29
standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan individu memegang peranan penting.
3. Penilaian
Penilaian kinerja reguler yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap individu. Tindakan ini akan membuat individu untuk
senantiasi berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dari definisi-definisi tersebut diketahui bahwa kinerja adalah gabungan dari tiga faktor penting yakni kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan
dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor kemampuan, maka semakin
besarlah kinerja karyawan yang bersangkutan.
2.1.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja, yaitu : 1. Faktor Kemampuan ability
Secara psikologis, kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya, setiap pegawai
yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya, maka ia akan lebih
mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan sesuai dengan keahliannya. Menurut seseorang dapat dilihat dari
keahlian atau skill yang dimiliki seseorang. Keahlian tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman Suyadi,2000:193.
30
2. Faktor Motivasi Motivation Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental yang mendorong diri pegawai
untuk berusaha mencapai kinerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik siap secara mental, fisik, tujuan
dan situasi. Artinya, seorang pegawai harus memiliki sikap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu
memanfaatkan, dan menciptakan situasi kerja.
2.1.2.3. Indikator Kinerja
Menurut Sagir dalam Siswanto,2003:269 mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi antara lain keinginan, penghargaan, tantangan tanggung
jawab, pengembangan, keterlibatan dan kesempatan. Adapun yang dijadikan
indikator dari kinerja pegawai yaitu :
1. Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang
dilakukan dalam satu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.
2. Kualitas kerja adalah ketelitian, kerapian dan keterkaitan hasil kerja yang dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan didalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
31
3. Kreatifitas adalah sebagai suatu proses mental yang dapat melahirkan gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru.
4. Efektivitas adalah Pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi
kerugian. 5. Kemandirian adalah dapat melaksanakan kerja tanpa bantuan guna
menghindari hasil yang merugikan 6. Komitmen kerja adalah komitmen kerja antara pegawai dengan
organisasinya.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan pemberian kompensasi dilakukan oleh
Winda Achmadwati 2012 dengan judul “Pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Di SUB Bagian Umum Dan Keepegawaian Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih
rendahnya produktivitas kinerja pegawai negeri. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskripif dengan pendekatan kuantitatif. Dari hasil analisis
koefisien korelasi dengan menggunakan bantuan SPSS statistics 17.0 for windows diperoleh nilai 0,625. Angka itu termasuk kedalam kategori kuat. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sistem kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.