala daerah akan memberikan suatu kesan kepada masyarakat bahwa tidak terjadinya netralitas birokrasi. Tapi ini tidak terjadi di Pemerintahan kecamatan Medan Sunggal yang tidak memberikan suatu kebijakan yang menguntungkan kepada calon walikota. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang mayoritas menyatakan tidak membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan salah satu calon untuk memenangkan calon tertentu dengan 88. Sedangkan 8 menyatakan membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan calon kepala daerah. Dan hanya 8 menyatakan tidak tahu kebijakan-kebijakan yang menguntungkan salah satu calon dalam pemenangan pilkada Kota Medan. Posisi incumbent diakui sangat menguntungkan bagi kandidat. Keuntungan bagi incumbent yang bisa digunakan secara idak sah atau paling tidak secara tidak etis pada pelaksanaan Pilkada adalah: 1. Kepala Daerah yang sedang berkuasa dapat memanfaatkan program-program dan anggaran pemerintah baik dari pusat maupun daerah untuk mengkapitalisasi popularitasnya. 2. Memanfaatkan relasi dengan pejabat pusat dan pejabat daerah serta dengan aparat birokrasi di bawahnya termasuk kepala dinas, camat, hingga lurahkepala desa. Jadi seluruh hubungan vertikal maupun horizontal bisa dijadikan modal. 3. Potensi penyimpangan menjadi demikian terbuka karena tidak tegasnya ketentuan mengenai kampanye terutama mengenai kampanye sebelum waktunya serta sanksi bagi pelanggarnya. Sebelum tahapan kampanye yang ditentukan KPUD, incumbent akan dengan leluasa melakukan berbagai kegiatan untuk “kampanye” dengan berbagai dalih. 4. Kurang memadainya ketentuan perundang- undangan akan membuat penyimpangan dalam perolehan dan penggunaan dana kampanye serta money politics menjadi semakin meluas.

10. Distribusi Jawaban Arahan ada untuk memilih calon tertentu No