Tabel 3.11 Kriteria Proses Pembelajaran Kewirausahaan, Sarana Prasarana
Business Center,  Lingkungan Keluarga dan Minat Berwirausaha
Interval Presentase
Kriteria Proses
Pembelajaran Kewirausahaan
Sarana Prasarana
Business Center
Lingkungan Keluarga
Minat Berwirausaha
81,26 - 100 Sangat baik
Sangat Baik
Sangat baik Sangat tinggi
62,51 - 81,25 Baik
Baik Baik
Tinggi 43,76 - 62,50
Buruk Buruk
Buruk Rendah
25 - 43,75 Sangat buruk
Sangat buruk
Sangat buruk
Sangat rendah Sumber : Data diolah, 2015
3.7 Uji Asumsi Klasik
Uji  asumsi  klasik  adalah  persyaratan  statistik  yang  harus  di  penuhi  pada analisis  regresi  berganda  yang  berbasis  OLS  ordinary  least  square.    Pada
penelitian  ini  menggunakan  uji  asumsi  klasik  karena  variabel  menggunakan interval  Ghozali,  2009:145.  Jadi  analisis  regresi  yang  tidak  berdasarkan  OLS
tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi ordinal. Tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linier,
misal  uji  multikolinieritas  tidak  dapat  digunakan  untuk  analisis  regresi  linier sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada cross sectional. Model
regresi  dapat  menghasilkan  estimator  linier  tidak  bias,  yang  paling  baik  atau dikenal  dengan  istilah  BLUE  Best  Linear  Unbiased  Estimator  Sarwoko,
2005:33.  BLUE  dapat  dicapai  apabila  memenuhi  syarat  asumsi  klasik.  Dengan terpenuhinya  asumsi  tersebut,  maka  hasil  yang  diperoleh  dapat  lebih  akurat  dan
mendekati atau sama dengan kenyataan. Uji  asumsi  klasik  dilakukan  sebelum  uji  hipotesis,  hal  ini  dimaksudkan
untuk  mengetahui  apakah  model  yang  dipakai  tersebut  relevan  atau  tidak  karena akan di jadikan sebagai prediksi.
3.7.1 Uji Normalitas
Uji  normalitas  digunakan  untuk  menguji  apakah  dalam  model  regresi variabel  pengganggu  atau  residual  mempunyai  distribusi  normal  Ghozali,
2009:107.  Penelitian  ini  menggunakan  uji  normalitas  untuk  mengetahui  apakah variabel  independen  dan  variabel  dependen  mempunyai  distribusi  normal  atau
tidak.  Model  regresi  yang  baik  adalah  data  normal  atau  mendekati  normal. Normalitas  dilihat  dari  grafik  normal  p-plot  dengan  bantuan  program  SPSS  16.
Apabila  titik  memdekati  garis  diagonal  dapat  disimpulkan  bahwa  data berdistribusi normal.
3.7.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan  adanya  korelasi  yang  tinggi  atau  sempurna  antar  variabel  independen
Ghozali,  2009:95.  Untuk  mengetahui  adanya  multikolinearitas  dapat  dilakukan melalui :
1 Nilai Tolerance , mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang
tidak  dijelaskan  oleh  variabel  independen  lainnya.  Jika  nilai  Tolerance 0,01  maka  dapat  dikatakan  tidak  terdapat  multikolinearitas  dalam
penelitian. Sebaliknya  jika nilai  Tolerance  0,01, maka dapat dikatakan
terdapat multikolinearitas. 2
VIP  Varians  Inflation  Factor,  yaitu  VIF    10  maka  dapat  dikatakan
terdapat  multikolinearitas  dalam  penelitian  tersebut.  Jika  VIF    10  dapat diartikan  bahwa  tidak  terjadi  gangguan  pada  multikolinearitas  pada
penelitian tersebut. 3.7.3
Uji Heteroskedastisitas
“Uji  heteroskesdastisitas  digunakan  untuk  mengetahui  apakah  dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu pengamatan
ke  pengamatan  yang  lain.  Jika  varians  dari  residual  dari  suatu  pengamatan  ke pengamatan  lain  tetap,  maka  disebut  homokesdastisitas.  Dan  jika  berbeda  disebut
heteroskesdastisitas” Santoso 2000:208. Pengujian heteroskesdastisitas dapat dilihat dengan menggunakan program
SPSS.  Cara  mendeteksi  ada  tidaknya  heteroskesdastisitas  adalah  dengan  melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu X adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya  yang telah di studentized. Dasar dalam pengambilan keputusan antara lain:
a.  Jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu  yang teratur, maka terjadi heteroskesdatisitas. Jangan
dipaksan saya untuk membetulkan. b.  Jika  tidak  ada  pola  yang  jelas  serta  titik-titik  menyebar  diatas  dan
dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskesdasitas
.
3.8 Analisis Jalur