belajar pada siklus II meningkat menjadi 83,33 atau terdapat 10 siswa dari 12 siswa. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II sebesar 25. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa.
c. Penelitian yang dilakukan oleh Yunus Azmi dengan judul “Peningkatan
Keterampilan Membaca Aksara Jawa melalui Pendekatan SAVI dengan Media Flashcard pada Siswa Kelas IV SDN Ngaliyan 05 Semarang
”. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pada kegiatan pembelajaran
membaca Aksara Jawa dengan pendekatan SAVI ini dapat dikatakan berjalan secara optimal. Tes formatif pada akhir siklus II diperoleh hasil 33 siswa atau
82,5 mendapat nilai lebih dari 70, dan sisanya 7 orang siswa atau 7,5 mendapat nilai sama atau dibawah 65.
Hasil penelitian di atas menjadi acuan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Pembelajaran IPS melalui Pendekatan
SAVI pada Siswa Kelas IV SD N 1 Gunungpati Kota Semarang”.
2.3 Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran baik
guru maupun siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan suatu pendekatan pembelajaran sebagai sarana untuk
mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil
belajar atau prestasi siswa. Salah satu diantaranya adalah menggunakan pembelajaran melalui pendekatan SAVI menggunakan media video pembelajaran.
Kondisi awal pembelajaran sebelum menggunakan pendekatan SAVI dengan media video pembelajaran lebih berpusat pada guru, siswa mengalami
kesulitan belajar IPS, sehinggga mengakibatkan hasil belajar IPS rendah. Kemudian peneliti memotivasi siswa dan menerapkan pendekatan SAVI dengan
media video pembelajaran dalam pembelajaran IPS. Hal tersebut diperkuat yang dikemukakan Meier 2007 yaitu ada beberapa kelebihan dari pendekatan SAVI
antara lain: membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual, memunculkan suasana
belajar yang lebih baik, menarik dan efektif, mampu membangkitkan kreatifitas dan meningkatkan kemampuan psikomotor siswa, dan memaksimalkan ketajaman
konsentrasi siswa melalui pembelajaran secara visual, auditori dan intelektual sehingga sejalan dengan tujuan pembelajaran IPS yaitu peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: 1 mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2 memiliki kemampuan dasar untuk
berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3 memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4 memilik kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk,
ditingkat lokal, nasional, dan global Depdiknas, 2007:575. Dengan adanya SAVI maka akan memudahkan guru untuk memberikan gambaran mengenai
tujuan pembelajaran IPS.Penelitian ini mengggunakan Video pembelajaran
sebagai media pembelajaran dengan pendekatan SAVI untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan video pembelajaran maka tampilan menjadi lebih menarik
dengan menggunakan desain warna dan suara sehingga diharapkan akan tercipta suasana pembelajaran yang segar dan menyenangkan. Interaksi yang berbentuk
latihan menampilkan sejumlah soal yang bervariasi yang harus dijawab oleh siswa, dan disediakan umpan balik dan penguatan reinforcement baik yang
bersifat positif. Pembelajaran IPS menggunakan pendekatan SAVI dengan media video
pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, mengembangkan pengetahuan secara mandiri, sikap dan keterampilannya. Selain
itu komponen-komponen yang terstruktur dalam pendekatan SAVI dengan media video pembelajaran memungkinkan terciptanya kondisi pembelajaran yang
kondusif bagi siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran, bekerjasama dengan teman secara efektif, berinteraksi
dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung efektif. Hal ini akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa yang lebih baik.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam bagan kerangka berpikir berikut.
1. Pembelajaran lebih berpusat pada guru
2. Siswa malas belajar IPS
3. Mengalami kesulitan belajar IPS
4. Siswa pasif
5. Hasil belajar IPS rendah
Kondisi Awal
1. siswa mengamati video pembelajaran yang
ditayangkan oleh guru. visualization 2.
siswa menyimak materi dari video yang ditayangkan. auditory
3. secara berkelompok siswa mendiskusikan
penugasan yang diberikan oleh guru dari tayangan video pembelajaran. intellectually
4. perwakilan kelompok maju ke depan untuk
mendemonstrasikan hasil diskusi. somatic 5.
kelompok lain mengamati hasil demonstraasi kelompok. visualization
6. kelompok lain menyiapkan tanggapan berupa
tambahan, kritik atau saran. intellectually 7.
kelompok lain
membacakan hasil
tanggapannya. auditory 8.
siswa bersama-sama menyimpulkan inti materi penugasan.
Pelaksanaan
Kondisi Akhir 1.
Keterampilan guru meningkat 2.
Aktivitas Siswa meningkat 3.
Hasil belajar IPS meningkat
Gambar 2. 1. Kerangka Berfikir
2.4 Hipotesis Tindakan