Metode Penelitian METODE PENELITIAN
dengan menggunakan model pembelajaran Time Token Arends dan VIIIB dengan model pembelajaran NHT.
b. Dalam menerapkan model pembelajaran Time Token Arends menurut
Huda 2013: 240 ada beberapa tahap, yaitu : •
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar. •
Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. •
Guru memberikan tugas pada siswa. •
Guru memberikan sejumlah kupon berbicara dengan waktu + 30 detik per kupon pada setiap siswa.
• Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum
berbicara atau memberi komentar. Satu kupon untuk satu kesempatan bicara. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran
dengan siswa lainnya, siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara
sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya sampai semua kuponnya habis, sehingga semua anak berbicara.
• Guru memberi sejumlah nilai berdasarkan waktu yang digunakan
tiap siswa dalam berbicara. Huda, 2013: 240
Dalam penelitian menggunakan model pembelajaran Time Token Arends, peneliti menggunakan kartu bicara. Pembelajaran dengan
kartu bicara merupakan salah satu dari kelompok model pembelajaran interaksi sosial. Kelompok model pembelajaran interaksi sosial
menekankan pada hubungan personal dan sosial antar siswa. Interaksi antar guru dengan peserta didik dan interaksi antar peserta didik
sangat diperhatikan dalam metode pembelajaran ini.
c. Langkah dalam menerapkan model pembelajaran NHT menurut Slavin
2005 : 176 adalah sebagai berikut:
• Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran SP, Lembar Kerja Siswa LKS
yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. •
Pembentukan Kelompok Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa
menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5-8 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan
nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial,
ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal pre-test sebagai
dasar dalam menentukan masing-masing kelompok. Dalam
pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan
LKS atau masalah yang diberikan oleh guru. •
Diskusi Masalah Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap
siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan