Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Penafsiran tentang belajar dan pembelajaran, yang sering kali memiliki makna yang berbeda tetapi pada dasarnya memiliki beberapa persamaan. Hamalik 2008:27-28 mengelompokkan tafsiran tentang belajar antara lain, yaitu 1 belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui penga- lamam Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya sekedar mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan, 2 belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dibandingkan dengan pengertian pertama maka jelas tujuan belajar pada prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara pencapaiannya. Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan. Dalam interaksi inilah terjadi serangkaian proses atau pengalaman-pengalaman belajar. Belajar yang dihayati oleh seorang siswa ada hubungannya dengan usaha pem- belajaran yang dilakukan oleh guru. Pada suatu sisi belajar terkait dengan per- tumbuhan mental yang juga didorong oleh tingkat pendidikan atau pembelajaran, sehingga guru harus dapat mempertimbangkan karakteristik siswa baik dari segi perkembangan fisik dan mental serta kemampuan awal siswa untuk menerima pelajaran. Reigeluth 2007: 134 Learning outcomes are observable behavior and showed ability which is owned by someone. The term ability to express the General characteristics of the different variantions of performance as aresult of learning. Menurut teori ini belajar merupakan perilaku yang dapat diamati dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Istilah kemampuan untuk menyatakan karakteristik umum dari berbagai variasi kinerja yang merupakan bentuk variasi kerja sebagai hasil belajar. Belajar ada kaitannya dengan usaha atau rekayasa pembelajaran. Menurut Dimyati 2002:44 adalah dari segi siswa, belajar yang dialaminya sesuai dengan perkembangan jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan prestasi belajar sebagai dampak pengiring, selanjutnya dampak pengiring tersebut akan menghasilkan program belajar sendiri sebagai perwujudan emansipasi siswa menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari tindakan dari pendidikan atau pembelajaran. Proses belajar siswa merupakan akibat tersebut menghasilkan perilaku yang dikehendaki, suatu prestasi belajar sebagai dampak pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses aktif dalam memberikan reaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu yang sedang belajar dengan melihat, mengamati, dan memahami sesuatu untuk mendapatkan pengalaman. Proses belajar akan terkait dengan bagaimana mengubah tingkah laku individu serta kecenderungan sebagai dampak pembelajaran. Belajar berlangsung seumur hidup, namun disadari bahwa tidak semua belajar dilakukan secara sadar Callahan, 1993:198. Proses belajar bagi seorang individu dapat terjadi dengan sengaja maupun tidak sengaja. Belajar yang sengaja merupakan suatu kegiatan yang disadari dan dirancang serta bertujuan untuk

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Swadhipa Natar TP 2009-2010)

0 4 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR ASAM BASA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DI SMA NEGERI 1 KALIREJO

1 13 125

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 1 34

PENERAPAN MEDIA VISUALISASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMP.

1 2 54

PENERAPAN MEDIA VISUALISASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMP.

0 2 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION ( MPKTGI) TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI TITRASI ASAM-BASA.

1 2 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

DESKRIPSI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SUNGAI RAYA PADA MATERI ASAM BASA ARTIKEL PENELITIAN

0 1 14