menghirup udara tersebut. Penderita TB paru yang dalam pemeriksaan dahak BTA -, penderita tersebut dianggap tidak menular.
Kurang lebih 5 – 10 individu yang terinfeksi kuman TB akan menderita
penyakit TB paru dalam beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita TB paru adalah
daya tahan tubuh imunitas yang rendah di antaranya karena gizi buruk atau menderita HIVAIDS.
2.1.2 Klasifikasi tuberculosis
Ada beberapa klasifikasi, salah satunya berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu :
a. TB paru BTA positif 1 Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu SPS
hasilnya BTA positif. 2 Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada
menunjukkan gambaran TB. 3 Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB
positif. 4 Satu atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak
SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
b. TB paru BTA negatif Kasus yang tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA positif.
Kriteria diagnostik TB paru BTA negatif harus meliputi: 1 Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif
2 Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran TB. 3 Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
4 Ditentukan dipertimbangkan oleh dokter untuk diberi pengobatan. 8
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Cara penularan
Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif DepKes RI, 2007 : • Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak droplet nuclei. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
• Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan
dahak, makin menular pasien tersebut. • Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
2.1.4 Gejala penyakit tuberkulosis paru
Gambaran klinik TB paru dapat dibagi atas dua golongan, yaitu gejala sistemik demam dan malaise dan gejala respiratorik, seperti batuk, sesak napas,
nyeri dada PDPI, 2011. Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan
fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain
TB, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain. Mengingat prevalensi TB di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang
yang datang ke sarana pelayanan kesehatan dengan gejala tersebut diatas, dianggap sebagai seorang suspek tersangka pasien TB dan perlu dilakukan
pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung DepKes RI, 2007.
2.1.5 Diagnosis tuberkulosis paru