Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya

(1)

(2)

ANGKET PENELITIAN I. Identitas Responden

Nama : Kelas : II. Petunjuk Pengisian

1. Sebelum menjawab pertanyaan, isilah identitas terlebih dahulu. 2. Harap Anda baca baik-baik setiap pertanyaan di bawah ini.

3. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai!

1. Pada saat pelajaran Matematika, Anda sedang dalam kondisi kurang sehat atau sakit. Apakah Anda dapat mengikuti proses belajar dengan baik?

a. Masih dapat mengikuti pelajaran dengan baik

b. Masih dapat mengikuti pelajaran, tapi konsentrasi berkurang

c. Pernah tidak dapat mengikuti pelajaran, tetapi masih berada didalam kelas d. Pernah tidak dapat mengikuti pelajaran kemudian memutuskan untuk pulang 2. Untuk menjaga kondisi tubuh, berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk

istirahat atau tidur dalam sehari?

a. Kurang dari 4 jam sehari c. 6-7 jam sehari

b. 4-5 jam sehari d. Lebih dari 7 jam sehari 3. Dalam sebulan pernahkan Anda tidak masuk atau tidak mengikuti pelajaran

Matematika Karena sakit?

a. Tidak pernah c. 3-4 kali

b. 1-2 kali d. Lebih dari 4 kali

4. Menurut Anda seberapa besar tingkat kesulitan dalam mengerjakan tugas mata pelajaran Matematika?

a. Kurang dari 20% c. Antara 40%-60%


(3)

5. Pernahkah Anda mendapat nilai kurang dari KKM untuk mata pelajaran Matematika?

a. Tidak pernah c. 2 kali

b. 1 kali d. Lebih dari 2 kali

6. Apakah Anda tertarik dengan mata pelajaran Matematika?

a. Sangat tertarik, karena mata pelajaran Matematika menyenangkan, mudah dipelajari

b. Cukup tertarik, karena mata pelajaran Matematika menyenangkan c. Kurang tertarik, karena mata pelajaran Matematika Sulit dipelajari d. Tidak tertarik, karena mata pelajaran Matematika membosankan

7. Pada saat pelajaran Matematika berlangsung, bagaimana sikap Anda di dalam kelas?

a. Memperhatikan dan mencatat

b. Memperhatikan tetapi tidak mencatat c. Kurang memperhatikan

d. Tidak memperhatikan sama sekali

8. Bagaimana ketelitian Anda dalam mengerjakan soal Matematika?

a. Sangat teliti c. Cukup teliti

b. Kurang Teliti d. Tidak teliti

9. Apakah Anda aktif bertanya dalam setiap pelajaran Matematika di kelas? a. Setiap pertemuan selalu bertanya

b. Bertanya, apabila ada materi yang sulit c. Bertanya, apabila disuruh oleh guru d. Tidak pernah bertanya

10. Pada saat proses belajar mengajar Matematika berlangsung, berapa besar Anda dapat menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru?


(4)

a. Lebih dari 60%, karena guru Matematika dalam menerangkan jelas, sehingga sangat mudah dipahami

b. Antara 40%-60%, karena guru Matematika dalam menerangkan cukup jelas, sehingga mudah dipahami

c. Antara 20%-40%, karena guru Matematika dalam menerangkan kurang jelas, sehingga sulit dipahami

d. Kurang dari 20%, karena guru Matematika dalam menerangkan tidak jelas, sehingga sangat sulit dipahami

11. Berapa lama Anda belajar di rumah setiap hari? a. Lebih dari 4 jam

b. 3-4 jam c. 1-2 jam

d. Kurang dari 1 jam atau bahkan tidak pernah belajar

12. Bagaimana cara Anda mengerjakan dan menyelesaikan tugas Matematika yang diberikan oleh guru Anda?

a. Mengerjakan tugas tersebut sendiri

b. Mengerjakan tugas tersebut secara bersama-sama

c. Mengerjakan tugas tersebut dengan mencontek tugas teman d. Tidak mengerjakan tugas tersebut

13. Bagaimana cara belajar Anda dalam mempelajari mata pelajaran Matematika? a. Sangat bervariasi (merapikan catatan, membaca, mengerjakan soal latihan

dan belajar kelompok)

b. bervariasi (merapikan catatan, membaca, dan mengerjakan soal latihan) c. Sangat bervariasi (merapikan catatan dan membaca)

d. Tidak bervariasi (membaca)

14. Bagaimana kondisi rumah Anda pada saat belajar?

a. Tenang c. Ramai


(5)

15. Bagaimana hubungan antar anggota keluarga Anda saat ini?

a. Harmonis c. Kurang harmonis

b. Cukup harmonis d. Tidak harmonis

16. Apakah orang tua Anda sering mendampingi atau mengawasi pada saat Anda belajar?

a. Sangat sering

b. Cukup sering (2-3 kali seminggu) c. Kadang-kadang (seminggu sekali) d. Tidak pernah

17. Untuk mendorong motivasi belajar Anda, apakah orang tua Anda memberikan hadiah kepada Anda?

a. Sangat sering

b. Cukup sering (1 bulan sekali) c. Kadang-kadang (1 semester sekali) d. Tidak pernah

18. Pada jam belajar di rumah, dan Anda tidak belajar. Bagaimana sikap orang tua Anda?

a. Menegur dan menyuruh untuk segera belajar b. Memarahi dan menyuruh untuk segera belajar

c. Memarahi tetapi tidak menyuruh untuk segera belajar d. Acuh tak acuh dan tidak memperhatikan

19. Bagaimana tindakan orang tua Anda apabila Anda mendapat nilai yang rendah, khususnya untuk mata pelajaran Matematika?

a. Bertanya kenapa bisa mendapat nilai jelek, kemudian memberi dorongan agar belajar lebih giat

b. Menyalahkan tetapi msih memberi dorongan agar belajar lebih giat c. Marah dan tanpa ada dorongan


(6)

20. Bagaimana cara guru Matematika Anda mengajar?

a. Sangat jelas, semua materi yang diterangkan dapat dipahami

b. Cukup jelas, hanya setengah materi yang diterangkan dapat dipahami c. Kurang jelas, hanya sepertiga materi yang diterangkan dapat dipahami d. Tidak jelas, semua materi yang diterangkan tidak dapat dipahami

21. Bagaimana hubungan guru Matematika dan siswa dalam lingkungan sekolah Anda?

a. Sangat harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas b. Cukup harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas c. Kurang harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas d. Tidak harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas

22. Apakah guru Matematika Anda datang tepat waktu pada saat jam pelajaran Matematika?

a. Selalu tepat waktu

b. Kurang tepat waktu (telat 5-10 menit) c. Tidak tepat waktu (telat 10-15 menit )

d. Sering tidak tepat waktu atau sering tidak tepat waktu (telat lebih dari 15 menit)

23. Bagaimana keadaan buku catatan Matematika Anda? a. Lengkap dan rapi

b. Kurang lengkap dan banyak coretan c. Tidak lengkap dan banyak yang kosong

d. Tidak punya catatan, karena tidak pernah mencatat

24. Bagaimana kelengkapan buku Matematika di perpustakaan sekolah Anda? a. Sangat lengkap, terdapat lebih dari 4 jenis buku Matematika

b. Cukup lengkap, terdapat 2-3 jenis buku Matematika c. Kurang lengkap, hanya ada 1 jenis buku Matematika d. Tidak ada 1 jenis buku Matematika


(7)

25. Bagaimana keadaan ruangan kelas serta sarana dan prasarana yang ada didalam kelas Anda, apakah nyaman dan mendukung proses pembelajaran?

a. Nyaman dan sangat mendukung proses pembelajaran b. Cukup nyaman dan cukup mendukung proses pembelajaran c. Kurang nyaman dan kurang mendukung proses pembelajaran d. Tidak nyaman dan tidak mendukung pembelajaran

26. Apakah suasana sekolah Anda mendukung untuk belajar? Khususnya dalam mempelajari pelajaran Matematika?

a. Sangat mendukung, karena letak sekolah jauh dari keramaian b. Cukup mendukung, karena letak sekolah sangat strategis

c. Kurang mendukung, karena letak sekolah dekat dengan jalan raya d. Tidak mendukung, karena letak sekolah dekat dengan keramaian 27. Apakah Anda pernah datang terlambat pada saat pelajaran Matematika?

a. Tidak pernah sama sekali b. Pernah terlambat 1 kali c. Pernah terlambat 2 kali

d. Sering terlambat atau lebih dari 3 kali

28. Apakah Anda pernah terlambat dalam mengumpulkan tugas Matematika? a. Selalu tepat waktu dalam mengumpulkan tugas

b. Pernah, terlambat 1 kali c. Pernah, terlambat 2 kali d. Sering terlambat


(8)

LAMPIRAN 2

DATA PENELITIAN RESPONDEN

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28

3 4 4 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3

3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 1 1 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3

1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3

3 3 3 2 1 2 4 4 2 3 1 3 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3

3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2

3 1 3 3 3 3 4 4 3 1 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3

3 1 4 2 4 2 4 3 3 3 1 3 2 4 3 2 1 4 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3

3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4

3 2 4 2 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 2

3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3

2 2 3 1 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 4 3 1 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

4 1 4 3 4 3 2 2 3 3 1 4 2 4 4 2 2 3 1 4 3 4 4 3 3 3 2 1

2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2

3 1 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3

3 4 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2

3 1 3 2 3 2 4 3 2 3 2 4 2 4 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4

3 2 3 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2


(9)

3 1 1 3 4 4 4 2 4 4 1 3 4 4 2 1 1 2 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4

3 2 4 4 2 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2

3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3

3 4 4 3 1 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3

3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3

3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 2 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 1 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3

3 2 4 2 1 3 2 2 2 3 1 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

3 1 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3

4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

2 2 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4

3 4 1 1 4 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1

3 4 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2

3 2 4 2 1 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4

3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3

3 1 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2

3 2 4 1 2 3 4 2 3 2 1 3 3 3 4 1 1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1


(10)

3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3

3 1 3 2 2 2 4 2 3 2 1 3 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 3 2 2 4 2 3

3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 1 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2

3 1 4 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4

3 1 4 3 2 4 4 2 3 2 2 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

3 3 4 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2

3 2 4 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 4 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4

3 3 4 2 1 3 4 2 3 2 2 3 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3

3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

3 4 4 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2

3 3 4 3 1 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3

3 2 3 2 1 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 2

3 2 3 2 1 2 2 2 1 3 2 3 2 3 4 2 1 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3

3 3 3 3 1 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3

3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3

3 1 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 1 1

3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 3 3 4 2 3 4 2 3


(11)

3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 1 1 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 1

3 4 4 1 4 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 1 1 3 4 3 4 3 2 3 2 4 2 2 1 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 1

3 4 3 2 3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

4 4 3 2 1 2 4 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3

4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2

3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3

3 2 4 4 1 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3

1 3 3 2 2 4 4 2 3 4 2 3 4 3 2 2 2 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3

3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 2 4 3 2 4 3 1 4 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3


(12)

LAMPIRAN 3

Succesive Detail

Col Category Freq Prop Cum Density Z Scale

1 1 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000

2 4 0,057 0,086 0,157 -1,368 1,690

3 59 0,843 0,929 0,136 1,465 3,311

4 5 0,071 1,000 0,000 5,196

2 1 15 0,214 0,214 0,292 -0,792 1,000

2 21 0,300 0,514 0,399 0,036 2,004

3 16 0,229 0,743 0,323 0,652 2,694

4 18 0,257 1,000 0,000 8,161 3,615

3 1 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000

2 1 0,014 0,043 0,091 -1,718 1,482

3 32 0,457 0,500 0,399 0,000 2,614

4 35 0,500 1,000 0,000 4,085

4 1 7 0,100 0,100 0,175 -1,282 1,000

2 34 0,486 0,586 0,390 0,217 2,314

3 23 0,329 0,914 0,157 1,368 3,464

4 6 0,086 1,000 0,000 4,582

5 1 21 0,300 0,300 0,348 -0,524 1,000

2 19 0,271 0,571 0,393 0,180 1,994

3 16 0,229 0,800 0,280 0,842 2,651


(13)

6 1 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000

2 30 0,429 0,457 0,397 -0,108 2,514

3 26 0,371 0,829 0,254 0,949 3,670

4 12 0,171 1,000 0,000 4,771

7 2 7 0,100 0,100 0,175 -1,282 1,000

3 7 0,100 0,200 0,280 -0,842 1,710

4 56 0,800 1,000 0,000 3,105

8 2 33 0,471 0,471 0,398 -0,072 1,000

3 18 0,257 0,729 0,332 0,608 2,102

4 19 0,271 1,000 0,000 3,065

9 1 3 0,043 0,043 0,091 -1,718 1,000

2 7 0,100 0,143 0,226 -1,068 1,781

3 56 0,800 0,943 0,115 1,579 3,265

4 4 0,057 1,000 0,000 5,133

10 1 1 0,014 0,014 0,036 -2,189 1,000

2 22 0,314 0,329 0,362 -0,444 2,507

3 32 0,457 0,786 0,292 0,792 3,695

4 15 0,214 1,000 0,000 4,903

11 1 11 0,157 0,157 0,240 -1,006 1,000

2 50 0,714 0,871 0,210 1,133 2,573

3 7 0,100 0,971 0,065 1,902 3,976


(14)

12 2 3 0,043 0,043 0,091 -1,718 1,000

3 44 0,629 0,671 0,362 0,444 2,696

4 23 0,329 1,000 0,000 4,227

13 1 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000

2 9 0,129 0,157 0,240 -1,006 1,925

3 27 0,386 0,543 0,397 0,108 2,882

4 32 0,457 1,000 0,000 4,155

14 2 5 0,071 0,071 0,136 -1,465 1,000

3 13 0,186 0,257 0,323 -0,652 1,907

4 52 0,743 1,000 0,000 3,343

15 2 6 0,086 0,086 0,157 -1,368 1,000

3 15 0,214 0,300 0,348 -0,524 1,935

4 49 0,700 1,000 0,000 3,324

16 1 16 0,229 0,229 0,303 -0,744 1,000

2 41 0,586 0,814 0,268 0,894 2,384

3 7 0,100 0,914 0,157 1,368 3,434

4 6 0,086 1,000 0,000 4,151

17 1 20 0,286 0,286 0,340 -0,566 1,000

2 38 0,543 0,829 0,254 0,949 2,347

3 8 0,114 0,943 0,115 1,579 3,413


(15)

18 1 1 0,014 0,014 0,036 -2,189 1,000

2 5 0,071 0,086 0,157 -1,368 1,858

3 12 0,171 0,257 0,323 -0,652 2,574

4 52 0,743 1,000 0,000 3,976

19 1 1 0,014 0,014 0,036 -2,189 1,000

2 1 0,014 0,029 0,065 -1,902 1,510

3 11 0,157 0,186 0,268 -0,894 2,255

4 57 0,814 1,000 0,000 3,871

20 2 12 0,171 0,171 0,254 -0,949 1,000

3 21 0,300 0,471 0,398 -0,072 2,006

4 37 0,529 1,000 0,000 3,237

21 2 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000

3 35 0,500 0,529 0,398 0,072 2,622

4 33 0,471 1,000 0,000 4,131

22 1 1 0,014 0,014 0,036 -2,189 1,000

3 40 0,571 0,586 0,390 0,217 2,924

4 29 0,414 1,000 0,000 4,483

23 2 2 0,029 0,029 0,065 -1,902 1,000

3 23 0,329 0,357 0,373 -0,366 2,350

4 45 0,643 1,000 0,000 3,867

24 2 11 0,157 0,157 0,240 -1,006 1,000

3 32 0,457 0,614 0,382 0,291 2,220


(16)

25 2 3 0,043 0,043 0,091 -1,718 1,000

3 43 0,614 0,657 0,368 0,405 2,676

4 24 0,343 1,000 0,000 4,198

26 3 29 0,414 0,414 0,390 -0,217 1,000

4 41 0,586 1,000 0,000 2,606

27 1 3 0,043 0,043 0,091 -1,718 1,000

2 12 0,171 0,214 0,292 -0,792 1,957

3 28 0,400 0,614 0,382 0,291 2,899

4 27 0,386 1,000 0,000 4,118

28 1 8 0,114 0,114 0,193 -1,204 1,000

2 15 0,214 0,329 0,362 -0,444 1,906

3 36 0,514 0,843 0,240 1,006 2,926


(17)

HASIL PERHITUNGAN RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 70 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 70 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,775 ,775 25

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,565 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 584,025

df 300


(18)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

X2 72,99 49,724 ,130 ,785

X4 73,11 48,566 ,343 ,766

X5 73,19 48,095 ,234 ,776

X6 72,83 48,608 ,337 ,766

X7 71,81 48,646 ,432 ,762

X8 72,71 48,961 ,277 ,770

X9 72,64 49,798 ,357 ,766

X10 72,64 48,639 ,352 ,765

X11 73,51 48,514 ,475 ,760

X12 72,23 48,556 ,542 ,759

X13 72,24 46,882 ,498 ,756

X15 71,90 50,526 ,220 ,772

X16 73,47 49,615 ,229 ,773

X17 73,57 50,133 ,193 ,775

X18 71,87 49,737 ,286 ,769

X19 71,74 50,107 ,331 ,767

X20 72,16 47,816 ,432 ,760

X21 72,07 50,357 ,290 ,769

X22 72,13 50,954 ,204 ,773

X23 71,90 50,526 ,274 ,770

X24 72,29 49,048 ,344 ,766

X25 72,21 50,432 ,285 ,769

X26 71,93 50,125 ,367 ,767

X27 72,39 49,400 ,237 ,773


(19)

Communalities

Initial Extraction

X2 1,000 ,729

X4 1,000 ,721

X5 1,000 ,748

X6 1,000 ,819

X7 1,000 ,748

X8 1,000 ,635

X9 1,000 ,789

X10 1,000 ,750

X11 1,000 ,612

X12 1,000 ,743

X13 1,000 ,736

X15 1,000 ,788

X16 1,000 ,768

X17 1,000 ,750

X18 1,000 ,789

X19 1,000 ,569

X20 1,000 ,652

X21 1,000 ,665

X22 1,000 ,607

X23 1,000 ,495

X24 1,000 ,707

X25 1,000 ,532

X26 1,000 ,626

X27 1,000 ,775

X28 1,000 ,779

Extraction Method: Principal Component Analysis.


(20)

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

Total

% of Variance

Cumulative

% Total

% of Variance

Cumulative

% Total

% of Variance

Cumulative %

dimension0

1 4,522 18,087 18,087 4,522 18,087 18,087 3,237 12,947 12,947

2 2,650 10,602 28,689 2,650 10,602 28,689 2,740 10,961 23,908

3 2,194 8,777 37,466 2,194 8,777 37,466 2,057 8,228 32,136

4 1,715 6,858 44,324 1,715 6,858 44,324 1,903 7,614 39,750

5 1,589 6,354 50,678 1,589 6,354 50,678 1,634 6,536 46,286

6 1,465 5,860 56,539 1,465 5,860 56,539 1,613 6,450 52,736

7 1,268 5,073 61,612 1,268 5,073 61,612 1,601 6,404 59,140

8 1,104 4,415 66,027 1,104 4,415 66,027 1,375 5,500 64,639

9 1,024 4,095 70,122 1,024 4,095 70,122 1,371 5,483 70,122

10 ,959 3,837 73,960

11 ,899 3,597 77,557

12 ,744 2,975 80,532

13 ,694 2,776 83,308

14 ,601 2,404 85,712

15 ,529 2,118 87,829

16 ,471 1,886 89,715

17 ,441 1,762 91,478

18 ,415 1,661 93,139

19 ,379 1,517 94,657

20 ,338 1,351 96,007

21 ,293 1,174 97,181

22 ,243 ,973 98,155

23 ,186 ,745 98,899

24 ,160 ,641 99,541

25 ,115 ,459 100,000


(21)

Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6 7 8 9

X2 ,245 -,302 ,215 -,434 ,344 ,303 ,153 ,044 ,328

X4 ,408 ,349 -,073 ,461 -,185 -,048 -,120 -,374 ,151

X5 ,288 ,106 -,143 ,374 -,268 -,162 -,078 ,396 ,481

X6 ,465 ,235 -,308 ,144 -,438 ,033 ,275 -,206 -,347

X7 ,529 ,506 -,153 -,410 ,128 -,024 -,011 ,045 -,031

X8 ,335 ,125 ,191 ,004 -,161 -,055 -,652 -,128 -,002

X9 ,444 ,426 -,379 -,384 -,103 -,138 ,216 ,199 -,057

X10 ,536 -,308 -,567 ,061 -,098 ,116 ,043 ,104 ,088

X11 ,577 ,031 ,304 -,304 -,217 ,021 ,021 ,201 ,069

X12 ,649 -,166 -,082 ,072 ,253 -,408 -,110 -,028 ,197

X13 ,559 ,350 ,180 -,206 -,119 ,273 ,021 -,239 ,284

X15 ,254 -,048 ,462 ,245 ,258 -,249 ,338 -,358 ,277

X16 ,207 -,007 ,643 ,337 -,063 -,117 ,017 ,421 -,054

X17 ,183 ,210 ,617 -,035 -,459 ,031 ,037 ,147 -,234

X18 ,383 ,133 ,243 -,141 ,406 -,476 ,127 ,005 -,371

X19 ,459 -,191 ,407 -,220 -,101 ,121 -,164 -,228 -,056

X20 ,602 -,409 -,265 ,061 -,182 -,047 -,085 -,046 -,066

X21 ,411 -,448 -,148 ,153 ,333 ,181 -,188 -,059 -,261

X22 ,331 -,400 -,071 ,116 ,018 -,547 ,063 ,097 -,077

X23 ,362 ,466 -,161 -,167 ,244 -,125 -,074 ,083 ,066

X24 ,446 -,447 ,099 ,041 -,222 ,111 ,424 -,233 -,037

X25 ,332 -,251 ,027 ,159 ,018 ,339 ,327 ,333 -,008

X26 ,495 -,445 ,025 -,102 ,094 ,221 -,317 ,079 -,086

X27 ,247 ,505 -,017 ,416 ,403 ,288 ,195 -,012 -,045

X28 ,410 ,331 ,058 ,413 ,322 ,374 -,159 ,149 -,190

Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 9 components extracted.


(22)

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6 7 8 9

X2 ,328 ,203 ,061 -,060 -,617 ,330 -,148 -,139 -,206

X4 ,036 ,099 -,044 ,309 ,497 ,369 -,046 ,294 ,374

X5 ,061 ,088 ,091 ,064 ,077 ,008 ,023 ,846 ,035

X6 ,225 ,305 ,107 ,076 ,801 ,054 -,047 -,016 -,107

X7 ,056 ,837 ,049 ,149 ,028 ,016 ,039 -,060 ,115

X8 ,178 ,099 ,228 ,051 ,030 -,015 -,005 ,075 ,729

X9 ,042 ,821 ,011 -,056 ,229 -,127 ,069 ,099 -,163

X10 ,693 ,221 -,230 -,022 ,197 -,045 -,021 ,313 -,167

X11 ,278 ,419 ,553 -,103 -,087 ,154 ,006 ,099 ,046

X12 ,417 ,268 -,096 ,040 -,067 ,309 ,517 ,283 ,198

X13 ,135 ,517 ,244 ,134 ,039 ,463 -,338 ,038 ,203

X15 -,082 -,106 ,098 ,132 -,065 ,798 ,316 ,022 -,034

X16 -,048 -,211 ,698 ,251 -,126 ,063 ,294 ,252 -,015

X17 -,132 ,035 ,828 -,016 ,173 ,034 -,052 -,060 ,091

X18 -,013 ,339 ,182 ,152 -,030 ,134 ,713 -,299 ,024

X19 ,388 ,088 ,404 -,081 -,076 ,311 -,035 -,231 ,290

X20 ,718 ,086 ,005 -,118 ,243 ,062 ,151 ,159 ,061

X21 ,693 -,119 -,135 ,276 -,061 -,024 ,201 -,169 ,056

X22 ,325 -,048 ,011 -,219 ,096 ,071 ,630 ,193 -,050

X23 -,058 ,614 -,085 ,239 -,035 ,004 ,144 ,090 ,143

X24 ,514 -,079 ,213 -,158 ,244 ,455 ,003 -,078 -,306

X25 ,413 -,022 ,242 ,231 -,056 ,042 -,066 ,152 -,466

X26 ,722 ,022 ,140 ,049 -,213 -,040 ,034 -,053 ,177

X27 -,112 ,194 -,069 ,811 ,115 ,181 -,028 ,031 -,123

X28 ,186 ,123 ,134 ,832 ,038 -,049 -,015 ,046 ,111

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 15 iterations.


(23)

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6 7 8 9

X2 ,328 ,203 ,061 -,060 -,617 ,330 -,148 -,139 -,206

X4 ,036 ,099 -,044 ,309 ,497 ,369 -,046 ,294 ,374

X5 ,061 ,088 ,091 ,064 ,077 ,008 ,023 ,846 ,035

X6 ,225 ,305 ,107 ,076 ,801 ,054 -,047 -,016 -,107

X7 ,056 ,837 ,049 ,149 ,028 ,016 ,039 -,060 ,115

X8 ,178 ,099 ,228 ,051 ,030 -,015 -,005 ,075 ,729

X9 ,042 ,821 ,011 -,056 ,229 -,127 ,069 ,099 -,163

X10 ,693 ,221 -,230 -,022 ,197 -,045 -,021 ,313 -,167

X11 ,278 ,419 ,553 -,103 -,087 ,154 ,006 ,099 ,046

X12 ,417 ,268 -,096 ,040 -,067 ,309 ,517 ,283 ,198

X13 ,135 ,517 ,244 ,134 ,039 ,463 -,338 ,038 ,203

X15 -,082 -,106 ,098 ,132 -,065 ,798 ,316 ,022 -,034

X16 -,048 -,211 ,698 ,251 -,126 ,063 ,294 ,252 -,015

X17 -,132 ,035 ,828 -,016 ,173 ,034 -,052 -,060 ,091

X18 -,013 ,339 ,182 ,152 -,030 ,134 ,713 -,299 ,024

X19 ,388 ,088 ,404 -,081 -,076 ,311 -,035 -,231 ,290

X20 ,718 ,086 ,005 -,118 ,243 ,062 ,151 ,159 ,061

X21 ,693 -,119 -,135 ,276 -,061 -,024 ,201 -,169 ,056

X22 ,325 -,048 ,011 -,219 ,096 ,071 ,630 ,193 -,050

X23 -,058 ,614 -,085 ,239 -,035 ,004 ,144 ,090 ,143

X24 ,514 -,079 ,213 -,158 ,244 ,455 ,003 -,078 -,306

X25 ,413 -,022 ,242 ,231 -,056 ,042 -,066 ,152 -,466

X26 ,722 ,022 ,140 ,049 -,213 -,040 ,034 -,053 ,177

X27 -,112 ,194 -,069 ,811 ,115 ,181 -,028 ,031 -,123

X28 ,186 ,123 ,134 ,832 ,038 -,049 -,015 ,046 ,111

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.


(24)

Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9

dimension0

1 ,641 ,509 ,272 ,221 ,159 ,314 ,204 ,167 ,117

2 -,640 ,550 ,062 ,406 ,237 -,042 -,155 ,053 ,187

3 -,240 -,258 ,747 ,069 -,328 ,369 ,084 -,194 ,160

4 -,013 -,577 -,052 ,559 ,369 ,104 ,145 ,428 ,009

5 -,005 ,078 -,423 ,509 -,568 ,111 ,374 -,274 -,076

6 ,288 -,071 ,078 ,404 -,131 -,061 -,808 -,202 -,169

7 -,161 ,100 ,048 -,044 ,208 ,381 ,057 -,081 -,872

8 ,008 ,111 ,356 ,109 -,349 -,607 ,144 ,458 -,357

9 -,114 ,073 -,219 -,181 -,411 ,472 -,300 ,645 ,055

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.


(25)

LANJUTAN LAMPIRAN 6

1. ��� = ∑ ∑ ��� 2 � �≠1 � �=1

∑ ∑ ���2+ �� 2 � �≠1 � �=1 � �≠1 � �=1

��� = 23, 228

23, 228 + 17,897 = 0,565

2. ��� = ∑ ∑ ��� 2 � � ≠1 � �=1

∑� ���2+ �=1 ∑��=1����

���2 =

0,553

0,553 + 0,357= 0,609

���4 =

0,863

0,863 + 0,766= 0,529

���5 =

0,430

0,430 + 0,595= 0,521

���6 =

1,037

1,037 + 1,077= 0,588

���7 =

1,453

1,453 + 0,704= 0,673

���8 =

0,505

0,505 + 0,571= 0,570

���9 =

1,178

1,178 + 0,961= 0,551

���10 =

1,439

1,439 + 1,192= 0,547

���11 =

1,227

1,227 + 0,442= 0,736

���12 =

1,539

1,539 + 1,228= 0,557

���13 =

1,278

1,278 + 0,859= 0,600

���15 =

0,554

0,554 + 0,838= 0,599

���16 =

0,645

0,645 + 0,553= 0,536

���17 =

0,649


(26)

���18 =

0,775

0,775 + 0,782= 0,590

���19 =

0,893

0,893 + 0,246 = 0,786

���20 =

1,484

1,484 + 0,652= 0,696

���21 =

0,839

0,839 + 0,771= 0,549

���22 =

0,675

0,675 + 0,362= 0,651

���23 =

0,772

0,772 + 0,436= 0,639

���24 =

1,056

1,056 + 0,990= 0,504

���25 =

0,514

0,514 + 0,656= 0,537

���26 =

1,134

1,134 + 0,915= 0,554

���27 =

0,784

0,784 + 0,782= 0,537

���28 =

0,916


(27)

LAMPIRAN 7

UJI BARLETT PENDEKATAN STATISTIK CHI-SQUARE

Untuk menguji apakah matriks korelasi sederhana bukan merupakan suatu matriks identitas, maka digunakan uji Barlett dengan pendekatan statistik chi-square. Berikut ini langkah-langkah pengujiannya:

1. Hipotesis

H0 : matriks korelasi sederhana merupakan matriks identitas

H1 : matriks korelasi sederhana bukan merupakan matriks identitas 2. Statistik Uji

�2 =− �(� −1)(2�+ 5)

6 � ��|∑|

3. Taraf nyata α dan nilai �2 dari tabel diperoleh:

α = 5% = 0,05

dengan �� = �(�−1) 2 =

25(25−1)

2 = 300

������2 = 341,395

4. Kriteria Pengujian:

H0 ditolak apabila �ℎ����� ≥ ������ H0 diterima apabila �ℎ����� ≤ ������ 5. Perhitungan �2:

Det(R) = 5,77E-005 = 0,0000577

�2 =− �(701)(2(25) + 5))

6 � ��|0,0000577| = −[69−9,167](−9,760253384)

= −(59,833)(−9,760253384) = 584,025

6. Kesimpulan:


(28)

66

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, T. W. 1984. An Introdaction to Multivariate Statistical Analyisis, New York: John Wiley &Sons,Inc.

Anton Howard. Aljabar Linier Elementer. Jakarta: Erlangga.

Arikunto Suharsimi. 2009 Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Azwar, Saifuddin. 1996. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cochran, William G. 1991. Teknik Penarikan Sampling. Terjemahan Rudiansyah,

Erwin R. Osman: Jakarta UI-Press.

Dillon, R. W. Dan Goldstein, M.1984. multivariate Analysis and Aplication. New York: John Wiley & Sains, Inc,

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Johnson, R. A and D. W. Wichern. (1982). Applied Multivariate

StatisticalAnalysis, Prentice-Hall, Inc. New Jersey.

Papalia, D. E, Olds, S. W., Fieldman R. D. (2003). Human Development (9th ed), New York: Mc Graw Hill Inc,

Santoso, singgih 2003. Statistika Multivariate. PT. Gramedia. Jakarta. Slameto, 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, 1996. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Penerbit Tarsito. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariate Arti dan Interpretasi. PT. Rineka Cipta

Jakarta

Tu’u, Tulus.2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.


(29)

39

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Populasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan dengan cara langsung menyebar kuesioner yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan kepada responden penelitian. Responden penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya. Jumlah siswa kelas XI dan XII yaitu sebanyak 233 orang.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa Persentase

1 X 3 Kelas 97 Siswa 29,39%

2 XI IPA 3 Kelas 101 Siswa 30,61%

3 XI IPS 1 Kelas 32 Siswa 9,70%

4 XII IPA 2 Kelas 67 Siswa 20,30%

5 XII IPS 1 Kelas 33 Siswa 10, 00%

Jumlah 10 Kelas 330 Siswa 100%

Sumber: SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya 3.2 Pengambilan Sampel

Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Slovin. Jumlah populasi yang diambil yaitu siswa kelas XI dan XII SMA Negeri Bunga Bangsayaitu sebanyak 233 orang.

=

1+��2

Maka:

�= 233 1 + 233(0, 1)2

�= 233 3, 33

�= 69, 969

Sehingga jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 orang.


(30)

40

Dalam penelitian ini terdapat 7 kelas yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPS, XII IPA 1, XII IPA 2 dan XII IPS di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampelnya adalah dengan Proportionale Stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya. Rumusnya sebagai berikut:

�� =�� �� �

Tabel 3.2 Populasi Penelitian Tiap Strata

No Kelas Jumlah Jumlah Sampel

(Orang)

1 XI IPA 1 33 ��

��� ���=��

2 XI IPA 2 34 ��

��� ���=��

3 XI IPA 3 34 ��

��� ���=��

4 XI IPS 32 ��

��� ���=��

5 XII IPA 1 34 ��

��� ���=��

6 XII IPA 2 33 ��

��� ���=��

7 XII IPS 33 ��

��� ���=��

Jumlah 233 70

3.3 Uji Validitas

Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana diketahui hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0= Variabel valid H1 = Variabel tidak valid

Validitas dapat diukur dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Kriteria penilaian uji validitas adalah:

a. Apabila rhitung> rtabel (pada taraf signifikan 5% atau 1%), maka H0 diterima artinya butir pertanyaan tersebut valid.


(31)

41

b. Apabila rhitung ≤ rtabel (pada taraf signifikan 5% atau 1%), maka H0 ditolak artinya butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Untuk penilaian ini diperoleh rtabel dengan jumlah sampel 70 dan taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05 yaitu:

n-2 = 70-2 = 68 rtabel = 0,235

Hasil uji validitas kuesioner dari 28 variabel yang diukur kemudian dihitung dengan menggunkan software SPSS yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Uji Validitas 1

No r-tabel r-hitung Keterangan 1 0,235 0,026 Tidak Valid

2 0,235 0,275 Valid

3 0,235 0,168 Tidak Valid

4 0,235 0,453 Valid

5 0,235 0,347 Valid

6 0,235 0,441 Valid

7 0,235 0,508 Valid

8 0,235 0,392 Valid

9 0,235 0,437 Valid

10 0,235 0,416 Valid

11 0,235 0,518 Valid

12 0,235 0,603 Valid

13 0,235 0,548 Valid

14 0,235 0,193 Tidak Valid

15 0,235 0,319 Valid

16 0,235 0,320 Valid

17 0,235 0,290 Valid

18 0,235 0,390 Valid

19 0,235 0,356 Valid

20 0,235 0,506 Valid

21 0,235 0,335 Valid

22 0,235 0,275 Valid

23 0,235 0,355 Valid

24 0,235 0,420 Valid

25 0,235 0,349 Valid

26 0,235 0,411 Valid

27 0,235 0,360 Valid


(32)

42

Mempunyai korelasi person rhitung ≥ 0,235 maka butir pertanyaan tersebut adalah valid. Jika suatu butir pertanyaan tidak valid maka butir pertanyaan tersebut harus dibuang kemudian dilakukan uji sesuai prosedur sebelumnya dengan mengurangi butir pertanyaan yang tidak valid

Karena terdapat 3 variabel yang tidak valid yaitu variabel 1 (Kondisi Kesehatan), variabel 3 (Kehadiran), dan variabel 14 (Suasana Rumah), maka uji validitas harus dilakukan kembali dengan mengurangi 3 variabel yang tidak valid tersebut. Tabel3.4menunjukkan hasil uji validitas 2 (kedua).

Tabel 3.4 Uji Validitas 2

No r-tabel r-hitung Keterangan

1 0,235 0,277 Valid

2 0,235 0,436 Valid

3 0,235 0,376 Valid

4 0,235 0,432 Valid

5 0,235 0,503 Valid

6 0,235 0,383 Valid

7 0,235 0,423 Valid

8 0,235 0,442 Valid

9 0,235 0,539 Valid

10 0,235 0,594 Valid

11 0,235 0,578 Valid

12 0,235 0,303 Valid

13 0,235 0,335 Valid

14 0,235 0,298 Valid

15 0,235 0,371 Valid

16 0,235 0,397 Valid

17 0,235 0,515 Valid

18 0,235 0,359 Valid

19 0,235 0,279 Valid

20 0,235 0,342 Valid

21 0,235 0,428 Valid

22 0,235 0,353 Valid

23 0,235 0,425 Valid

24 0,235 0,345 Valid


(33)

43

Secara manual perhitungan korelasi Product Moment antara variabel X2dengan skor total variabel lainnya (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Contoh Perhitungan Korelasi Product Moment

No

Responden X2 Y X2Y X2

2

Y2

1 4 74 296 16 5476

2 2 71 142 4 5041

3 1 83 83 1 6889

4 3 73 219 9 5329

5 2 72 144 4 5184

6 1 78 78 1 6084

7 1 69 69 1 4761

8 2 83 166 4 6889

9 2 70 140 4 4900

10 2 85 170 4 7225

11 2 83 166 4 6889

12 3 68 204 9 4624

13 1 67 67 1 4489

14 3 70 210 9 4900

15 1 74 74 1 5476

16 4 80 320 16 6400

17 1 76 76 1 5776

18 2 83 166 4 6889

19 2 70 140 4 4900

20 1 74 74 1 5476

21 2 80 160 4 6400

22 4 85 340 16 7225

23 4 82 328 16 6724

24 4 84 336 16 7056

25 4 83 332 16 6889

26 4 88 352 16 7744

27 4 85 340 16 7225

28 1 81 81 1 6561

29 2 70 140 4 4900

30 1 81 81 1 6561

31 2 90 180 4 8100

32 2 82 164 4 6724

33 4 68 272 16 4624

34 4 76 304 16 5776

35 2 80 160 4 6400


(34)

44

No

Responden X2 Y X2Y X2

2

Y2

37 1 74 74 1 5476

38 2 65 130 4 4225

39 1 61 61 1 3721

40 3 82 246 9 6724

41 1 64 64 1 4096

42 3 72 216 9 5184

43 1 70 70 1 4900

44 3 80 240 9 6400

45 1 75 75 1 5625

46 3 62 186 9 3844

47 2 58 116 4 3364

48 3 72 216 9 5184

49 3 75 225 9 5625

50 4 72 288 16 5184

51 3 73 219 9 5329

52 2 73 146 4 5329

53 2 67 134 4 4489

54 3 80 240 9 6400

55 2 70 140 4 4900

56 3 71 213 9 5041

57 1 68 68 1 4624

58 3 71 213 9 5041

59 4 71 284 16 5041

60 2 68 136 4 4624

61 4 90 360 16 8100

62 4 69 276 16 4761

63 4 87 348 16 7569

64 4 73 292 16 5329

65 4 86 344 16 7396

66 4 83 332 16 6889

67 2 83 166 4 6889

68 3 76 228 9 5776

69 3 73 219 9 5329

70 3 72 216 9 5184


(35)

45

��2� =

�(∑��)−(∑�2.∑�)

�{�∑�22(∑�2)2}{�∑�2(∑�)2} ��2� =

70(13519)−(177)(5286)

�{70(531)−(177)2}{70(402822)(5286)2} ��2� =

946.330−935.622

�(37.170−31.329)(28.197.540−27.941.796) ��2� =

10.708 �(5.841)(255.744) ��2� =

10.708 √1.493.800,704 ��2� =

10.708 38.649,72 ��2� = 2770524599

Diperoleh nilai validitas �2dengan perhitungan manual adalah 0,277 sama dengan output SPSS yakni 0,277. Selanjutnya untuk perhitungan lainnya akan dilakukan dengan software SPSS.

3.4 UjiReliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas dan dinyatakan valid dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila setelah dilakukan uji reliabel diperoleh nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Hipotesis untuk signifikansi adalah: H0 = Hasil pengukuran tidak reliabilitas H1 = Hasil pengukuran reliabilitas


(36)

46

Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah:

a. Apabila Cronbach Alpha > 0,60, maka H0 ditolak artinya hasil pengukuran reliabilitas.

b. Apabila Cronbach Alpha ≤ 0,60, maka H0 diterima artinya hasil pengukuran tidak reliabilitas.

Jika dihitung variansi itemnya akan diperoleh hasil sebagai berikut:

• Mencari nilai variansi dari masing masing variabel dengan rumus sebagai berikut:

�=∑�

2(∑�)2

� �2 = 531−

(177 )2 70

70 = 1,192 �17 =

308−(136 )2

70

70 = 0,625 �4 = 446−

(168 )2 70

70 = 0,611 �18 =

961−(255 )2

70

70 = 0,458 �5 = 465−

(163 )2 70

70 = 1,221 �19 =

1016−(264 )2

70

70 = 0,291 �6 = 548−

(188 )2 70

70 = 0,616 �20 =

829−(235 )2

70

70 = 0,572 �7 = 987−

(259 )2 70

70 = 0,410 �21 =

851−(241 )2

70

70 = 0,304 �8 = 598−

(196 )2 70

70 = 0,703 �22 =

825−(237 )2

70

70 = 0,323 �9 =599−

(201 )2 70

70 = 0,312 �23 =

935−(253 )2

70

70 = 0,294 �10 = 617−

(201 )2 70

70 = 0,569 �24 =

764−(226 )2

70

70 = 0,491 �11 = 306−

(140 )2 70

70 = 0,371 �25 =

783−(231 )2

70

70 = 0,296 �12 = 776−

(230 )2 70

70 = 0,290 �26 =

917−(251 )2

70

70 = 0,243 �13 = 793−

(229 )2 70

70 = 0,626 �27 =

735−(219 )2

70

70 = 0,712 �15 = 943−

(253 )2 70

70 = 0,408 �28 =

568−(190 )2

70


(37)

47

�16 =

339−(143)2 70

70 = 0,670

∑�� = 1,192 + 0,611 + 1,221 + 0,616 + 0,410 + 0,703 + 0,312 + 0,569 +

0,371 + 0,290 + 0,626 + 0,408 + 0,670 + 0,625 + 0,458 + 0,291 + 0,572 + 0,304 + 0,323 + 0,294 + 0,491 + 0,296 + 0,243 +0,712 + 0,746

∑�� = 13,354

• Mencari nilai variansi total

�� =

∑��2 (∑��)

2

� =

402.822− (5286 )2 70

70 =

402.822−399.168,5

70 =

3.653,5 70

�� = 52,19

• Mencari nilai Alpha • =� �

�−1� �1−

∑��

���

= � 25

25−1� �1− 13,354

52,19� • = �25

24�(1−0,25586) • = (1,04167)(0,74414) • = 0,775

Berikut adalah hasil perolehan data dari uji reliabilitas dengan SPSS Tabel 3.6 Hasil Cronbach Alpha Reliability Test

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,775 ,775 25

Berdasarkan hasil output di atas, di dapat nilai Cronbach Coeficien Alpha sebesar 0,775 untuk uji reliabilitas atas daftar pilihan responden. Nilai tersebut menyatakan bahwa 25 variabel yang valid tersebut memenuhi syarat uji reliabilitas, dimana nilai yang diperoleh sudah lebih dari minimum untuk sebuah penelitian yaitu 0,6.


(38)

48

3.5 Penskalaan Data Ordinal Menjadi Data Interval

Berikut ini adalah hasil perhitungan Method Successive Interval untuk Variabel 1. Tabel 3.7 Penskalaan Variabel 1

No. Variabel Kategori Skor Jawaban Ordinal

Frekuensi Proporsi Proporsi

Kumulatif Z

Densitas {(z)} Nilai Hasil Penskala an 1

1,000 2,000 0,029 0,029 -1,896 0,066 1,000 2,000 4,000 0,058 0,087 -1,360 0,158 1,692 3,000 58,000 0,841 0,928 1,458 0,138 3,306 4,000 5,000 0,072 1,000 8,161 0,000 5,184

Jumlah

Langkah-langkah Methode Successive Intervaluntuk variable 1: 1. Menghitung frekuensi skor jawaban dalam skala ordinal.

2. Menghitung proporsi dan proporsi kumulatif untuk masing-masing skor jawaban.

3. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dari Tabel Distribusi Normal Baku.

4. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara memasukkan nilai Z tersebut kedalam fungsi densitas normal baku sebagai berikut:

f(z) = 1

√2��

−12�2

f(−1,896)= 1 √2��

−1 2(−1,896)

2

f(−1,896)= 1

�2(3,14)(2,7182)

−1 2(3,595)

f(−1,896)= 1

2,506 (0,166) f(−1,896)=0,166


(39)

49

f(−1,896)=0,066

5. Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus: SV = ������������������� −�������������������

���� ��������������� −�������������������

SV1 =

0,000− 0,066

0,029−0,000 = −2,276

SV2 =

0,066−0.158

0.087−0.029 =−1,586 SV3 =

0.158−0.138

0.928−0,087= 0,024 SV4 =

0.138−0.000

1,000−0.928= 1,917

6. Menentukan Scale Value min sehingga SVterkecil + |SVmin| = 1 Scale Value Terkecil = -2,276

Nilai X diperoleh dari: −2,726 +�= 1

�= 1 + 2,726 �= 3,726

7. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus: Y = SV + |SVmin|

�1 =−2,726 + 3,726 = 1 �2 = −1,586 + 3,726 = 1,692 �3 = 0,024 + 3,726 = 3,306 �4 = 1,9167 + 3,726 = 5,184

Dengan perhitungan manual yang dilakukan terbukti sama dengan perhitungan yang dilakukan pada Microsoft excel. Selanjutnya dengan melakukan cara yang sama, maka semua variabel akan ditransformasikan ke dalam data interval.Hasil penskalaan dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(40)

50

Tabel 3.8 Hasil Penskalaan Tiap Variabel

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

1 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 2 1,692 2,010 1,483 2,348 2,001 2,520 1,000 1,000 1,783 2,512 3 3,306 2,711 2,620 3,518 2,649 3,669 1,683 2,100 3,261 3,692 4 5,184 3,633 4,091 4,640 3,542 4,758 3,081 3,069 5,121 4,890

X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20

1 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 2 2,566 1,000 1,927 1,000 1,000 2,376 2,340 1,860 1,511 1,000 3 3,961 2,685 2,871 1,910 1,939 3,416 3,395 2,552 2,258 1,991 4 4,804 4,211 4,138 3,342 3,323 4,136 4,181 3,955 3,870 3,217

X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28

1 1,000 1,000 1,000

2 1,000 1,000 1,000 1,000 1,960 1,909 3 2,607 2,910 2,330 2,227 2,665 1,000 2,891 2,922 4 4,114 4,467 3,848 3,530 4,183 2,605 4,102 4,206

3.6 Proses Analisis Faktor I

Pada proses awal analisis faktor, dilakukan beberapa tahap sampai dengan diperoleh faktor-faktor baru sebagai dominan yang ingin diperoleh. Prose pertama tabulasi pada data serta melakukan pengolahan dengan software yang telah direferensikan yaitu dengan program SPSS dengan mengambil versi SPSS 18.

Ada beberapa variabel yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut berjumlah 25 variebel yang telah valid.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai KMO and Barlett’s Test sebesar 0,565 dengan signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan teori nilai KMO memang harus diatas 0,5 dan signifikan atau probabilitas dibawah 0,5 maka variabel layak dan dapat dianalisa lebih lanjut (Santoso, 2002).


(41)

51

Tabel 3.9 KMO and Bartlett’s Test

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,565 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 584,025

df 300

Sig. ,000

Perhitungan selanjutnya adalah dengan melihat nilai MSA. Hasil nilai MSA dapat dilihat pada tabel dibawah. Hasil pada tabel menunjukkan bahwa 25 variabel yang tersisa mempunyai nilai lebih dari 0,5 berdasarkan 25 variabel yang dinilai dalam kuesioner yang merupakan jawaban 70 responden, diperoleh bahwa nilai MSA yang diperoleh di atas 0,5. Ini menandakan bahwa semua variabel memiliki korelasi cukup tinggi dengan variabel lainnya, sehingga selanjutnya dapat dilakukan analisis pada seluruh variabel yang diteliti.

Tabel 3.10 Measure Of Sampling Adequacy

No Variabel Nilai MSA

1 Variabel 2 0,609

2 Variabel 4 0,529

3 Variabel 5 0,521

4 Variabel 6 0,588

5 Variabel 7 0,673

6 Variabel 8 0,570

7 Variabel 9 0,551

8 Variabel 10 0,547

9 Variabel 11 0,736

10 Variabel 12 0,557

11 Variabel 13 0,600

12 Variabel 15 0,599

13 Variabel 16 0,536

14 Variabel 17 0,569

15 Variabel 18 0,590

16 Variabel 19 0,786

17 Variabel 20 0,696

18 Variabel 21 0,549

19 Variabel 22 0,651

20 Variabel 23 0,639

21 Variabel 24 0,504


(42)

52

23 Variabel 26 0,554

24 Variabel 27 0,537

25 Variabel 28 0,542

3.7 Proses Anlasisi faktor II (Ekstraksi)

Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah Principal Componen Analysis (Analisis Komponen Utama). Didalam Principal Componen Analysis jumlah varians data dipertimbangkan yaitu diagonal matriks korelasi, setiap elemennya sebesar satu dan full variance dipergunakan untuk dasar pembentukan faktor, yaitu variabel-variabel lama yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak berkorelasi lagi satu samalain, seperti variabel-variabel asli yang memang saling berkorelasi. Communalities adalah jumlah varians yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dengan analisis.

3.7.1 Communalties

Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians dari suatu variabel awal yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Semakin besar communalities sebuah variabel, maka semakin erat hubungannya dengan faktor.

Tabel 3.11Communalities

No Variabel Initial Extraction

1 Variabel 2 1,000 0,729

2 Variabel 4 1,000 0,721

3 Variabel 5 1,000 0,748

4 Variabel 6 1,000 0,819

5 Variabel 7 1,000 0,748

6 Variabel 8 1,000 0,635

7 Variabel 9 1,000 0,789

8 Variabel 10 1,000 0,750

9 Variabel 11 1,000 0,612

10 Variabel 12 1,000 0,743

11 Variabel 13 1,000 0,736

12 Variabel 15 1,000 0788

13 Variabel 16 1,000 0,768

14 Variabel 17 1,000 0,750

15 Variabel 18 1,000 0,789

16 Variabel 19 1,000 0,569

17 Variabel 20 1,000 0,652

18 Variabel 21 1,000 0,665

19 Variabel 22 1,000 0,607

20 Variabel 23 1,000 0,595


(43)

53

22 Variabel 25 1,000 0,532

23 Variabel 26 1,000 0,626

24 Variabel 27 1,000 0,775

25 Variabel 28 1,000 0,779

3.7.2 TotalVariance Explained

Total Variance Explaned menerangkan nilai persen dari varainsi yang mampu diterangkan oleh banyaknya faktor yang terbentuk. Nilai ini berdasarkan nilai eigenvalue.

Ada 25 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor, dengan masing masing varian memiliki varian 1, maka total varian adalah 25 x 1 = 25. Jika ke 25 variabel diringkas menjadi 1 faktor, maka varians yang bisa dijelaskan oleh satu faktor tersebut adalah (lihat kolom Component 1 pada Tabel berikut ini:

Tabel 3.12 Total Variance Explaained

Faktor atau Komponen Initial Eigenvalues Total % of Variance Cumulative %

1 4,522 18,087 18,087

2 2,650 10,602 28,689

3 2,194 8,777 37,466

4 1,715 6,858 44,324

5 1,589 6,354 50,678

6 1,465 5,860 56,539

7 1,268 5,073 61,612

8 1,104 4,415 66,027

9 1,024 4,095 70,122

10 ,959 3,837 73,960

11 ,899 3,597 77,557

12 ,744 2,975 80,532

13 ,694 2,776 83,308

14 ,601 2,404 85,712

15 ,529 2,118 87,829

16 ,471 1,886 89,715

17 ,441 1,762 91,478

18 ,415 1,661 93,139

19 ,379 1,517 94,657

20 ,338 1,351 96,007

21 ,293 1,174 97,181

22 ,243 ,973 98,155


(44)

54

24 ,160 ,641 99,541

25 ,115 ,459 100,000

4,522

25 x 100% = 18,09%

Jika 25 variabel diekstrak menjadi 9 faktor, maka: 1. Varian faktor pertama adalah 18,09%

2. Varian faktor kedua adalah 10,60% 3. Varian faktor ketiga adalah 8,77% 4. Varian faktor keempat adalah 6,86% 5. Varian faktor kelima adalah 6,35% 6. Varian faktor keenam adalah 5,86% 7. Varian faktor ketujuh adalah 5,07% 8. Varian faktor kedelapan adalah 4,42% 9. Varian faktor kesembilan adalah 4,10%

Total kesembilan faktor akan menjelaskan (18,09 + 10,60 + 8,77 + 6,86 + 6,35 + 5,86 + 5,07 + 4,42 + 4,10)% = 70,12% atau kesembilan faktor tersebut akan menjelaskan 70,12% dari variabilitas ke-25 yang asli tersebut.

Sedangkan eigenvalue manunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varians ke 25 variabel yang dianlisis.

1. Jumlah angka eigenvalue untuk ke 25 variabel adalah sama dengan total varian ke 25 variabel atau 4,522 + 2,650 + 2,194 + 1,715 + 1,589 + 1,465 + 1,268 + 1,104 +1,024 + ... + 0,115= 25

2. Susunan eigenvalue selalu diurutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigenvalue dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung faktor yang terbentuk.

Dari tabel 3.12 diatas menyatakan bahwa hanya 9 faktor yang terbentuk, terlihat dari eigenvalue dengan nilai diatas 1, namun pada faktor yang sepuluh angka eigenvalue sudah dibawah 1, yakni 0,959 sehingga proses Faktoring seharusnya


(45)

55

berhenti pada sembilan faktor saja, maka dalam penelitian ini hanya sembilan faktor yang terbentuk.

3.7.3 Scree Plot

Jika Tabel 3.12 Menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka scree plot menunjukkan dengan grafik bahwa pada sumbu X (component number) faktor 10 sudah dibawah 1 dari sumbu Y (angka eigenvalue). Hal ini menunjukkan bahwa 9 faktor adalah paling tepat untuk meringkas ke 25 variabel tersebut.

Gambar 3.1 Scree Plot

Suatu Scree plot adalah plot dari eigen value melawan banyaknya faktor yang bertujuan untuk melakukan ekstraksi agar diperoleh jumlah faktor. Scree plot berupa suatu kurva yang diperoleh dengan memplot eigenvalue sebagai sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu horizontal. Bentuk kurva atau plotnya dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor.

Jika tabel total variansi menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perthitungan angka, maka scree plot memperlihatkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari suatu ke dua faktor (baris dari sumbu Component 1 ke-2), arah garis cukup menurun tajam. Dari Component 2,3 dan 4 garis juga menurun tajam. Kemudian dari 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 garis juga menurun. Pada faktor


(46)

56

10 sudah dibawah angka 1 dari sumbu eigen value. Hal ini menunjukkan bahwa ada 9 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa, yang dapat diekstraksi berdasarkan scree plot.

3.8 Proses Analisis Faktor III (Rotasi)

Hasil ekstraksi faktor awal memberikan informasi bahwa terdapat 9 faktor dari 25 variabel yang dapat diolah dengan variansi kumulatif sebesar 70,12%. Korelasi antara variabel-variabel dan faktor (Faktor Loading) hasil ekstarksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.13 Faktor loading

Variabel Penelitian

Component

1 2 3 4 5 6 7 8 9

X2 0,245 -0,302 0,215 -0,434 0,344 0,303 0,153 0,044 0,328 X4 0,408 0,349 -0,073 0,461 -0,185 -0,048 -0,120 -0,374 0,151 X5 0,288 0,106 -0,143 0,374 -0,268 -0,162 -0,078 0,396 0,481 X6 0,465 0,235 -0,308 0,144 -0,438 0,033 0,275 -0,206 -0,347 X7 0,529 0,506 -0,153 -0,410 0,128 -0,024 -0,011 0,045 -0,031 X8 0,335 0,125 0,191 0,004 -0,161 -0,055 -0,652 -0,128 -0,002 X9 0,444 0,426 -0,379 -0,384 -0,103 -0,138 0,216 0,199 -0,057 X10 0,536 -0,308 -0,567 0,061 -0,098 0,116 0,043 0,104 0,088 X11 0,577 0,031 0,304 -0,304 -0,217 0,021 0,021 0,201 0,069 X12 0,649 -0,166 -0,082 0,072 0,253 -0,408 -0,110 -0,028 0,197 X13 0,559 0,350 0,180 -0,206 -0,119 0,273 0,021 -0,239 0,284 X15 0,254 -0,048 0,462 0,245 0,258 -0,249 0,338 -0,358 0,277 X16 0,207 -0,007 0,643 0,337 -0,063 -0,117 0,017 0,421 -0,054 X17 0,183 0,210 0,617 -0,035 -0,459 0,031 0,037 0,147 -0,234 X18 0,383 0,133 0,243 -0,141 0,406 -0,476 0,127 0,005 -0,371 X19 0,459 -0,191 0,407 -0,220 -0,101 0,121 -0,164 -0,228 -0,056 X20 0,602 -0,409 -0,265 0,061 -0,182 -0,047 -0,085 -0,046 -0,066 X21 0,411 -0,448 -0,148 0,153 0,333 0,181 -0,188 -0,059 -0,261 X22 0,331 -0,400 -0,071 0,116 0,018 -0,547 0,063 0,097 -0,077 X23 0,362 0,466 -0,161 -0,167 0,244 -0,125 -0,074 0,083 0,066 X24 0,446 -0,447 0,099 0,041 -0,222 0,111 0,424 -0,233 -0,037 X25 0,332 -0,251 0,027 0,159 0,018 0,339 0,327 0,333 -0,008 X26 0,495 -0,445 0,025 -0,102 0,094 0,221 -0,317 0,079 -0,086 X27 0,247 0,505 -0,017 0,416 0,403 0,288 0,195 -0,012 -0,045 X28 0,410 0,331 0,058 0,413 0,322 0,374 -0,159 0,149 -0,190


(47)

57

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat dengan lebih dari satu faktor, sehingga sulit untuk menginterpretasikan faktor-faktor tersebut. Dalam hal ini, faktor loading perlu dirotasi agar masing-masing variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor. Berikut ini adalah Faktor Loading setelah dirotasi (Rotated Faktor Loading).

Tabel3.14 Rotated Factor Loading

Variabel Penelitian

Component

1 2 3 4 5 6 7 8 9

X2 0,328 0,203 0,061 -0,060 -0,617 0,330 -0,148 -0,139 -0,206 X4 0,036 0,099 -0,044 0,309 0,497 0,369 -0,046 0,294 0,374 X5 0,061 0,088 0,091 0,064 0,077 0,008 0,023 0,846 0,035 X6 0,225 0,305 0,107 0,076 0,801 0,054 -0,047 -0,016 -0,107 X7 0,056 0,837 0,049 0,149 0,028 0,016 0,039 -0,060 0,115 X8 0,178 0,099 0,228 0,051 0,030 -0,015 0,729 0,075 -0,005 X9 0,042 0,821 0,011 -0,056 0,229 -0,127 0,069 0,099 -0,163 X10 0,693 0,221 -0,230 -0,022 0,197 -0,045 -0,021 0,313 -0,167 X11 0,278 0,419 0,553 -0,103 -0,087 0,154 0,006 0,099 0,046 X12 0,417 0,268 -0,096 0,040 -0,067 0,309 0,517 0,283 0,198 X13 0,135 0,517 0,244 0,134 0,039 0,463 -0,338 0,038 0,203 X15 -0,082 -0,106 0,098 0,132 -0,065 0,798 0,316 0,022 -0,034 X16 -0,048 -0,211 0,698 0,251 -0,126 0,063 0,294 0,252 -0,015 X17 -0,132 0,035 0,828 -0,016 0,173 0,034 -0,052 -0,060 0,091 X18 -0,013 0,339 0,182 0,152 -0,030 0,134 0,024 -0,299 0,713 X19 0,388 0,088 0,290 -0,081 -0,076 0,311 -0,035 -0,231 0,404 X20 0,718 0,086 0,005 -0,118 0,243 0,062 0,151 0,159 0,061 X21 0,693 -0,119 -0,135 0,276 -0,061 -0,024 0,201 -0,169 0,056 X22 0,325 -0,048 0,011 -0,219 0,096 0,071 0,630 0,193 -0,050 X23 -0,058 0,614 -0,085 0,239 -0,035 0,004 0,144 0,090 0,143 X24 0,514 -0,079 0,213 -0,158 0,244 0,455 0,003 -0,078 -0,306 X25 0,413 -0,022 0,242 0,231 -0,056 0,042 -0,066 0,152 -0,466 X26 0,712 0,022 0,140 0,049 -0,213 -0,040 0,034 -0,053 0,177 X27 -0,112 0,194 -0,069 0,811 0,115 0,181 -0,028 0,031 -0,123 X28 0,186 0,123 0,134 0,832 0,038 -0,049 -0,015 0,046 0,111

Faktor Loading hasil rotasi menunjukkan bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor tertentu, misalnya korelasi antara variabel X5 dan


(48)

58

faktor 8 sebesar 0,846 (Korelai kuat), sedangkan korelasi dengan faktor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 9 masing-masing 0,061, 0,088, 0,091, 0,064, 0,077, 0,008, 0,023, dan 0,035 (korelasi lemah).

Nilai Eigen Value dari faktor yang diekstraksi mencerminkan jumlah variansi yang dapat dijelaskan oleh suatu faktor. Pada tabel 3.15 berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor yang dihasilkan dengan metode analisis faktor yaitu terbagi menjadi 9 faktor.

3.9 Proses Analisis Faktor IV (Interpretasi Faktor) Faktor Pertama

Faktor pertama hasil rotasi faktor didukung oleh 6 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X10, X20, X21, X24, X25,dan X26. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor pertama tersebut sesuai tabel berikut ini:

Tabel 3.15 Bobot Variabel Pendukung Faktor Pertama Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel X10

Usaha memahami materi pelajaran yang disampaikan

oleh guru 0,693

X20 Cara guru matematika mengajar 0,718

X21 Hubungan guru dengan siswa di lingkungan sekolah 0,693 X24 Kelengkapan buku matematika di perpustakaan

sekolah 0,514

X25 Keadaan ruangan kelas serta sarana dan prasarana 0,413 X26

Suasana ruangan kelas mendukung proses belajar

matematika 0,712

Dari tabel diatas, variabel X26mempunyai bobot terbesar, yaitu 0,718. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor pertama cukup layak diberi nama factor caraguru mengajar.

Faktor pertama ini adalah faktor yang paling kuat yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 18,087%.


(49)

59

Faktor Kedua

Faktor kedua hasil rotasi faktor didukung oleh 4 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X7, X9, X13 dan X23. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor kedua tersebut sesuai tabel berikut ini:

Tabel 3.16 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kedua Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel X7 Perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar 0,837

X9 Keaktifan siswa bertanya 0,821

X13 Cara siswa belajar memahami materi 0,517

X23 Kodisi buku catatan siswa 0,614

Dari tabel di atas, variabel X7 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,842. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kedua diberi nama faktor perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar.

Faktor ini adalah faktor terkuat kedua yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 10,602%.

Faktor Ketiga

Faktor ketiga hasil rotasi faktor didukung oleh 3 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X11, X16, dan X17. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor ketiga tersebut sesuai tabel berikut ini:

Tabel 3.17 Bobot Variabel Pendukung Faktor Ketiga Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel X11 Lama waktu belajar siswa di rumah 0,553

X16 Peran orang tua dalam mendampingi dan mengawasi

anaknya pada saat belajar di rumah 0,698 X17 Motivasi orang tua dengan cara memberikan hadiah 0,828 Dari tabel di atas, variabel X17 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,828. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor ketiga diberi nama faktor motivasi orang tua.


(50)

60

Faktor ini adalah faktor terkuat ketiga yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 8,777%

.

Faktor Keempat

Faktor keempat hasil rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X27, dan X28. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor keempat tersebut sesuai tabel berikut ini:

Tabel 3.18 Bobot Variabel Pendukung Faktor Keempat Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel

X27 Ketepatan waktu hadir 0,811

X28 Kedisiplinan waktu mengumpulkan tugas matematika 0,832 Dari tabel di atas, variabel X28 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,832. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor keempat diberi nama faktor kedisiplinan waktu mengumpulkan tugas.

Faktor ini adalah faktor terkuat keempat yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 6,858%.

Faktor Kelima

Faktor kelima hasil rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X4 dan X6. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor kelima tersebut sesuai tabel berikut ini:

Tabel 3.19 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kelima Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel X4 Kesulitan mengerjakan tugas matematika 0,497

X6

Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran


(51)

61

Dari tabel di atas, variabel X6 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,801. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kelima diberi nama faktor ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran matematika.

Faktor ini adalah faktor terkuat kelima yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 6,354%.

Faktor Keenam

Faktor keenam hasil rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X2 dan X15. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor keenam tersebut sesuai tabel berikut ini:

Tabel 3.20 Bobot Variabel Pendukung Faktor Keenam Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel

X2 Waktu istirahat siswa di rumah 0,330

X15 Hubungan antar anggota keluarga 0,798

Dari tabel di atas, variabel X15 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,798. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor keenam diberi nama faktor hubungan antar anggota keluarga.

Faktor ini adalah faktor terkuat keenam yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 5,860%.

Faktor Ketujuh

Faktor ketujuh hasil rotasi faktor didukung oleh 3 variabel. Variabel-variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X12, X18 dan X22. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor ketujuh tersebut sesuai tabel berikut ini:


(52)

62

Tabel 3.21 Bobot Variabel Pendukung Faktor Ketujuh Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel X12 Cara menyelesaikan tugas matematika 0,729

X8 Ketelitian mengerjakan soal matematika 0,517 X22 Ketepatan guru matematika hadir ke sekolah 0,630 Dari tabel di atas, variabel X8 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,729. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor ketujuh diberi nama faktor cara siswa menyelesaikan tugas.

Faktor ini adalah faktor terkuat ketujuh yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 5,073%.

Faktor Kedelapan

Faktor kedelapan hasil rotasi faktor didukung oleh 1 variabel. Variabel tersebut adalah X5. Berikut ini bobot variabel pendukung faktor kedelapan tersebut sesuai tabel berikut ini:

Tabel 3.22 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kedelapan Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel X5 Nilai pelajaran matematika siswa 0,846 variabel X5 mempunyai bobot nilai yaitu sebesar 0,846. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kedelapan diberi nama faktor nilai pelajaran siswa.

Faktor ini adalah faktor terkuat kedelapan yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 4,415%.

Faktor Kesembilan

Faktor kesembilan hasil rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Variabel tersebut adalah X18 dan X19.Berikut ini bobot variabel pendukung faktor kesembilan tersebut sesuai tabel berikut ini:


(53)

63

Tabel 3.23 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kesembilan Variabel

Pendukung Nama Variabel

Bobot Variabel X18 Sikap orang tua jika anaknya tidak belajar di rumah 0,713

X19 Tindakan orang tua pada saat anaknya mendapat nilai

rendah 0,404

Dari tabel di atas, variabel X18 mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,713. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kesembilan diberi nama faktor sikap orang tua.

Faktor ini adalah faktor terkuat kesembilan yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya dengan variansi sebesar 4,095%.


(54)

64

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat 9 faktor hasil ekstraksi yang berpengaruh terhadap Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Matematika di SMA Negeri Bunga Bangsa Kabupaten Nagan Raya. Hal ini digambarkan dari variansi kumulatif sebesar 70,12%. Variabel-variabel yang terlihat/terobservasi adalah sebagai berikut:

�1 = 0,693�10+ 0,718�20+ 0,693�21 + 0,514�24+ 0413�25 + 0,712�26 �2 = 0,837�7+ 0,821�9+ 0,517�13+ 0,614�23

�3 = 0,553�11+ 0,698�16+ 0,828�17 �4 = 0,811�27+ 0,832�28

�5 = 0,497�4+ 0,801�6 �6 = 0,330�2+ 0,798�15

�7 = 0,517�8+ 0,729�12+ 0,630�22 �8 = 0,846�5

�9 = 0,713�18+ 0,404�19

2. Dari sembilan faktor yang terbentuk, Faktor Cara Guru Mengajar menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran matematika pada siswa SMA Negeri Bunga Bangsa, dengan persentasi sebesar 18,09%. Sedangkan Faktor Sikap Orang Tua menjadi faktor terkecil yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran matematika pada siswa SMA Negeri Bunga Bangsa dengan persentasi yaitu hanya sebesar 4,10%.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:


(55)

65

1. Bagi Sekolah

Lingkungan sekolah terbukti dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah untuk lebih berupaya dalam meningkatkan metode cara guru mengajar, meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana kelas, sehingga siswa terbantu dalam mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru dan serta menambah kelengkapan perpustakan sekolah khususnya buku matematika agar siswa bisa mendapatkan banyaak sumber referensi.

2. Bagi Keluarga

Orang tua diharapkan bisa memenuhi fasilitas belajar siswa di rumah, sehingga siswa bisa belajar tidak hanya di sekolah. Selain itu, motivasi yang diberikan orang tua kepada anak serta peran orang tua dalam mengawasi anak belajar dirumah juga sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar.

3. Bagi Siswa

Siswa wajib mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru, supaya siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan guru di sekolah. Selain itu, siswa juga wajib mematuhi disiplin sekolah demi menigkatan prestasi belajar. 4. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa serta melakukan penelitian dibanyak sekolah, tidak hanya pada satu sekolah saja.


(56)

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah satu proses perubahan prilaku individu yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan prilaku tersebut senantiasa mengacu kearah yang lebih baik. Adapun aspek-aspek yang tidak termasuk perubahan dalam belajar yaitu kematangan fisik, pertumbuhan dan perkembangan.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik (Slameto, 2003:1).

2.1.2 Ciri-Ciri Belajar

Beberapa perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar (Djamarah, 2008: 15) antara lain:

a) Perubahan terjadi secara sadar.

Seseorang yang belajar menyadari telah terjadi perubahan pada dirinya. b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan prosesbelajar berikutnya.

c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

Dalam belajar, perubahan senantiasa kearah yang lebih baik dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu itu sendiri.


(57)

13

d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar bersifat menetap. e) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.

2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar sangat penting peranannya dalam belajar dan pembelajaran karena prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap individu siswa, prinsip-prinsip belajar harus benar-benar dipahami dengan sungguh-sungguh, karena hal ini yang menunjang faktor keberhasilan belajar yang ingin dicapai baik oleh peserta didik maupun juga oleh pendidik dalam kegiatan belajar mengajar.

Menurut (Slameto, 2008: 27), prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut: a) Setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif dalam belajar, meningkatkan

minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.

b) Belajar harus dapat menimbulkan penguatan dan motivasi untuk mencapai tujuan instruksional.

c) Adanya lingkungan menantang untuk dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar yang efektif.

d) Adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.

e) Belajar merupakan proses kontinu dilakukan berkesinambungan menurut perkembangannya.

f) Belajar perlu adanya proses organisasi, adaptasi dan eksplorasi.

g) Belajar perlu adanya stimulus untuk menimbulkan respon yang diharapkan. h) Belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki struktur, penyajian


(58)

14

i) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yangharus dicapai.

j) Belajar memerlukan sarana yang cukup.

Jadi, prinsip-prinsip belajar yaitu: adanya partisipasi yang aktif dalam belajar, perhatian dan keaktifan dari pembelajar, untuk menunjang keberhasilan dalambelajar maka proses belajar tersebut memerlukan adanya sarana dan prasarana yang cukup.

2.2 Prestasi Belajar

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Purwodarinto, 1976: 70).

Menurut Tu’u (2004: 75), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah.

2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.

3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai angka atau nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

2.2.2 Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam


(1)

vi

vi ABSTRACT

Factor analysis is a data analysis technique that is expected to reduce the number of variables into smaller groups called factors. The purpose of research is to identify the affect factor in the learning achievement of Mathematics used factor analysis. The sampling technique used cluster sampling. Variables used as many as 25. From the data obtained to test the validity and reliability so factor analysis used SPSS 18.0 software for windows. The result of analysis there are three variables which is not valid and should be excluded from analysis. Based on the research results obtained by nine dominant factors that effects of learning achievements in Mathematics are factor of teacher’s teaching (18,09%), factor of the student’s intention when theacher’s teaching (10,60%), factor of the parent’s mottivation (8,78%), factor of the dicipline when collecting the task (6,86%), factor of the student interest about Mathematics (6,35%), factor of relationship between family members (5,86%), factor of the student ways to finish the task (5,07%), factor of the student values (4,42%), and factor of parent’s behaviour (4,10%). The nine factors were giving the diversity of gasoline at 70,12% means the nine factors is a dominant factor and the rest of it can be influenced by factors others were not identified by research.


(2)

vii

vii DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v

Abstrack vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Tujuan Penelitian 6

1.5 Manfaat Penelitian 6

1.6 Tinjauan Pustaka 7

1.7 Metode Penelitian 10

BAB 2 Landasan Teori

2.1 Konsep Belajar 12

2.1.1 Pengetian Belajar 12

2.1.2 Ciri-ciri Belajar 12

2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar 13

2.2 Prestasi Belajar 14

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar 14

2.2.2 Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 14 2.3 Gambaran Umum SMA Negeri Bunga Bangsa

Kabupaten Nagan Raya 15

2.4 Data 18

2.5 Skala Pengukuran 18

2.6 Teknik Sampling 19

2.7 Metode Pengambilan Sampel 21

2.7.1 Angket atau Kuesioner 21

2.7.2 Dokumentasi 22

2.7.3 Observasi 22

2.8 Analisis Data 23

2.8.2 Uji Validitas 23

2.8.2 Uji Reliabilitas 24

2.9 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval 25

2.10 Analisis Faktor 26


(3)

viii

viii

2.11.1 Tabulasi Data 28

2.11.2 Pembentukan Matriks Korelasi 28

2.11.3 Ekstraksi Faktor 30

2.11.4 Rotasi Faktor 33

2.11.5 Penamaan Faktor 33

2.12 Deskripsi Variabel 33

BAB 3 Pembahasan

3.1 Populasi Penelitian 39

3.2 Pengambilan Sampel 39

3.3 Uji Validitas 40

3.4 Uji Reliabilitas 45

3.5 Penskalaan Ordinal Menjadi Interval 48

3.6 Proses Analisis faktor I 50

3.7 Proses Analisis faktor II (Ekstraksi) 52

3.7.1 Communalities 52

3.7.2 Total Variance Explained 53

3.7.3 Scree Plot 55

3.8 Proses Analisis Faktor III (Rotasi) 56

3.9 Proses Analisis Faktor IV (Interpretasi Faktor) 58 BAB 4 Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan 64

4.2 Saran 65


(4)

ix

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Matematika 4 Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana Sekolah 17 Tabel 2.2 Jumlah Siswa SMA Negeri Bunga Bangsa Tahun 2016 17 Tabel 2.3 Jumlah Guru/Karyawan SMA Negeri Bunga Bangsa 18

Tabel 3.1 Populasi Penelitian 39

Tabel 3.2 Populasi Penilitian Tiap Strata 40

Tabel 3.3 Uji Validitas 1 41

Tabel 3.4 Uji Validitas 2 42

Tabel 3.5 Contoh Perhitungan Korelasi Produck Moment 43 Tabel 3.6 Hasil Cronbach Alpha Reliability Test 47

Tabel 3.7 Penskalaan Variabel 1 48

Tabel 3.8 Hasil Penskalaan Tiap Variabel 50

Tabel 3.9 KMO and Barlet Test 51

Tabel 3.10 Measure Of Sampling Aduquacy 51

Tabel 3.11 Comunalities 52

Tabel 3.12 Total Variance Explaaned 54

Tabel 3.13 Faktor Loading 56

Tabel 3.14 Rotated Faktor Loading 57

Tabel 3.15 Bobot Variabel Pendukung Faktor Pertama 58 Tabel 3.16 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kedua 59 Tabel 3.17 Bobot Variabel Pendukung Faktor Ketiga 59 Tabel 3.18 Bobot Variabel Pendukung Faktor Keempat 60 Tabel 3.19 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kelima 60 Tabel 3.20 Bobot Variabel Pendukung Faktor Keenam 61 Tabel 3.21 Bobot Variabel Pendukung Faktor Ketujuh 61 Tabel 3.22 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kedelapan 62 Tabel 3.23 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kesembilan 62


(5)

x

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(6)

xi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Data Penelitian Responden Lampiran 3 Succesive Detail

Lampiran 4 Succesive Interval Lampiran 5 Output Spss

Lampiran 6 Perhitungan KMO dan MSA

Lampiran 7 Uji Barlett Pendekatan Statistik CHI SQUARE Lampiran 8 Perhitungan Komunalitas