Uji Fitokimia Keanekaragaman Floristik dan Pemanfaatannya Sebagai Tumbuhan Obat di Kawasan Konservasi II Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Provinsi Sulawesi Utara

111 Penetapan Kadar Abu Cawan porselin kosong dipanaskan di atas api kemudian dimasukkan dalam tanur bersuhu 600 C, proses pengabuan dilakukan selama 2 jam, kemudian contoh didinginkan dalam eksivator dan ditimbang. 100 x awalgr contoh Bobot akhirgr contoh Bobot abu Kadar = Penetapan Rendemen Air Penetapan rendemen crude extract diperlukan untuk mengetahui dan membandingkan jumlah senyawa yang dapat terambil dengan menggunakan berbagai macam pelarut. Sampel dengan jumlah 3 gram direndam dengan air selama 24 jam kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan rotari evaporator hingga kering. Hasil ekstrak yang dihasilkan kemudian ditimbang. 100 x awal Sampel ekstrak Bobot air Rendemen = Penetapan Rendemen Pelarut Organik Sampel dengan jumlah 3 gram direndam dalam pelarut organik selama 24 jam kemudian disaring. Filtrat yang dihasilkan diuapkan dengan rotari evaporator hingga kering. Hasil ekstrak yang dihasilkan kemudian ditimbang. 100 x awal Sampel ekstrak Bobot organik pelarut Rendemen =

2. Uji Fitokimia

a. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah biji pinang yaki Areca vestiaria yang diambil dari habitat aslinya yaitu Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Sulawesi Utara.Bahan kimia yang digunakan yaitu H 2 SO 4 2M, HCl, Mg, FeCl 3 1, Na OH 10, pelarut-pelarut tehnis antara lain alkohol 80, heksana, kloroform, etil asetat, serta aquades, pereaksi Wagner, Meyers, Dragendorf. 112

b. Peralatan

Alat yang digunakan antara lain cawan porselein, erlenmeyer, corong pisah, pipet,gelas ukur, gelas piala, botol-botol,gelas pengaduk, neraca analitik, alat refluks dan maserator.

c. Prosedur Kerja

• Penyiapan sampel Biji pinang yaki dijemur di bawah sinar matahari, dan setelah kering bahan digiling halus,ditimbang dan diekstraksi dengan pelarut sesuai keperluan analisis. • Pembuatan Pereaksi Pereaksi Mayer : Sebanyak 1,36 g HgCL 2 dilautkan dalam 60 ml aquades. Pada bagian lain dilarutkan pula 5 g KI dalam 10 ml aquades. Kedua larutan ini kemudian dicampurkan dan diencerkan dengan aquades sampai menjadi 100 ml. Pereaksi ini disimpan dalam botol berwarna gelap. Pereaksi Dragendorf : Sebanyak 8 gr KI dilarutkan dalam 20 ml aquades, sedangkan pada bagian lain 0,85 g bismut sub nitrat dilarutkan dalam 10 ml asam asetat glasial dan 40 ml aquades. Kedua larutan tersebut dicampur dan disimpan dalam botol berwarna gelap. Untuk penggunaannya, satu bagian larutan ini diencerkan dengan 23 bagian larutan 20 ml asam asetat glasial dalam 100 ml aquades. Pereaksi Wagner : Sebanyak 1,27 g iod dan 2 g KI dilarutkan dalam 5 ml aquades. Kemudian larutan ini diencerkan menjadi 100 ml dengan aquades. Jika terjadi endapan, dilakukan penyaringan dan disimpan dalam botol berwarna gelap. Pengujian Golongan Alkaloid : Sebanyak 4 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan ditambah kloroform secukupnya, dan penghancuran dilanjutkan lagi. Kemudian ditambah 10 ml amoniak. Fraksi kloroform dipisahkan dan diasamkan dengan H 2 SO 4 2M.Fraksi H 2 SO 4 diambil, kemudian ditambahkan pereaksi Mayer, Dragendorf dan Wagner. Jika terbentuk endapan putih dengan pereaksi Mayer, dengan pereaksi Dragendorf memberikan endapan jingga dan dengan pereaksi Wagner memberikan endapan coklat, maka uji dinyatakan positif terhadap alkaloid. 113 Pengujian Golongan Triterpenoid dan Steroid : Sebanyak 50 – 100 mg sampel ditambahkan etanol lalu dipanaskan dan disaring. Filtratnya diuapkan dan ditambahkan eter. Lapisan eter dipipet dan diuji dengan pereaksi Lieberman Buchard. Adanya warna merah ungu menunjukkan positif terhadap triterpenoid dan warna hijau menunjukkan positif mengandung steroid. Pengujian Golongan Flavanoid : Sebanyak 200 mg sampel yang telah dihaluskan, diekstrak dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama 5 menit dalam tabung reaksi. Hasil ekstrak dipipet dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang lain. Selanjutnya ditambahkan beberapa tetes HCl pekat. Kemudian ditambahkan 0,2 g serbuk Mg. Adanya flavonoid ditunjukkan oleh timbulnya warna merah coklat dalam waktu tiga menit. Pengujian Golongan Tanin Sebanyak 20 mg sampel yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 2 ml air lalu dipanaskan, kemudian ditambahkan FeCl 3 . Terbentuknya warna biru kehitaman atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin. Pengujian Golongan Saponin : Sebanyak 20 mg sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan aquades sampai seluruhnya terendam air, kemudian dipanaskan selama 5 menit. Didinginkan dan dikocok kuat-kuat sampai berbusa. Timbulnya busa yang stabil selama 5 – 10 menit menunjukkan adanya saponin. Pengujian Golongan Kuinon : Sampel ditambahkan metanol lalu dipanaskan. Kemudian ditambahkan Na OH 1. Adanya kuinon ditandai dengan timbulnya warna merah.

3. Pengujian Toksisitas