19
2.2 PRESTASI BELAJAR
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lanzimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka yang diberikan oleh guru Purwodarminto, 1976:70. Sedangkan menurut Tu’u 2004:75 prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang
ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa
dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang telah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu http:sunartombs. Wordpress.
Com20090105. Menurut Ahmadi dalam Syah 2009:42 prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil mengenai sejumlah
pelajaran. Sedangkan menurut Tu’u 2004:75 prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
20
pelajaran, lanzimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah.
2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi. 3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai
dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
Prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran disekolah. Nilai terutama dilihat dari
aspek kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa.
Menurut Nana Sudjana dalam Tulus Tu’u 2004:76, diantara ketiga ranah ini, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik maka ranah kognitiflah yang
paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan isi pelajaran. Karena itu,
unsur yang ada dalam prestasi belajar terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa.
Menurut Djamarah 2002: 121 prestasi belajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, pembagian tingkatan tersebut adalah:
1. Istimewa atau maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
21
2. Baik : apabila sebagian besar bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
3. Cukup : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 50 sampai dengan 65 saja yang dikuasai siswa.
4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 50 dikuasai oleh siswa.
2.2.2 Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal KKM